Judul: The
Nightingale
Penulis: Kristin
Hannah
Penerbit: PT Elex
Media Komputindo
Alih bahasa: Airien
Kusumawardhani
Tebal: 528 halaman
ISBN: 978 – 602 – 04
– 4936 – 4
Blurb
Isabelle dan Vianne adalah kakak
beradik dengan sifat yang bertolak belakang. Isabelle, al di sang adik, adalah
gadis pemberani yang tinggal di Paris, sementara Vianne, sang kakak, lebih
pendiam dan memilih tinggal di pinggiran Prancis bersama suaminya, Antoine, dan
Anaknya.
Ketika Perang Dunia II meletus,
Antoine dikirim berperang dan akhirnya hubungan kakak beradik ini pun diuji.
Dengan kondisi hidup yang berubah drastis, Vianne dan Isabelle terus menghadapi
bermacam ketakutn, namun dengan begitu pula, hubungan mereka semakin kuat.
Ya, darah lebih kental daripada air
Sinopsis
Vianne merasa nyaman dengan
kehidupannya. Memiliki suami yang mencintainya, anak perempuan cantik yang
menyayanginya, hidup berkecukupan—meski
tidak kaya—dari
pekerjaannya sebagai guru dan suaminya sebagai pengantar pos. Hingga suatu
pagi, suaminya diwajibkan melapor menjadi prajurit penjaga garis depan dalam
peperangan.
Isabelle, gadis muda yang sangat pembangkang.
Dikeluarkan dari beberapa sekolah karena melanggar peraturan yang ditetapkan,
pada akhirnya, ia kembali ke Paris, ke tempat ayahnya. Sayangnya, ayahnya malah
“melempar” Isabelle ke tempat kakaknya, Vianne.
Mereka dipertemukan kembali.
Setelah Vianne tidak mampu menjadi kakak bagi Isabelle dan Isabelle membantah
setiap patah kakaknya. Isabelle berniat melakukan sesuatu yang berguna daripada
sekedar mencuci piring kotor.
Puncaknya adalah ketika Perang
Dunia II meletus dan tentara Jerman mulai menguasai Perancis, sehingga setiap
tentara diharuskan tinggal di setiap rumah warga. Kapten Beck, seorang pemuda
tampan yang “baik hati” dan Isabelle tidak betah bertahan satu atap di
bawahnya, menebar kebencian yang begitu terus terang tanpa takut apapun, sedangkan
Vianne yang merasa takut kepada Beck membiarkan laki-laki itu mengambil alih
satu kamarnya, dan selalu mencemaskan dampak perilaku Isabelle bagi Sophie.
Makin lama, Isabelle tidak mampu
menahan kegusarannya akan kehadiran Beck, hingga ia memutuskan pergi dan ikut
berperang dengan caranya sendiri. Vianne antara lega dengan keputusan Isabelle
namun merasa kesepian ditinggal berdua bersama tentara Nazi tesebut.
Meninggalkan Vianne dan Sophie
bersama tentara Nazi tersebut