Daughter
Of God
Copyright © 2000 by Lewis Perdue
Penerbit
Dastan Books
Penerjemah:
Bima Sudiarto
Cetakan
1; April 2014; 436 hal
Rate
4 of 5
Pemusnahan benda-benda seni kuno bernilai
tinggi.
Penculikan serta pembunuhan demi pembunuhan.
Misteri dan konspirasi yang telah berusia
ribuan tahun terungkap.
Fondasi keimanan masyarakat modern terancam.
Zoe Ridgeway, seorang broker seni
terkemuka, pergi ke Swiss bersama suaminya, Seth, untuk menemui seorang
kolektor benda seni. Sang Kolektor yang menjelang ajal itu ingin Zoe agar
mengurus benda-benda seninya. Namun, sebelum semua urusan selesai, sang
kolektor meninggal dunia dengan cara misterius dan rumahnya yang penuh dengan
benda seni bernilai tinggi itu habis terbakar.
Tak hanya itu, Zoe diculik dan Seth harus
menghadapi orang-orang yang mengancam jiwanya. Tampaknya ada sesuatu yang
seharusnya mereka tidak ketahui.Sesuatu yang keberadaannya telah lama
ditutup-tutupi dan dikubur dalam-dalam oleh pihak-pihak tertentu.
Zoe dan Seth terjerat jaring
konspirasi yang telah berusia ribuan tahun, pembunuhan, dan intrik yang
berporos pada misteri kebenaran Anak Perempuan Tuhan, yang bila terbukti akan
menghancurkan fondasi peradaban manusia.
Disaat aku mengakhiri membaca
buku ini, aku benar-benar menarik nafas dalam-dalam. Bukan karena terlalu
terbuai dengan aksi, bukan! Karena buku
ini tidak menyajikan full aksi. Tapi yang bikin aku tercekat adalah mengetahui
fakta di balik misteri Shopia Passion.
Shopia Passion itu adalah bukti adanya
messiah−Sang Juru
Selamat− kedua
setelah Yesus. Bukti-bukti ini dikemas dalam peti yang bertahtakan berlian dan
emas. Bukti yang paling ingin disembunyikan adalah kain kafan yang membungkus
mayat Shopia. Sama seperti Yesus, mayatnya pun menghilang dari kuburan. Nah
relik itulah yang disembunyikan di tambang garam tempat dimana Nazi biasa
menyembunyikan hasil jarahannya.
Lalu kenapa hal tersebut
disembunyikan dari umat Kristen?