Threesome
Oleh Nova Riyanti
Yusuf
Penerbit GagasMedia
Penyunting by Windy
Ariestanty
Cetakan ke-2; Januari
2006; 178 Hlm
Desain Sampul by
Jeffri Fernando
Rate 1 of 5
CINTA. Nova menuturkan rasa
manusiawi, bahwa intelengensia tinggi atau pendidikan tinggi pun tidak bisa
“melawan” cinta. Jangan salahkan Nova, jika setelah membaca novel ini pembaca
jadi merenungi cintanya: sendiri, berdua atau THREESOME?
Gatha, mahasiswi yang sedang
berjuang meraih gelas Sarjana Psikologi, patah hati saat mengetahui pacarnya,
Haqi akan menikah dengan gadis yang di pilihkan oleh orangtuanya. Sejak awal
Gatha dan Haqi pacaran, orang tua Haqi memang tidak setuju dengan hubungan
mereka karena Gatha lebih tua 2 tahun dari Haqi. Gatha 21 tahun, Haqi 19 tahun.
Zico teman baik Gatha selalu
menyediakan ruang khusus untuk mendengar curahan hati Gatha. Dan sekali lagi
Gatha terjebak oleh cinta yang tidak seharusnya.
Ia mencintai Hagi, laki-laki yang
sudah beristri dan memiliki anak. Nekat, Gatha siap menikahi Hagi dengan
harapan pria itu akan tulus mencintainya. Ternyata salah. Gatha yang memiliki
kelainan pada vaginanya membuat ia tetap “perawan” walaupun sudah bersuami.
Hingga Zico menyadari bahwa Hagi ternyata berselingkuh dengan Irene. Sahabat
Hagi.
Gatha memutuskan bercerai. Walaupun
ia tidak yakin dengan ucapan Zico. Daripada ia sakit hati, bercerai adalah
jalan yang di pilih Gatha. Musibah bagi Irene. Gatha yang hendak mengambil
barang-barangnya di apartemen Hagi, mendapati bahwa kabar perselingkuhan itu
benar, membuat Gatha kalap dan memukul Irene hingga tewas.
Zico berkata ia akan bertanggung
jawab. Malangnya bagi Gatha, semenjak itu Zico tidak pernah menampakan diri
pada Gatha. Hagi juga memiliki siasat licik dengan suami Irene. Hingga akhirnya
suami Irene di temukan tewas dan di nyatakan bunuh diri.
Tapi, Gatha meragukan hal itu.
***
Ada dua kabar yang aku bawa
setelah membaca buku ini. Kabar baik dan kabar buruk.
Kabar baiknya, aku bisa
menyelesaikan buku ini dalam tempo 3 jam. Rekor! Karena selama ini Cuma komik
yang bisa aku habiskan dalam sekali duduk.
Kabar buruknya, setelah aku
selesai membaca lembaran akhir, aku bingung. Tadi aku baca apaan sih?
Bingung kan?
Sama aku juga bingung.
Karena melihat profil penulis,
aku mengharapkan ada sesuatu yang berbeda dan menarik untuk di baca. Tapi
ternyata aku salah, karena dari lembar pertama hingga lembar terakhir, aku
tetap gak ngerti buku ini berkisah tentang apa? Threesome sama siapa? Dan
gimana penyelesaiannya?
Karakter Gatha, Zico dan Hagi
tidak ada satupun yang menjelaskan siapa mereka sebenarnya. Malah anehnya lagi,
Zico punya ibu bernama Carmen, nah di bagian tengah buku Carmen ini di
munculkan. Cuma setelah itu hilang tanpa penjelasan sama sekali. Ada juga Hagi
yang berprofesi sebagai DJ. Tapi bagian akhir eh dia udah jadi komandan Aparat.
Aneh gak?
Diksi yang di pakai terlalu
tinggi. Setiap kata dan kalimat membuat aku ngantuk bacanya. Bukannya gak
paham, Cuma bahasanya terlalu gak cocok dan malah terkesan bertele-tele. Kalau
aku sih suka nyebutnya dengan “bahasa puisi” yang terlalu mendayu-dayu gitu. Membuat
kita berputar-putar sama kehidupan Gatha yang gak jelas. Aku lebih suka diksi
yang benar-benar menjelaskan keadaan. Kan kita baca novel itu ibarat menonton
film dengan media buku. Nah bayangin kalau para aktor/aktris di layar lebar
memakai bahasa yang tidak di pahami oleh orang awam. Jamin langsung ngacir tu
penonton.
Tema cerita buku ini mirip dengan
Joker karya Valiant Budi Yogi (baca reviewnya disini). Penerbit yang sama pula. Tapi kualitas Joker lebih baik daripada ini. Setidaknya setelah menyelesaikan membaca Joker, ada pesan moral yang bisa kita renungkan. Persamaannya, penulis sengaja fokus
pada kehidupan tokoh utama dan tokoh keduanya yang memiliki peran penting bagi
tokoh utama. Sama-sama menceritakan kisah kehidupan tokoh utama dengan segala
tetek bengeknya yang gak penting.
Bedanya, di Joker. Penulis
berhasil membawa pembaca menikmati pengalaman tokoh utama. Walaupun tokoh utama
sedang menderita sakit perut di kamar mandi, tapi tetap unik dan menghibur.
Selain itu, banyak sekali pesan moralnya. Dua hal yang gak ada sama sekali
dalam buku 3Some ini. Menurut aku, novel ini Gagal total menarik minat aku.
Ending yang tidak jelas juga
menjadi pemicu aku memberi ranting 1 dari 5. Mulai dari status Zico yang
sebenarnya adalah *bla bla* dan profesi Hagi yang tiba-tiba aja udah jadi
komandan. Ada banyak tanda tanya hubungan Hagi dan Gatha. Banyak lubang besar yang perlu di tutupi oleh
penjelasan. Pokoknya gak ngerti lah. Gak ada penjelasan apa-apa. Mungkin
penulis berharap pembaca menebak sendiri atau gimana kali ya. Tapi serius aku
gak paham maksudnya apa.
Bagusnya, karena aku bisa
menyelesaikan buku ini tanpa berhenti membaca. Karena aku ngerasa bertanggung
jawab untuk menyelesaikan buku ini dan memberi review. Rasanya gak adil aja
kalau aku men-jugde buku ini gak menarik karena aku baca setengah-setengah. Aku
pun berharap ada sesuatu yang beda menanti aku di lembaran selanjutnya. Tapi
hasilnya.... ya sudah aku review di atas.
Akhir kata aku ingin sampaikan
bahwa review ini semata hanya sesuai pendapat aku seorang. Maaf bila tidak
berkenan ^^9
Kabar buruknya, setelah aku selesai membaca lembaran akhir, aku bingung. Tadi aku baca apaan sih?
BalasHapusLukQQ
Situs Ceme Online
Agen DominoQQ Terbaik
Bandar Poker Indonesia