Jumat, 11 September 2015

[Review Buku] Fear Street: Sahabat Karib by R.L.Stine

Fear Street: The Best Friend
by R.L. Stine
© 1992 by Parachute Press, Inc.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih bahasa by L. Ratnayanti
September 1997; 224 Hlm
Rate 5 of 5

SAHABAT KARIB....ABADI SELAMANYA!
Siapakah Honey Perkins? Ia memberitahu semua orang di Shadyside bahwa Becka Norwood sahabat karibnya. Tapi Becka yakin ia belum pernah bertemu dengan Honey. Setahap demi setahap Honey memasuki kehidupan Becka, menirunya dalam segala hal. Namun ketika Becka mengira punya lebih dari satu “sahabat karib”, peristiwa-peristiwa mengerikan mulai terjadi.
Benarkah Honey hanya menginginkan sahabat? Ataukah lebih dari itu?

Becka memiliki kehidupan sempurna layaknya murid SMU pada umumnya. Memiliki dua orang teman yang menyenangkan, yaitu Trish dan Lillah serta memiliki kekasih bernama Bill yang sangat perhatian. Meski kedua orang tuanya tidak menyetujui hubungan itu. Becka juga gadis yang cantik dan modis. Ia selalu tahu bagaimana tampil menarik di depan orang lain. Pokoknya kehidupannya sempurna dan indah.
Aku belum pernah bertemu dengannya! Hlm 23
Tiba-tiba saja suatu siang, seorang gadis menobrak masuk kamar Becka dan memeluk Becka dengan kencang. Ia begitu semangat dan begitu gembira bertemu Becka yang ia yakini sebagai sahabat karibnya dari kecil. Gadis itu sampai menangis terharu saat bertemu Becka kembali. Dan becka tidak tahu haru bersikap bagaimana. Ia takut melukai perasaan gadis itu. Honey nama gadis itu. Dan Seingat Becka, ia tidak pernah memiliki teman bernama Honey. Sama sekali tidak pernah!
Dia sangat emosional, pikir Becka. Sangat gembira bertemu aku. Amat sangat gembira. Aku harus tahu dia. Harus. Hlm 25
Semakin Becka berusaha mengingat Honey, semakin ia yakin bahwa ia tidak pernah mengenal Honey. Lalu siapa dia?
“Dia pasti punya kehidupan fantasi yang mencengangkan,” Trish merenung. Hlm 39
Hari demi hari berlalu dengan sangat menyebalkan. Dan itu bermula semenjak kedatangan Honey. Pertama bros kesayangan Becka hilang lalu ternyata telah di ambil Honey. Saat diminta kembali, Honey berkeras bahwa Becka sendiri yang memberikannya. Lalu berlanjut dengan kaos kesayangan Becka, rok Becka hingga gaya rambut Becka pun di tirunya. Seakan belum cukup, ia juga berpacaran dengan mantan pacar Becka, yaitu Eric. Membuat Becka makin gila dibuatnya.

Becka yang kehilangan kesabaran membentak Honey dan mengatakan bahwa ia tidak pernah menjadi sahabat Honey. Lalu balasan yang mengerikan menimpa Becka. Lillah mengalami kecelakaan karena rem sepedanya rusak. Trish jatuh dari tangga hingga tulang lehernya patah, syukurnya ia masih selamat. Lalu Honey mencoba mendekati Bill. Belum cukup juga, Honey mencari muka dari ibunya dengan menceritakan kalau Becka berpacaran dengan Bill.

Puncak kegelisahan Becka adalah saat ia menghadiri pesta Trish dan melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Trish jatuh. Becka yakin kalau Honey yang mendorongnya. Dan akhirnya ia pingsan akibat syok sebelum sempat menuding Honey. Becka sakit parah. Di larang ke luar oleh dokter dan diberi obat penenang. Sampai akhirnya ia menerima telepon dari Honey dan mengatakan ada kejutan untuknya. Becka tidak ingin datang, tapi saat mendengar suara Bill di seberang telepon, Becka harus menemui Honey.

Melihat Bill ada di rumah Honey, membuat Becka kehilangan akal sehat, meraih pisau daging dari rak pisau dan mencoba menghunuskannya ke dada Honey.  Sebelum Becka berhasil mengunuskan pisau itu, ia jatuh pingsan.

Hal terakhir yang ia ingat adalah aliran darah yang mengalir dari tangannya.

***

Aku benci sekali dengan Honey. SERIUS! Benci sekali dengan karakter dia dan Becka terlalu lembut menghadapi orang semacam Honey.

Komentar singkat di atas membuktikan kalau penulis sekali lagi berhasil mempengaruhi pembaca untuk membenci Honey dan merasa simpati pada Becka. Tapi memang benar apa adanya. Rasanya kali ini penulis begitu fokus pada kedua sifat remaja ini. Becka yang lembut dan tidak bisa menyakiti perasaan orang lain, lalu ada Honey yang tukang bohong, pengadu, dan suka merampas milik Becka tanpa izin. Pokoknya Honey itu adalah pengacau di hidup Becka yang sempurna. Aku rasa aku juga bakal nancapin pisau di dada Honey kalau dia berani rebut pacar aku.

Semua kisah ditulis dengan wajar sekali. Tanpa ada unsur terlalu di buat-buat. Bagaimana pertama Becka menerima alasan Honey ketika Becka meminta kembali bros beo kesayangannya. Lalu Becka yang puncaknya hilang kesabaran setelah kecelakaan Trish yang begitu mengerikan. Padahal Becka begitu sabar dengan sikap Honey. Aku sih jujur paling jengkel ketika Honey meniru habis gaya Becka. Tapi Becka masih bersabar juga walaupun agak senewen dan mulai suka berteriak-teriak sendiri.

Misteri kehadiran Honey pun menjadi tanda tanya. Sayangnya penulis tidak menceritakan asal mula Honey hingga ia punya pikiran bahwa ia teman baik Becka dari kecil. Lalu endingnya yang─ selalu berhasil bikin greget tanpa kepastian yang pasti. Malah terkesan gantung, ciri khas R.L.Stine untuk membuat pembaca penasaran atau malah membuat pembaca makin “benci” dengan karya beliau hehe ... 

 Pelajaran yang aku ambil dari buku ini:

1.      Lebih baik berpikir dengan tenang, dan anggap saja penggangu seperti Honey adalah gejala alam yang ingin kita hindari. Tidak usah terlalu ambil pusing seperti sikap Becka.
2.      Minta bantuan. Jangan segan meminta bantuan kepada orang yang lebih tua dengan menyertakan bukti-bukti yang menguatkan. Dalam novel ini, Becka terlalu emosional menjelasakan kepada orangtuanya mengenai hal-hal jelek tentang Honey, sehingga membuat prasangka bahwa Becka lah yang cemburu kepada Honey.
3.      Pacar memang adalah sosok di luar lingkungan keluarga yang paling kita sayangi. Tapi jangan sampai buta karena hal itu. Contohnya Becka yang sampai gila dan hendak menancapkan pisau ke Honey. Meski aku tahu banget gimana perasaan Becka saat itu.
“Terima kasih, Honey,” bisik Becka penuh syukur. Hlm 214

G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;