Goodnight Kiss 2
by R.L.Stine
Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama
Alih bahasa by B.
Sendra Tanuwidjaja
Desain Sampul by
Eduard Iwan Mangopang
Jakarta, Juni 2001;
232 Hlm
Rate 5 of 5
SELAMAT MALAM,
SAYANG...
Billy tahu
vampir-vampir berkeliaran di kota pantai Sandy Hollow. Kekasihnya menjadi salah
satu korban vampir musim panas lalu. sekarang Billy kembali─dan ingin membalas
dendam.
Tidak ada seorang
pun mempercayainya. Tapi tidak ada yang bisa menjelaskan mayat-mayat yang
ditemukan di pantai─dengan
dua lubang bekas gigitan di leher mereka. Atau kawanan kelelawar yang muncul
setiap malam.
Mahkluk-mahluk abadi itu ada di
Sandy Hollow, dan Billy bertekad untuk menghabisi mereka.
Atau bergabung dengan mereka....
Billy kembali ke Sandy Hollow
untuk membalas dendam atas kematian kekasihnya musim panas lalu, Joelle.
Kematian yang disebabkan oleh vampir. Tidak ada satupun yang percaya kepadanya
ketika ia mengatakan hal itu, hingga akhirnya ia dimasukan ke dalam rumah sakit
jiwa selama setahun. Dan tahun ini ia kembali. Tapi bukan untuk menikmati musim
panas, melainkan memburu para vampir.
Aku berjanji, sebelum musim panas ini berakhir, aku akan menghancurkan kalian semua. – Hal 25
Di sisi lain, April, Irene dan
Kylie adalah tiga vampir cantik yang kelaparan. Dan mereka bertiga telah
menetapkan target Billy, Jay dan Nate sebagai korban mereka. Untuk lebih
menantang, salah satu dari mereka bertiga menyarankan siapa yang bisa mengubah
korban mereka menjadi Mahkluk Abadi, maka hadiahnya adalah dua korban pesaingnya.
Usul itu disambut dengan sorak gembira oleh mereka bertiga.
Pendekatan April dan Jay berjalan
baik. Tapi tidak begitu baik antara Irene-Nate dan Kylie-Billy. Irene selalu di
ganggu oleh kehadiran adik perempuan Nate yang selalu mengikuti kemana mereka
pergi. Sedangkan Billy yang di otaknya hanya untuk membalas dendam kepada
vampir selalu menghindari ajakan Kylie untuk menikmati waktu berdua. April
yakin, langkahnya menjadi pemenang akan berjalan mulus.
“waktunya makan,” kata April kelaparan. “Ayo kita dekati mereka.” – Hal 35
Billy menyadari ada yang aneh
pada Jay. Suatu pagi ia muncul dengan wajah pucat pasi dan kondisi kelelahan
yang luar biasa. Keadaannya kacau sekali, mengingatkan Billy pada kondisi
Joelle sebelum vampir menyedot darahnya hingga habis. Billy menyadari bahwa
April adalah vampir, dan ia harus memperingatkan Jay. Berbagai usaha Billy lakukan untuk
menyakinkan Jay bahwa April adalah vampir, hingga akhirnya Jay menyerah dan
membiarkan Billy membuktikan teorinya.
“Aku benci hanya minum seteguk,” kata Kylie mengeluh. “Seteguk tidak pernah cukup.” – Hal 42
Mereka menjalankan rencana di
sebuah gedung theater di kala hujan turun. Rencananya adalah mereka menahan
April selama mungkin hingga matahari terbit yang merupakan senjata ampuh
membunuh April. Rencana berjalan lancar, dan saat matahari terbit dan menyinari
jalanan, Jay dan Billy menarik lengan April seperti orang gila. April dengan
kekuatan luar biasa mencoba menghindar, tapi ia kalah dan akhirnya dilempar ke
arah matahari yang sedang bersinar.
Betapa kagetnya Billy dan Jay,
April sama sekali tidak terbakar. Bahkan sehelai rambutpun tidak hangus oleh
matahari...
Bagaimana bisa? Pikir Billy
***
R.L. Stine tahu sekali bagaimana
membuat pembaca “membenci” karya-karyanya. Jantung mau copot ketika baca adegan
per adegan dalam novel ini. Gaya tulis sederhana tapi bisa menimbulkan kesan
yang misterius saat membacanya. Benar-benar sempurna...
Novel ini bisa disebut sebagai
sequel dari Goodnight Kiss yang sebelumnya (baca reviewnya disini) karena salah
satu tokoh vampir di buku ini adalah tokoh vampir yang di buku sebelumnya.
*sengaja gak aku sebutin, takut spoiler untuk buku sebelumnya hehe* ceritanya
walaupun tetap sama dengan sebelumnya, yaitu tentang taruhan para vampir dan
bagaimana salah satu korban mencoba menyadarkan teman-temannya bahwa mereka di
kuasai vampir pun tetap menjadi inti dari cerita ini. Tapi tenang aja,
ceritanya di tulis dengan apik sehingga buku ini gak akan membuat kamu bosan.
Inti sama dengan gaya bercerita yang berbeda.
Karakter utama disini Billy
dengan pelengkap teman-temannya, tapi jangan abaikan April karena ia vampir
yang mendapat perhatian penuh dari Billy. Dan penjabaran bagaimana kedua
karakter tersebut sangat mudah kita bedakan dengan karakter lain. Secara fisik
pun digambarkan dengan baik. Membuat kita bisa menciptakan tokoh-tokoh
imajinasi dalam pikiran kita.
Alur cerita sepenuhnya maju.
Menceritakan dua kisah yang berbeda, pertama usaha Billy untuk menyelamatkan
temannya dan usaha para vampir untuk mendapatkan mangsa. Keduanya sejalan
dengan baik dan tidak bentrok satu sama lain. Artinya, penulis menciptakan
porsi yang pas untuk bagian Pemangsa dan Korban.
Ending ... Jantungku bisa
berhenti hanya dengan membaca endingnya. *Rada lebay ya hehe* tapi serius, di
buku pertama aku udah di bikin syok, eh di buku kedua juga malah di bikin
gemetaran. Pokoknya endingnya selalu menjadi bagian terbaik dari karya R.L.
Stine.
Tapi....
Di tengah kesempurnaan buku ini,
ada secuil yang menarik perhatian aku. Di buku pertama, kata “darah” di
gantikan dengan “nektar” dan itu konsisten dari awal buku sampai akhir buku.
Tapi di buku kedua ini, kata “darah” tetap digunakan sebagai “darah”, tapi di
beberapa lembar halaman (tidak semuanya) tiba-tiba aja kata “darah” udah di
ganti dengan “nektar”. Anehnya itu tidak konsiten sampai habis, karena untuk
lembar selanjutnya “darah” tetaplah “darah”
Selain itu, aku gak nemuin hal
yang cacat dari buku ini. Aku suka dengan jalan ceritanya dan aku suka
endingnya, serta aku suka aksinya ketika Billy berusaha membunuh para vampir.
Semuanya keren dan sempurna. Bahkan identitas April sebenarnya pun bikin
tercengang, padahal di bagian Prolog udah ada petunjuknya hehe ...
“Yang pertama kali berhasil mengubah salah satu dari ketiga cowok itu menjadi Mahkluk Abadi yang menang.” – Hal 43
Selamat Membaca ^^9
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentarmu disini