Sabtu, 05 September 2015

[Review Buku] Fear Street: Ciuman Selamat Malam 2 by R.L.Stine


Goodnight Kiss 2

by R.L.Stine

Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

Alih bahasa by B. Sendra Tanuwidjaja

Desain Sampul by Eduard Iwan Mangopang

Jakarta, Juni 2001; 232 Hlm

Rate 5 of 5



SELAMAT MALAM, SAYANG...
Billy tahu vampir-vampir berkeliaran di kota pantai Sandy Hollow. Kekasihnya menjadi salah satu korban vampir musim panas lalu. sekarang Billy kembalidan ingin membalas dendam.
Tidak ada seorang pun mempercayainya. Tapi tidak ada yang bisa menjelaskan mayat-mayat yang ditemukan di pantai─dengan dua lubang bekas gigitan di leher mereka. Atau kawanan kelelawar yang muncul setiap malam.
Mahkluk-mahluk abadi itu ada di Sandy Hollow, dan Billy bertekad untuk menghabisi mereka.
Atau bergabung dengan mereka....



Billy kembali ke Sandy Hollow untuk membalas dendam atas kematian kekasihnya musim panas lalu, Joelle. Kematian yang disebabkan oleh vampir. Tidak ada satupun yang percaya kepadanya ketika ia mengatakan hal itu, hingga akhirnya ia dimasukan ke dalam rumah sakit jiwa selama setahun. Dan tahun ini ia kembali. Tapi bukan untuk menikmati musim panas, melainkan memburu para vampir.

Aku berjanji, sebelum musim panas ini berakhir, aku akan menghancurkan kalian semua. Hal 25


Di sisi lain, April, Irene dan Kylie adalah tiga vampir cantik yang kelaparan. Dan mereka bertiga telah menetapkan target Billy, Jay dan Nate sebagai korban mereka. Untuk lebih menantang, salah satu dari mereka bertiga menyarankan siapa yang bisa mengubah korban mereka menjadi Mahkluk Abadi, maka hadiahnya adalah dua korban pesaingnya. Usul itu disambut dengan sorak gembira oleh mereka bertiga.

Itu vampir,” gumam Billy Hal 26


Pendekatan April dan Jay berjalan baik. Tapi tidak begitu baik antara Irene-Nate dan Kylie-Billy. Irene selalu di ganggu oleh kehadiran adik perempuan Nate yang selalu mengikuti kemana mereka pergi. Sedangkan Billy yang di otaknya hanya untuk membalas dendam kepada vampir selalu menghindari ajakan Kylie untuk menikmati waktu berdua. April yakin, langkahnya menjadi pemenang akan berjalan mulus.

“waktunya makan,” kata April kelaparan. “Ayo kita dekati mereka.” Hal 35

Billy menyadari ada yang aneh pada Jay. Suatu pagi ia muncul dengan wajah pucat pasi dan kondisi kelelahan yang luar biasa. Keadaannya kacau sekali, mengingatkan Billy pada kondisi Joelle sebelum vampir menyedot darahnya hingga habis. Billy menyadari bahwa April adalah vampir, dan ia harus memperingatkan Jay.  Berbagai usaha Billy lakukan untuk menyakinkan Jay bahwa April adalah vampir, hingga akhirnya Jay menyerah dan membiarkan Billy membuktikan teorinya.

“Aku benci hanya minum seteguk,” kata Kylie mengeluh. “Seteguk tidak pernah cukup.” Hal 42

Mereka menjalankan rencana di sebuah gedung theater di kala hujan turun. Rencananya adalah mereka menahan April selama mungkin hingga matahari terbit yang merupakan senjata ampuh membunuh April. Rencana berjalan lancar, dan saat matahari terbit dan menyinari jalanan, Jay dan Billy menarik lengan April seperti orang gila. April dengan kekuatan luar biasa mencoba menghindar, tapi ia kalah dan akhirnya dilempar ke arah matahari yang sedang bersinar.



Betapa kagetnya Billy dan Jay, April sama sekali tidak terbakar. Bahkan sehelai rambutpun tidak hangus oleh matahari...



Bagaimana bisa? Pikir Billy



***



R.L. Stine tahu sekali bagaimana membuat pembaca “membenci” karya-karyanya. Jantung mau copot ketika baca adegan per adegan dalam novel ini. Gaya tulis sederhana tapi bisa menimbulkan kesan yang misterius saat membacanya. Benar-benar sempurna...



Novel ini bisa disebut sebagai sequel dari Goodnight Kiss yang sebelumnya (baca reviewnya disini) karena salah satu tokoh vampir di buku ini adalah tokoh vampir yang di buku sebelumnya. *sengaja gak aku sebutin, takut spoiler untuk buku sebelumnya hehe* ceritanya walaupun tetap sama dengan sebelumnya, yaitu tentang taruhan para vampir dan bagaimana salah satu korban mencoba menyadarkan teman-temannya bahwa mereka di kuasai vampir pun tetap menjadi inti dari cerita ini. Tapi tenang aja, ceritanya di tulis dengan apik sehingga buku ini gak akan membuat kamu bosan. Inti sama dengan gaya bercerita yang berbeda.



Karakter utama disini Billy dengan pelengkap teman-temannya, tapi jangan abaikan April karena ia vampir yang mendapat perhatian penuh dari Billy. Dan penjabaran bagaimana kedua karakter tersebut sangat mudah kita bedakan dengan karakter lain. Secara fisik pun digambarkan dengan baik. Membuat kita bisa menciptakan tokoh-tokoh imajinasi dalam pikiran kita.



Alur cerita sepenuhnya maju. Menceritakan dua kisah yang berbeda, pertama usaha Billy untuk menyelamatkan temannya dan usaha para vampir untuk mendapatkan mangsa. Keduanya sejalan dengan baik dan tidak bentrok satu sama lain. Artinya, penulis menciptakan porsi yang pas untuk bagian Pemangsa dan Korban.



Ending ... Jantungku bisa berhenti hanya dengan membaca endingnya. *Rada lebay ya hehe* tapi serius, di buku pertama aku udah di bikin syok, eh di buku kedua juga malah di bikin gemetaran. Pokoknya endingnya selalu menjadi bagian terbaik dari karya R.L. Stine.



Tapi....



Di tengah kesempurnaan buku ini, ada secuil yang menarik perhatian aku. Di buku pertama, kata “darah” di gantikan dengan “nektar” dan itu konsisten dari awal buku sampai akhir buku. Tapi di buku kedua ini, kata “darah” tetap digunakan sebagai “darah”, tapi di beberapa lembar halaman (tidak semuanya) tiba-tiba aja kata “darah” udah di ganti dengan “nektar”. Anehnya itu tidak konsiten sampai habis, karena untuk lembar selanjutnya “darah” tetaplah “darah”



Selain itu, aku gak nemuin hal yang cacat dari buku ini. Aku suka dengan jalan ceritanya dan aku suka endingnya, serta aku suka aksinya ketika Billy berusaha membunuh para vampir. Semuanya keren dan sempurna. Bahkan identitas April sebenarnya pun bikin tercengang, padahal di bagian Prolog udah ada petunjuknya hehe ...

“Yang pertama kali berhasil mengubah salah satu dari ketiga cowok itu menjadi Mahkluk Abadi yang menang.” Hal 43


Selamat Membaca ^^9

G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;