Senin, 21 September 2015

[Review Buku] Wedding Rush by Jenny Thalia Faurine

Wedding Rush
Copyright © 2015 Jenny Thalia Faurine
Penerbit PT Elex Komputindo
Editor by Afriany P. Pardede
Rate 4 of 5

Tidak Semua Orang Turut Berbahagia Atas Pernikahanmu
Padma memutuskan meninggalkan tiga orang sahabatnyaRajata, Resita dan Dakasetelah akhirnya mengetahui kalau perasaanya pada Rajata tidak terbalas. Rajata memilih Resita. Setelah dua tahun akhirnya Padma memutuskan kembali pada saat pernikahan Rajata dan resita. Daka dengan setia mendampingi Padma untuk memperbaiki hubungan persahabatan mereka yang sempat renggang. Doa Daka agar Padma segera mendapatkan seseorang yang membantu meyembuhkan patah hatinya ternyata terkabul. Riko hadir di waktu yang tepat, membuat Padma move on dan berhasil mengikatnya dengan pertunangan. Namun.... semua terasa tidak benar saat Padma dan Riko memutuskan untuk menikah.
Padma kembali ke Indonesia setelah dua tahun menghilang tanpa kabar ke Jerman meninggalkan ketiga sahabat karibnya. Dan kembalinya ia adalah untuk menghadiri pernikahan orang yang ia cintai, Rajata-Resita yang status keduanya adalah sahabat karibnya. Padma mengorbankan perasaan cintanya dan memilih mengalah, tapi untuk mengobati hatinya yang sudah terluka ia mencoba pergi menjauh dan berharap luka itu akan terobati. Keadaan tidak membaik begitu saja. Ia tidak punya keberanian untuk bertemu sahabat-sahabatnya lagi.
Karena tak ada yang namanya bekas sahabat selama apa pun kita meninggalkan mereka. Sahabat tetaplah sahabat. – Hlm 37
Daka, salah seorang sahabat yang ditinggalkan mencoba memasuki kehidupan Padma. Ia berusaha keras membawa Padma kembali kepada semua sahabatnya agar mereka bisa berkumpul kembali dan berbagi kesedihan dan kesenangan seperti yang mereka lakukan dulu. Daka berhasil. Dengan keteguhan hatinya, ia mencairkan hati Padma dan membuat Padma mampu berdiri tegak di hadapan teman-temannya. Daka pun melakukan pencegahan agar Padma tidak kembali menghilang, yaitu melamar gadis itu. Tapi Padma menolak dengan keras.
“Seberat apa pun masalah persahabatan kalian, kamu nggak berhak ‘menjebak’ Padma dalam ikatan pernikahan. Dia berhak menentukan pilihannya sendiridalam menghadapi masalahnya ataupun memilih pendampingnya.” Hlm 54
“Spontanitas adalah hal yang terpendam, Bro.” Hlm 85
Setelah tawaran Dara untuk menikah ditolak oleh Padma, kini tawaran kerja diberikan kepada gadis itu. Padma menerimanya dengan ‘terpaksa’ dan disanalah ia bertemu dengan Riko, sahabat Daka. Riko hadir mencoba mengobati luka Padma, dan dengan restu dari Daka, Riko melancarkan aksinya. Laki-laki itu benar serius untuk mendekati Padma, dan ia menyatakan cintanya pada Padma. Tidak peduli meski Padma belum mencintainya, tapi mereka berdua yakin kalau akan ada cinta yang tumbuh nantinya.
“Gue mau nikah, setelah elo nikah duluan. Inget tuh.”(Daka) Hlm 105
“Aku terima lamaran kamu, Hendriko Devian Santoso.”(Padma) Hlm 174
Setelah Padma menerima lamaran Riko, tidak ada yang berubah antara persahabatan Daka dan Padma. Keduanya saling mendukung dan saling memberi semangat, malah Padma jadi bersemangat mencari jodoh untuk Daka. Semua itu memang permulaan bagi kisah Daka-Padma, lambat laut Daka yang menyadari kehadiran Padma yang berkurang karena kedekatannya dengan Riko membuat sesuatu yang aneh merasukinya. Dan rasa itu makin ia rasakan saat harus menemani Padma mengurs segala sesuatu tentang pernikahannya dengan Riko. Rasa cemburu yang terus menggelitik hatinya.
“Kadang yang sejati emang datengnya belakangansebelas dua belas sama penyesalan.” Hlm 257
 Daka berperang batin. Hatinya tidak rela melepaskan Padma, tapi di sisi lain ia ingin melihat Padma bahagia. Hingga suatu hari ia melakukan kesalahan dengan mengambil kesempatan mencuri ciuman dari Padma yang sedang tertidur pulas. Parahnya, Riko menyaksikan hal itu ....

Dan sejak saat itu, tidak ada yang baik-baik saja di antara Daka, Padma dan Riko.

***

Karya kedua Mba Jenny yang aku baca dan setelah membandingkan dengan buku sebelumnya, tulisan Mba Jenny memang khas banget. Konfliknya menggelitik tapi dengan ending yang mengesankan hehe ^^

Buku ini campur-campur antara persahabatan, cinta, putus cinta, lalu move on, dan jatuh cinta lagi. Cuma cara dan bagaimana takdir bermain bersama mereka itu yang luar biasa.

Mungkin buku yang kali ini lebih cocok untuk Pra-nikah kali ya. Soalnya kalau disebut tema pernikahan, gak ada konflik pernikahan disini. Tapi apa pun temanya, yang penting ceritanya bisa menghibur. Dan sama seperti buku sebelumnya, tokoh favorit aku tetap jatuh ke cowoknya. Dan pilihan aku adalah Riko. Soalnya ceweknya (Padma) terlalu plin plan *Edisi ngambek karena Padma gak ngebalas cinta Riko #plak

Cerita yang manis sekaligus menyayat hati. Aku paling gak suka kalau ada bagian cewek harus memilih cowok yang ia cintai dan cowok yang mencintainya. Karena apa pun pilihannya pasti akan ada yang tersakiti. Itu bagian paling greget ... aku sempat nebak-nebak sih siapa pilihan Padma, karena Mba Jenny itu nulisnya bikin aku nebak “Pasti pilih Riko nie.” Eh tapi pas baca halaman selanjutnya, “Eh kayaknya bakal sama Daka dech.” Pokoknya gitu aja kerjaan aku saat lagi baca buku ini. Ngomong sendiri gak jelas wkwkwk ... tapi endingnya udah ketebak saat detik-detik halaman terakhir. Nah ini pasti gak salah lagi, “Pasti si dia tu ....”

Psstttt ...

Ada yang lucu lho pas mendekati ending. Ulah Resita yang bla bla bla *hehe RAHASIA gak boleh spoiler* dan  berkat ulah Resita itu bikin keadaan membaik. Malah sangat baik bagi semua orang. Salut buat penyuka lipstik warna warni itu

Intinya buku ini cocoklah dibaca segala umur. Gaya bahasa yang ringan, sentuhan-sentuhan romance yang bikin menggigit dan bagaimana menjalin persahabatan yang begitu lama. Semuanya satu paket dalam buku ini. Paling penting sih bagaimana move on dari sosok orang yang sangat kita cintai. Eh walaupun tokoh dalam buku ini sudah dewasa, tapi dialog dalam novel ini kayak remaja. Kadang bikin ngakak, kadan bisa bikin kita celetuk eh lebay banget haha ... 

Ada sedikit saran untuk buku ini. Dan sarannya gak beda jauh dengan buku Mba Jenny yang udah aku baca (baca reviewnya disini)
Entahlah, Daka percaya, Bumi, Tuhan dan takdir punya konspirasi tersendiri yang tidak dimengerti oleh manusia. Hlm 325
Mungkin sepele bagi beberapa orang, dan malah mungkin tidak terlihat. Akan lebih indah kalau urutan “Tuhan” itu selalu ditempatkan paling pertama, bukan kedua setelah “Bumi” ataupun ketiga setelah “Takdir.” Di buku sebelumnya pun Mba Jenny menempatkan kata “Tuhan” di urutan ketiga. Alasannya sama seperti di review sebelumnya, menurut aku gak etis aja.

Saran kedua ini mungkin untuk penerbit kali ya. Banyak banget halaman yang buntung, ada yang tidak ada halamannya. Ada yang text nya mepet sampai kegaris batas halaman. Dan itu lumayan banyak. Sebenarnya gak masalah sih, karena gak ada yang terhapus atau kepotong, Cuma yah gak indah aja dilihat ^^

Pelajaran dari buku ini yang bisa aku ambil adalah:
1.      Sahabat adalah obat penawar segala sakit. Baik itu sakit di fisik atau di hati. Percayalah, karena aku pun membuktikannya.
2.      Move on itu sebenarnya pilihan. Kita yang mau tenggelam dalam kesedihan, atau kita membuka pintu untuk orang lain agar masuk dan memberikan warna baru dalam tawa kita. Seperti lipstik Resita keke~
3.      Buka mata untuk melihat seseorang yang peduli dengan kita. Jangan membuat seakan-akan dunia menjauh dari diri kita, lalu larut dalam kesedihan.

Karena kesalahan tak hanya sekedar mengundang rasa bersalah, tapi rasa bahagia yang menyelusup diam-diam. Hlm 224

G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;