Fear Street: The Best
Friend
by R.L. Stine
© 1992 by Parachute
Press, Inc.
Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama
Alih bahasa by L.
Ratnayanti
September 1997; 224
Hlm
Rate 5 of 5
SAHABAT
KARIB....ABADI SELAMANYA!
Siapakah Honey
Perkins? Ia memberitahu semua orang di Shadyside bahwa Becka Norwood sahabat
karibnya. Tapi Becka yakin ia belum pernah bertemu dengan Honey. Setahap demi
setahap Honey memasuki kehidupan Becka, menirunya dalam segala hal. Namun
ketika Becka mengira punya lebih dari satu “sahabat karib”, peristiwa-peristiwa
mengerikan mulai terjadi.
Benarkah Honey
hanya menginginkan sahabat? Ataukah lebih dari itu?
Becka memiliki kehidupan sempurna
layaknya murid SMU pada umumnya. Memiliki dua orang teman yang menyenangkan,
yaitu Trish dan Lillah serta memiliki kekasih bernama Bill yang sangat
perhatian. Meski kedua orang tuanya tidak menyetujui hubungan itu. Becka juga
gadis yang cantik dan modis. Ia selalu tahu bagaimana tampil menarik di depan
orang lain. Pokoknya kehidupannya sempurna dan indah.
Aku belum pernah bertemu dengannya!− Hlm 23
Tiba-tiba saja suatu siang,
seorang gadis menobrak masuk kamar Becka dan memeluk Becka dengan kencang. Ia
begitu semangat dan begitu gembira bertemu Becka yang ia yakini sebagai sahabat
karibnya dari kecil. Gadis itu sampai menangis terharu saat bertemu Becka
kembali. Dan becka tidak tahu haru bersikap bagaimana. Ia takut melukai
perasaan gadis itu. Honey nama gadis itu. Dan Seingat Becka, ia tidak pernah
memiliki teman bernama Honey. Sama sekali tidak pernah!
Dia sangat emosional, pikir Becka.
Sangat gembira bertemu aku. Amat sangat gembira. Aku harus tahu dia. Harus.− Hlm 25
“Dia pasti punya kehidupan fantasi
yang mencengangkan,” Trish merenung. –
Hlm 39
Hari demi hari berlalu dengan
sangat menyebalkan. Dan itu bermula semenjak kedatangan Honey. Pertama bros
kesayangan Becka hilang lalu ternyata telah di ambil Honey. Saat diminta
kembali, Honey berkeras bahwa Becka sendiri yang memberikannya. Lalu berlanjut
dengan kaos kesayangan Becka, rok Becka hingga gaya rambut Becka pun di
tirunya. Seakan belum cukup, ia juga berpacaran dengan mantan pacar Becka,
yaitu Eric. Membuat Becka makin gila dibuatnya.
Becka yang kehilangan kesabaran membentak
Honey dan mengatakan bahwa ia tidak pernah menjadi sahabat Honey. Lalu balasan
yang mengerikan menimpa Becka. Lillah mengalami kecelakaan karena rem sepedanya
rusak. Trish jatuh dari tangga hingga tulang lehernya patah, syukurnya ia masih
selamat. Lalu Honey mencoba mendekati Bill. Belum cukup juga, Honey mencari
muka dari ibunya dengan menceritakan kalau Becka berpacaran dengan Bill.
Puncak kegelisahan Becka adalah
saat ia menghadiri pesta Trish dan melihat dengan mata kepalanya sendiri
bagaimana Trish jatuh. Becka yakin kalau Honey yang mendorongnya. Dan akhirnya
ia pingsan akibat syok sebelum sempat menuding Honey. Becka sakit parah. Di
larang ke luar oleh dokter dan diberi obat penenang. Sampai akhirnya ia
menerima telepon dari Honey dan mengatakan ada kejutan untuknya. Becka tidak
ingin datang, tapi saat mendengar suara Bill di seberang telepon, Becka harus
menemui Honey.
Melihat Bill ada di rumah Honey,
membuat Becka kehilangan akal sehat, meraih pisau daging dari rak pisau dan
mencoba menghunuskannya ke dada Honey.
Sebelum Becka berhasil mengunuskan pisau itu, ia jatuh pingsan.
Hal terakhir yang ia ingat adalah
aliran darah yang mengalir dari tangannya.
***
Aku benci sekali dengan Honey.
SERIUS! Benci sekali dengan karakter dia dan Becka terlalu lembut menghadapi
orang semacam Honey.
Komentar singkat di atas
membuktikan kalau penulis sekali lagi berhasil mempengaruhi pembaca untuk
membenci Honey dan merasa simpati pada Becka. Tapi memang benar apa adanya.
Rasanya kali ini penulis begitu fokus pada kedua sifat remaja ini. Becka yang
lembut dan tidak bisa menyakiti perasaan orang lain, lalu ada Honey yang tukang
bohong, pengadu, dan suka merampas milik Becka tanpa izin. Pokoknya Honey itu
adalah pengacau di hidup Becka yang sempurna. Aku rasa aku juga bakal nancapin
pisau di dada Honey kalau dia berani rebut pacar aku.
Semua kisah ditulis dengan wajar
sekali. Tanpa ada unsur terlalu di buat-buat. Bagaimana pertama Becka menerima
alasan Honey ketika Becka meminta kembali bros beo kesayangannya. Lalu Becka
yang puncaknya hilang kesabaran setelah kecelakaan Trish yang begitu
mengerikan. Padahal Becka begitu sabar dengan sikap Honey. Aku sih jujur paling
jengkel ketika Honey meniru habis gaya Becka. Tapi Becka masih bersabar juga
walaupun agak senewen dan mulai suka berteriak-teriak sendiri.
Misteri kehadiran Honey pun
menjadi tanda tanya. Sayangnya penulis tidak menceritakan asal mula Honey
hingga ia punya pikiran bahwa ia teman baik Becka dari kecil. Lalu endingnya
yang─ selalu berhasil
bikin greget tanpa kepastian yang pasti. Malah terkesan gantung, ciri khas
R.L.Stine untuk membuat pembaca penasaran atau malah membuat pembaca makin
“benci” dengan karya beliau hehe ...
Pelajaran yang aku ambil dari buku ini:
1.
Lebih baik berpikir dengan tenang, dan anggap
saja penggangu seperti Honey adalah gejala alam yang ingin kita hindari. Tidak
usah terlalu ambil pusing seperti sikap Becka.
2.
Minta bantuan. Jangan segan meminta bantuan
kepada orang yang lebih tua dengan menyertakan bukti-bukti yang menguatkan.
Dalam novel ini, Becka terlalu emosional menjelasakan kepada orangtuanya
mengenai hal-hal jelek tentang Honey, sehingga membuat prasangka bahwa Becka
lah yang cemburu kepada Honey.
3.
Pacar memang adalah sosok di luar lingkungan
keluarga yang paling kita sayangi. Tapi jangan sampai buta karena hal itu.
Contohnya Becka yang sampai gila dan hendak menancapkan pisau ke Honey. Meski
aku tahu banget gimana perasaan Becka saat itu.
“Terima kasih, Honey,” bisik Becka
penuh syukur. – Hlm
214
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentarmu disini