Rabu, 13 April 2016

[Review Buku] I Got Switched oleh RisTee



I Got Switched
oleh RisTee
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Pages 256
Format ebook (via iJak)
Rate 3 of 5

Satu malam...
Satu perdebatan...
Satu kembang api...
Dua kehidupan...
Sebagai mahasiswa yang baru lulus kuliah jurnalistik, Nadya memimpikan bekerja sebagai reporter di media ternama dan mengejar berita-berita seru dan bermanfaat. Tapi mendapatkan pekerjaan di Jakarta ternyata sulit. Setelah lama menganggur, Nadya akhirnya terjebak dalam portal gosip yang mengharuskannya mengulik kehidupan selebriti. Dia tidak suka mengejar artis, apalagi harus menghadapi seorang diva, tetapi tekanan dari atasan membuatnya tidak punya pilihan lain.
Veronica sudah menjadi seorang bintang sejak kecil. Sorotan publik adalah makanan sehari-harinya. Namun satu hal yang paling dia tidak suka: berita bohong mengenai dirinya yang beredar di media massa. Meskipun kariernya diperkirakan akan meredup, Veronica tidak akan mau membuka pintu untuk orang-orang yang menuliskan berita miring tentangnya, sekalipun berita-berita itu membuat pamornya bertahan.

Suatu malam, keduanya bertemu. Dan sesuatu mengubah hidup mereka...

Nadya bekerja sebagai reporter di majalah gosip Lipgloss. Sebenarnya ia tidak mau bekerja sebagai pemburu artis, karena menurutnya tidak ada manfaat yang bisa ia ambil dari mengorek-ngorek kehidupan artis. Belum lagi tekanan, lembur dan gaji yang tidak seberapa yang harus ia terima. Pokoknya, kehidupan sebagai reporter gosip bukanlah keinginannya. Tapi daripada harus menjadi pengangguran, pekerjaan itu pun ia lakukan dengan sepenuh hati.

Veronica, mantan artis cilik yang berubah menjadi seorang diva ketika beranjak dewasa. Selalu memandang sinis kepada orang-orang dan paling membenci majalah gosip Lipgloss dimana Nadya bernaung. Karena berita yang mereka tulis selalu saja bertolak belakang dengan fakta yang ada. Sekali dua kali, vero bisa terima. Tapi terus-terusan, ia lebih memilih bungkam saat berhadapan dengan reporter dari majalah tersebut.

Nasib mempertemukan mereka di malam itu. Nasib juga mengubah sesuatu dalam diri mereka.Nasib juga membuka lembaran jawaban atas keanehan yang terjadi selama ini dengan kehidupan Nadya dan Vero.

***


Setelah baca kisah ini, lumayan mirip dengan drama hongkong yang secara garis besar kejadiannya kayak gini juga. Lupa judulnya apa, tapi intinya sama sih. Mereka bertukar jiwa karena masing-masing dari diri mereka merasa bahwa tanggung jawab yang mereka emban lebih berat dari siapapun. Jadi intinya mereka di ajarkan untuk menghargai pekerjaan masing-masing.

Nadya merasa kesal dengan Vero yang lagaknya sok artis tenar. Susah dijumpai, berkali-kali batalin janji sampai akhirnya Nadya kehilangan kesabaran dan melabrak Vero. Begitu pula Vero, dia marah karena pekerjaannya diremehkan oleh Nadya yang tidak tahu bagaimana kerasnya kehidupan artis itu.

Sebenarnya aku suka sih tema kayak gini. Harus aku akui, tema seperti ini udah ada dari jaman sinetron aku kecil dulu. Lagi-lagi lupa judulnya. Terus berlanjut di angkat menjadi film dari berbagai negara (yang hongkong aja, setahu aku ada 2 dengan tema kayak gini) Yang aku suka sebenarnya adalah pelajaran yang bisa kita ambil dari akhir cerita ini.

Sayangnya sih,  RisTee kurang menambahkan unsur “pembelajaran” dalam cerita ini. Pengenalan karakter Nadya dan Vero sangat oke disini, aku akui itu. RisTee juga berhasil membuat perbedaan yang mencolok antara kedua karakter tersebut, mulai dari pekerjaan hingga gaya dialog kedua tokoh tersebut.

Cuma pas mereka bertukar jiwa, dimana inilah INTI dari pembelajarannya, justru wush! hilang begitu aja. Maksud aku dengan hilang adalah, adegan yang seharusnya menampilkan Vero dalam kehidupan Nadya, kurang. Sangat-sangat kurang malah. Aku pengennya, Vero benar-benar ngerasain tekanan dari kantor untuk ngejar-ngejar artis yang susah ditemui.

Begitu pula dengan Nadya yang terjebak dalam kehidupan artis. Gak ada tu adegan yang bisa membuat aku yakin kalau Nadya sadar bahwa pekerjaan Vero gak gampang juga. Maksud aku, adegan yang paling nampak Cuma dikerubuti fans. Itu mah biasa aja. Seharusnya ada gitu, misalnya kisah Nadya harus dari ke pangung ke panggung, latihan dance atau apalah kegiatan artis yang super sibuk.

Satu lagi yang kurang, padahal ini paling aku nantikan. Aku padahal paling pengen lihat gimana anak fashion mengejek gaya pakaian Nadya (yang jiwanya Vero) dan Vero balik membalas mereka dengan memakai setelan mentereng dengan kualitas oke. Tapi hasilnya juga kurang mantap, ada sesuatu yang kurang di adegan tersebut.

Novel ini mendapat label “MetroPop”. Aku sih pas baca kata MetroPop langsung kebayang sama Ilana Tan, nah jadi pas baca karya RisTee ini kesannya agak beda. Jauh dari bayangan aku yang isinya bakal lebih dewasa. Disni RisTee masih menegaskan bahwa ia adalah penulis yang cenderung ke remaja. Tapi gaya tulisan RisTee enak banget kok di baca, gak lebay dan diksi juga jelas. Pokoknya suka ^^

Nilai plus dari novel ini, RisTee mamasukan unsur misteri siapa yang suka mengambil foto Vero diam-diam dan menyebarkan gosip yang tidak benar. Pelakunya sih emang udah ketebak, tapi RisTee berhasil membuat aku ragu apakah benar “dia” pelakunya. Mungkin bisa kali ya kalau aku berharap suatu hari nanti RisTee mencoba menulis cerita misteri detektif remaja haha...

Secara keseluruhan, novel ini menarik. Kekurangan dan kelebihannya masih bisa dinikmati dan aku rekomendasikan novel ini untuk semua usia. Terutama para gadis yang suka bertengkar dengan sahabatnya haha ^^

***

Tulisan ini diikutsertakan dalam:

G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;