oleh
Nathalia Theodora
Penerbit Ice
Cube
Penyunting
Winda Veronica
Perancang
Sampul Athaya Zahra
Cetakan
ke-1; Januari 2014; 206 hlm
Format ebook
(via iJak)
Rate 3 of 5
"Apa kamu ini nyata? Atau cuma ada dalam pikiranku
saja?"
"Aku nyata," kata Henry. "Aku memang kembali
untukmu."
"Aku nggak ngerti," kataku. "Rasanya beban
pikiranku terlalu banyak sampai aku nggak bisa mengerti apa pun."
Regina terbangun dari koma dan menyadari
bahwa ada sesuatu yang terasa salah dalam hidupnya. Kehilangan sebagian ingatan
membuatnya bertanya-tanya tentang apa yang salah itu. Seperti bercermin di air
yang keruh, Regina terus menerus mencari potongan ingatannya yang hilang itu.
Tanpa bantuan siapa pun, kecuali Alex, cowok yang ditemuinya di taman tak lama
setelah dia pulih dari kecelakaan yang menimpanya.
Bersama Alex, sedikit demi sedikit ingatannya
datang kembali melalui sekelebat bayangan. Dan seiring itu juga hatinya mulai
terbiasa dengan perhatian dan keisengan Alex. Hingga suatu hari, ketika
potongan ingatannya terkumpul semua, Regina sadar bahwa ada yang salah dengan
Alex.
Ada alasan khusus kenapa aku memilih novel
ini menjadi bacaan aku selanjutnya, yaitu karena covernya yang super ciamik
alias cantik dan memikat hati. Suka sama kesan yang disampaikan oleh cover itu.
Kurang lebih menggambarkan apa yang ada di dalam novel ini.
Regina siuman setelah mengalami kecelakaan
mobil. Tapi saat ia terbangun, ia merasakan kekosongan dalam dirinya. Ada yang
hilang, tapi ia sendiri tidak tahu apa yang hilang. Mama dan Stella, sahabat
karibnya, mendadak bungkam kalau Regina menanyakan perihal kecelakaan tersebut.
Karena Regina pun tidak bisa mengingat kecelakaan itu, maka ia anggap angin
lalu saja kebungkaman mama dan Stella.
Tapi tidak selamanya bisa Regina abaikan.
Setelah bertemu sosok Alex di taman, Regina seperti menemukan kepingan-kepingan
yang hilang dari kecelakaan itu. Dan Stella tidak bisa untuk menyembunyikan
fakta yang sebenarnya terjadi. Hingga Regina harus mengetahui, bahwa ia tidak
sendiri saat kecelakaan itu.
Kenyataan itu memang mengejutkan. Lebih
mengejutkan lagi saat Regina tau sosok sebenarnya yang terlupakan itu adalah
orang penting dalam kehidupan Regina.
My Review
Gara-gara novel ini, aku jadi cari tahu
tentang bluestroberi yang tulisannya mojok di sebelah kiri cover. Dan sedikit
info aja, seri bluestroberi ini adalah karya para pemenang yang di adakan oleh
Ice Cube. Dan seri bluestroberi ini sendiri berisi kisah sedih dari sebuah
cinta. Jadi jangan protes kalau baca seri ini, kenapa cerita sedih semua hehe.
Soalnya kan ada beberapa tipe pembaca yang gak suka cerita sedih atau sad ending.
Gak heran sih kenapa novel ini bisa jadi
juara. Memang aku akui, aku hampir mengetahui seluruh rangkaian cerita ini dan
udah nebak (malah yakin banget) kalau Alex itu punya modus di balik
perkenalannya dengan Regina. Jitunya, Nathalie berhasil membuat aku betah
membaca buku ini sampai habis. Soalnya,
Nathalie mengulur-ngulur kepingan misteri menjadi sebuah jawaban yang utuh di
akhir cerita. Bikin penasaran juga sebenarnya, walaupun, seperti yang aku
bilang, aku udah menebak kemana cerita ini.
Gaya tulisannya remaja banget, aku suka diksi
yang tidak berlebihan dan terkesan santai. Pokoknya kalau baca bikin gak otak
tambah mumet untuk ngartikan deretan diksi berlevel tinggi.
Interaksi para tokoh pun juga pas porsinya.
Stella hadir sebagai pemberi informasi kepada pembaca tanpa sedikit pun spoiler
tentang kecelakaan Regina. Tokoh menyebalkan tapi sangat menyayangi Regina,
tentu aja Mama yang terkenal keras dan keukeuh
dengan pendiriannya untuk tetap merahasiakan kecelakaan itu. Jadi gak akan dech
nemuin dialog yang mubazir dalam novel ini. Interaksi Alex-Regina tidak ada
yang special, ini entah sengaja di buat seperti ini, mengingat Alex hadir
menawarkan pertemanan bukan percintaan, atau memang Nathalie gagal membuat
hubungan Alex-Regina mendapat perhatian khusus dari aku.
Sayangnya, aku masih kurang dapat sedihnya
dimana hehe. Emosinya kurang dapet. Aku memang bebal banget jadi cewek, cerita
sedih manapun yang aku baca gak pernah buat aku sedih. Jadi anggap aja pendapat
ini gak masuk itungan keke~ satu hal yang penting, meski cerita ini sedih tapi
gak ada diksi yang mendayu-dayu, menye-menye atau cengeng. Pokoknya Nathalie
membawa cerita ini santai dan seperti baca novel remaja pada umumnya.
Secara keseluruhan, aku cocok sama novel ini.
Gaya tulisannya enak di baca, rapi bersih typo, dan tidak ada karakter yang
berlebihan. Cocok buat usia remaja manapun. Dan aku rekomendasikan buat pecinta
sad ending yang di balut dengan kisah
cinta.
Sampai jumpa di review selanjutnya ^^
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentarmu disini