Jumat, 16 Desember 2016

[Review Buku] 3D Love by Adrindia Ryandisza

3D Love
by Adrindia Ryandisza
Penerbit GACA
Editor : Ara Philomia
Desainer cover : Wulan Nugra
Cetakan ke-1; Januari 2014; 236 halaman
Rate 5 of 5

Sampai sekarang gue nggak pernah punya pacar lebih dari tiga bulan. Karena itu, Disa dan Darin, dua sahabat gue dari masa belum bisa ngomong dengan baik dan benar, berinisiatif ngadain sayembara "Pacar untuk Dino". Darin cenderung serius dan dewasa. Disa tomboy dan kekanakan. Tapi, mereka pasti ngerti selera gue, kan? Itulah kenapa, gue pikir nggak ada salahnya nerima niat baik mereka. Nggak pernah gue pikir sebelumnya kalo sayembara ini bakal ngasih pelajaran berharga sekaligus mengguncang persahabatan kami. 
Dino, Disa dan Darin adalah sahabat dari kecil. Bahkan dari balita mereka sudah bersahabat dan suka minta ini itu sama Dino. Disa dan Darin menyebut Dino terkena “Kutukan Dinosaurus” karena tidak pernah bertahan dengan pacar-pacarnya lebih dari tiga bulan. Dan parahnya lagi selalu sang cewek yang memutuskan Dino, tanpa alasan yang jelas. Bahkan misteri itu menjadi perbincangan serius di antara ketiga sahabat tersebut. Lalu munculah ide “Sayembera Mencari Pacar untuk Dino” yang diiyakan oleh Dino karena merasa nggak enak sama dua sahabatnya itu. Dan perjuangan sebenarnya pun terjadi.




Novel ini berkisah tentang persahabatan yang kental antara Dino, Disa dan Darin. Ketiga karakter berbeda digabungkan menjadi satu hingga muncul sesuatu yang konyol dari mereka bertiga. Dan kalau memilih, ini adalah Teenlit terkece yang pernah aku baca.

Nggak tanpa alasan kenapa aku menobatkan buku ini dengan rating 5. Isinya jelas menghibur, punya pesan moral dan tulisannya itu lho, dapat banget kesan remajanya. Aku suka sekali setiap halaman selalu punya magnet yang nggak bisa bikin aku berhenti baca novel ini. Ada aja hal-hal seru yang terjadi antara Dino, Disa dan Darin. Bahkan “kemalangan” Dino pun jadi hiburan tersendiri.

Karakter, Dino yang penurut. Dia selalu bisa dimintai tolong sama mamanya buat belanja dan minta antarin kue untuk teman-teman dekat mamanya. Dan selalu nurutin kemauan Disa dan Darin. Disa sendiri cowok tomboy yang suka bikin Dino ketar ketir saking gemasnya. Ada aja kelakuan Disa yang aneh dan ajaib yang berhasil bikin Dino selalu kalah kalau adu argument. Darin, cewek cantik super manis dan feminin, kebalikan dari Disa, yang selalu jadi tempat Dino curhat (kalau curhat sama Disa yang ada Dino malah naik darah) selalu jadi penengah kalau Dino dan Disa udah bertengkar. Ketiganya nggak terpisahkan, bahkan pulang dan pergi sekolah serta hangout WAJIB bareng. Pokoknya mereka itu kayak satu paket, nggak bisa dipisahin satu sama lain.

Paling seru dari novel ini adalah ketika Disa dan Darin mengenalkan kandidat-kandidat untuk pacar Dino. Sumpah, kocak plus gila. Aku nggak akan jelasin satu persatu kandidatnya, karena ada lima kandidat yang diberikan bakal penuh postingan ini sama kandidat-kandidat pacar Dino.

Intinya sih aku mau ngasih tahu, penggambaran karakter dalam 3D ini benar-benar konsisten dari awal sampai akhir. Emosinya dapat banget (aku cukup kaget emosi ini bisa terasa di novel Teenlit) apalagi ketika Dino marah dan sadar apa penyebab dia nggak pernah bertahan sama pacar-pacarnya. Kandidat-kandidat pacar Dino pun punya sifat-sifat unik dan berbeda satu sama lain. Satu poin plus lagi kenapa novel ini TOP. Bayangkan aja, ada lima cewe yang jadi kandidat, dan kelimanya punya sifat yang berbeda-beda. Aku nggak akan nyeletuk bahwa karakter antara si A dan si B mirip. Justru disitu (lagi dan lagi) daya tarik novel ini. Cara Dino menghadapi kandidat-kandidat itu bikin nangis (nangis kebanyakan ketawa sambil merutuki nasib Dino)





Tulisannya meski masuk katagori teenlit, tetap asik dan nggak ngebosenin. Aku suka gimana penulis menyelipkan pesan-pesan moral di dalamnya, tanpa maksud menggurui sama sekali.

Alur juga terjaga dengan baik, penulisnya mampu memuat hal-hal yang jadi fokus utama novel ini. Jadinya nggak ngelantur kemana-mana

Dan buku ini aku rekomendasikan banget buat semua remaja. Tema yang asik dan dekat dengan kehidupan kita serta bagaimana mengajarkan bahwa tokoh utama meski sempurna dalam novel, tetap memiliki kekurangan.

Dan akhir review, novel ini mengajarkan aku bahwa nggak akan ada yang bisa menukar persahabatan yang telah terjalin begitu lama. Meski dengan pacar yang paling sempurna sekalipun nggak akan bisa menggantikan atau menutupi ketidaksempurnaan sahabat yang sudah menjadi bagian hidup kita.




Sampai jumpa di review selanjutnya ^^

***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:


G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;