Ketika Cinta dan Benci Menciptakan Persimpangan Hati yang Rumit
Judul:
Hey! You!
Penulis:
Pelangi Tri Saki
Penerbit:
PT Gramedia Pustaka Utama
Editor:
Ruth Priscilla Angelina
Desain
kover: Rio Febrianto
Cetakan
ke-2; Januari 2017; 200 hlm
Blurb
“KAK ILLO SAYANGGG, BANGUN!!!”
Teriakan dari balkon di seberang rumah itu sudah setia menemani hari
Zillo sejak bertahun-tahun lalu. Pelakunya? Siapa lagi kalau bukan si bocah
upil, Nadira, cewek yang sudah naksir Zillo sejak kecil.
Dan sekarang Nadira masuk ke SMA yang sama dengan Zillo! Cewek itu
mengintilinya ke mana-mana di hari pertama ospek, nekat nyanyiin lagu romantis
yang nggak banget di depan semua anak, serta merusak reputasi Zillo sebagai
ketua OSIS tampan dan terkenal. Tahun terakhir Zillo di SMA pun berubah jadi
neraka!
Namun, apa benar terasa kayak neraka? Kalau semua itu begitu
menyebalkan, kenapa Zillo jengkel waktu ketua ekstrakurikuler naksir Nadi?
Kenapa Zillo kesal waktu sahabatnya sendiri berubah jadi posesif sama Nadi? Eh,
masa iya dia jatuh cinta sama si bocah upil?! Terus, gimana kalau Zillo
terlambat sadar bahwa dirinya sudah telanjur jatuh cinta?
Sinopsis
Nadi menyukai Zillo.
Semua orang tahu itu. Bahkan tukang sayur komplek juga tahu bagaimana
perjuangan Nadi mencintai Zillo. Menyanyikan lagu, membangunkan Zillo di subuh
buta, dan mengekori Zillo kemana pun dia pergi. Semua itu membuat Zillo jengah,
benci dan uring-uringan sepanjang hari. Belum lagi harus dihadapkan dengan
godaan dari Mama dan Papanya.
Kesempatan untuk dekat
dengan Zillo yang ditawarkan Nigi, disambut antusias oleh gadis itu. Ia masuk
OSIS dan siap menerima tugas apapun asal bisa berlama-lama memandangi Zillo.
Kesempatan Nadi masuk ke OSIS bukan hanya dinikmati Nadi, Revo ketua klub
karate jelas-jelas menyukai Nadi dan tidak sungkan menyatakan perasaannya pada
gadis itu. Tidak sungkan pula bila di depan Zillo.
Tapi kok Zillo jadi
cenat-cenut ya? Belum lagi ketika Noel, sahabat baik Zillo jelas sangat dekat
dengan Nadi.
Bukan. Mereka tidak
sekedar dekat.
Mereka lebih dari dekat.
“Ya, terserah kamu saja, Zillo. Asal jangan lupa, benci sama
cinta berdampingan. Seringnya bersinggungan.” – hal 9
Review
Seharusnya sih aku baca
Hey!You terlebih dahulu daripada Damn! It’s You, tapi karena tuntutan tugas
(bahasanya wkwkwk) aku mendahulukan Damn! It’s You. Dan aku rasa keputusan
tepat sih. Aku bisa membandingkan tulisan Saki dari Hey! You ke Damn! It’s You.
Dan tau apa hasilnya?
Tidak ada yang berbeda
secara signifikan. Dari tulisan, sampai pemilihan karakter yang khas anak SMA
dan kisah “dewasa” di ending cerita.
Tapi tetap ada beberapa hal kecil yang menurut aku harus diperhatikan
Saki. Awalnya sih aku nggak sadar, dan semoga review ini bisa buat Saki makin
berkembang ya. Penulis yang baik akan mau mendengarkan, belajar dan mengoreksi
kesalahan.
Karakter
Nadi disini karakter
tomboy,ceria dan nggak punya malu haha. Kenapa aku pakai istilah nggak tahu
malu? Karena aku nggak akan ngebiarin anak gadis aku teriak-teriak dari balkon
Cuma demi bangunin seorang cowok. Di tempat umum pula, di daerah komplek
perumahan. Cara Saki menciptakan tokoh ini lucu sekaligus imut sih sebenarnya,
tapi aku nggak berharap ada cewek seperti itu di dunia nyata.
“Justru gue bakal lebih semangat bikin lo jatuh cinta sama
gue. Biar lo sembuh! Lagian apa sih yang kak Revo punya? Toh kak Zillo juga
punya. Mendingan juga Nadi, punya apa yang kalian nggak punya!” – hal 64
Zillo sendiri itu nggak
bisa dibilang sedingin Saba sih, Cuma mungkin karena pengaruh jabatannya
sebagai ketua OSIS dia jadi harus jaga sikap dan risih lihat ada adek kelasnya
yang jejeritan nggak jelas setiap kali ketemu dia. Sikap normal, dan menurut
aku karakter Zillo alami sekali.
“Akuilah, Yah, Bun, Nadi tuh udah terlalu banyak masuk ke teritori
Zillo. Dan itu bukan tata krama yang pantas!”-hal 31
Dan entah Saki menyadari
atau enggak, bertebaran “calon tokoh utama" untuk nove-novel selanjutnya. Noel
yang porsinya hampir mirip tokoh utama, karena dia lebih banyak menghabiskan
waktu bersama Nadi. Trus juga ada Revo, Nigi, Aran dan Varo. Aku sih nggak
masalah Saki mungkin mencoba mengenalkan bahwa “ini lho calon tokoh
selanjutnya” atau apapun keputusan Saki saat membuat novel pertama ini, tapi
menurut aku terlalu rame. Dimana mereka bukan hanya sekali atau dua kali tampil
di dalam novel ini, tapi beberapa kali. Untuk ukuran teenlit, seharusnya bisa
dijatah lagi.
Apalagi tugas bikin
Zillo cemburu kayaknya lebih banyak di ambil sama Noel daripada Revo.
Plot
Saki punya cara sendiri
bikin cerita ini enak di nikmati, meski temanya klasik. Selera humor Saki
terlihat jelas dari bagaimana menciptakan adegan kekocakkan Nadi merebut
perhatian Zillo. Dan yah, sisi ceria remaja tergambar jelas dari Nadi.
Aku suka alurnya, dibuka
dengan suara cempreng Nadi dan berlanjut ke adegan seterusnya yang nggak bakal
bisa dilewatin begitu saja.
Dan tetap sama dengan
Damn! It’S You, Saki tetap ingin menunjukan sisi kelam dari novel ini. Adegan
sedih-sedihannya bikin fokus, tapi karena aku pembaca dewasa (Nggak usah sebut
umur kali ya haha) sedihnya sih cukup bagus. Pokoknya nggak menciptakan efek
lebay.
Konflik
Selain usaha Nadi bikin
Zillo jatuh cinta, konflik yang bikin greget adalah Nadi yang harus dihadapkan
pada pilihan untuk ikut Eyangnya ke Jerman. Meninggalkan orang tua, Indonesia,
terutama Zillo.
“Untuk patah hati lo nggak harus menemukan fakta dia udah
punya pacar atau belum, tapi kemana hatinya tertuju.” – hal 66
Favorit
Oh jelas sekali.
Keunikan Nadi itu tetap bikin jadi adegan favorit (meski seperti yang udah aku
bilang, aku tetap nggak akan ngebiarin calon anak gadisku bersikap kayak gitu)
terutama bagian dia naik ke genteng demi ngambilin sepatu.
Adegan Noel yang narik
Nadi dari panggung (sebenarnya ini bukan adegan lucu sih, Cuma suka bagian ini)
Aku suka cara Zillo yang
menghormati permintaan papa Nadi. Entah suka aja bagian ini, meski Zillo dan
Nadi sama-sama sakit dibuatnya.
Perhatikan lagi ya Saki...
Ada dua bagian yang
bikin aku mengernyitkan dahi
Aku suka sama karakter
papa Nadi. Apalagi waktu ngambil alih Nadi dari gendongan Zillo serta
alasannya. Beda dengan mamanya Nadi yang seolah-olah ngebiarin anak gadisnya di
gendong sembarang cowok. Aduh, bikin
meleleh tau nggak sikap papa Nadi itu. Keren pokoknya.
“Cinta sih cinta, tapi kita harus tahu batasan. Nadi anak
perempuan. Laki-laki nggak boleh masuk kamar dia sambil gendong Nadi seperti
itu. Apalagi masih ada
Papa di sini.” – hal 68
Tapi ...
Di halaman 91, menurut
aku sikap papa Nadi itu, (SUMPAH!!!) kekanak-kanakan sekali. Menurut aku, orang
tua apalagi sebijak papa Nadi menggunakan sindirian-sindirian kayak gitu untuk
Revo sangat nggak pantas.
Mungkin lebih perhatikan
lagi ya Saki, karakter orang tuanya ^^
Di halaman 98 ada
kalimat gini: telapak tangan Nadi yang robek dalam sekitar lima sentimeter.
Lima cm? Saki yakin? Itu
artinya besinya nembus tangan lho. Di cek lagi, oke ^^
Dan ya, komentar ini
(jujur) terinspirasi dari salah satu komen di GR. Nadi yang baru jadi murid SMA
udah jadi anggota osis karena populer. Alasan-alasan gini kayaknya sering di
pake untuk novel remaja (bukan hanya novel, sinetron remaja pun terkadang
mirip-mirip juga) sehingga menciptakan anggapan bahwa OSIS hanya berisi
orang-orang kece. Orang-orang populer. Nah kalau siswa kayak Ucup, nggak
boleh/nggak bisa dong jadi anggota OSIS karena nggak populer?
Ending
Sama seperti Damn! It’s
You, Saki membawa tokoh utama kita menjadi dewasa. Harus aku akui, endingnya
romantis. Tapi cukup ribet kayaknya harus bersandiwara kayak gitu kan ya haha
Kesimpulan
Sudah baca dua tulisan
Saki rasanya enak aja. Mengalir dan yah cukup membunuh waktu. Dan kalau diberi
kesempatan untuk baca novel ketiga (eh novel ketiga ada kan Saki? Haha) bakal
dengan senang hati nge-review. Soalnya udah baca dua novel Saki, masa iya
ngelewatin novel ketiganya. Novel ini rekomendasikan sekali buat pecinta teenlit.
“Emang sih usahaku
nggak sebanding dengan apa yang kamu lakukan dulu buat aku. Tapi, nunggu sambil
nahan diri ditambah doa, masih bisa disebut usaha juga, kan?” – hal 192
GIVEAWAY TIME
DEADLINE 10 FEBUARI 2017
Aku
punya satu 1 eks novel Hey! You! Untuk 1 orang yang beruntung.
GRATIS!!
Simak
rulesnya di bawah ini
Follow
kami di salah satu akun medsos ini
Twitter:
Neneng Lestari @ntarienovrizal, Pelangi Tri Saki @pelangitrisaki, Penerbit
Gramedia @Gramedia, Teenlit @novelteenlit > Share postingan ini dengan
mention kami semua sertakan hastag #HeyYou
Instagram:
Neneng Lestari @ntarienovrizal_ , Pelangi Tri Saki @pelangitrisaki, Penerbit
Gramedia @bukugpu > Repost postingan info GA yang aku posting di instagram,
jangan lupa tag aku dan juga Pelangi Tri Saki sertakan hastag #HeyYou
Follow
blog ini via GFC
Hari
ini lagi baik. Nggak bikin pertanyaan haha .....
Isi
kolom komentar dengan: Nama dan akun yg kamu gunakan untuk share GA ini
Dan
kata terakhir, SEMOGA BERUNTUNG ^^
GIVEAWAY WINNER
Nihla Fuadah
Ig: nihlafuadah
Kirim data diri kamu via DM Ig/Twitter yah ^^
Nama: Devira Belin
BalasHapusIg: @virscnd
Nama : Khaerunnisa.
BalasHapusAkun Twitter : NhisaMinoz75
Nama: Rohaenah
BalasHapusTwitter & IG :@rohaenah1
Nama : Aminatuzzahra
BalasHapusIg : aminatuzzahra255
Nama: Fitra Aulianty
BalasHapusTwitter: @fira_yoopies
Nama: Ayu Calista
BalasHapusTwitter: @ayucalista18
Nama: Camelia Zahra
BalasHapusIg : cameliazahra065
Nama: Alfath
BalasHapusTwitter: @alfari_12
Nama : Riza Putri Cahyani
BalasHapusTwitter : @Zhaa_Riza23
Nama: Nurul Astri
BalasHapusAkun Twitter: @nurulastrirmdn
Terima kasih masukan dan komentarnya. Semoga tulisan saya kedepannya lebih baik. Masukannya sangat bermanfaat ������
BalasHapusTerimakasih kaka baik..
BalasHapusItu reviewnya bagus bngt. Membangun bngt kalau aku jadi ka Saki mungkin udah malu bngt kaka review sejujur itu. Tapi,sukses yah ka Saki... ditunggu novel2 selanjutnya. Buat ka Neneng makasih buat ga bikin pertanyaanmya.. 😀😀
Ig :@nihlafuadah
Domisili : Tangerang
Nama: nastiti ayu
BalasHapusTwitter: nastiti_tsang
Nama:Maya Elfiani Yudistira
BalasHapusTwitter: @MayaElfianiY
Nama : Tri Wahyuni
BalasHapusIg : tw_twtw
Nama : Tri Wahyuni
BalasHapusIg : tw_twtw
Nama: Aulia
BalasHapusTwitter: @nunaalia
Nama : De Minara
BalasHapusig : demi.nara
Nama : Siti Fatimah
BalasHapusig : st.fatimah1004
Nama : Fridalia Septiarini H
BalasHapusTwitter : @frdliash
Nama: Insan Gumelar Ciptaning Gusti
BalasHapusAkun twitter: @san_fairydevil
Rini Cipta Rahayu
BalasHapusTwitter @rinicipta
Nama: Feby Aulia Ayundita
BalasHapusTwitter: @febyaulia316
Nama : Seffi
BalasHapusTwitter : @seffiii
Nama : Ervan Setiawan
BalasHapusTwitter : @saidrha
Puisi mini buatanku spesial lhoo :)
Kau miliki Rupa yang indah
Tak Lupa Dgn Pencipta Yg Maha indah
Sehari tak memujimu rasanya gelisah
Kuakui Aku memang selalu resah
Apa yg kau lakukan itu Terserah
Asal jangan membuatku bersalah
:D
Nama: Lina Ernawati
BalasHapusTwitter: @Linaernaw
Nama: Desita Wahyunigtias
BalasHapusTwitter: @desitaw97
Link share : https://twitter.com/desitaw97/status/829139475066294273
Nama: Rizki Fitriani
BalasHapustwitter: @Kikii_Rye
Nama: Annisa Az Zahra
BalasHapusTwitter: @anisazahra01
Nama: Ratna Komalasari
BalasHapusTwitter: @imratnasr
nama : Farida Endah
BalasHapusakun twitter ; @farida271
nama : Mariatul Rahmi
BalasHapusakun twitter : @mrtlrhmi_
Semoga beruntung *aamiin ya rabb :)
Nama: Rhena Indria
BalasHapusTwitter: @indriaHR
Nama: Rina Fitri
BalasHapusTwitter: @Rinafiitri
Nama : Humaira
BalasHapusAkun Twitter : @RaaChoco
Bismillah, WML :)
Elsita F. Mokodompit
BalasHapus@sitasiska95
Nama :Dini Auliana Putri
BalasHapusTwitter :@Dini_Auliana28
Nama: Bety Kusumawardhani
BalasHapusAkun twitter: @bety_19930114
Nama: Leny
BalasHapusTwitter: @Lynlainy17
Ikutan ah... penasaran sama duologi buku ini!
BalasHapusNama: Kitty
Twitter & Instagram: @WoMomFey
Yup! Aku share via twitter & instagram loh! Semoga kesempatan menangnya jadi lebih besar! Hohohoho
Ya ampun, sudah share di Twitter tetapi lupa postingan komentar di sini, untung masih sempat hehehe
BalasHapusNama Usup Supriyadi
Twitter @usupsupriyadi_
Instagram @usupsupriyadi_
Oh iya Neng, tenang, yang biasa pun berkesempatan jadi pengurus OSIS kok pada kenyataannya, buktinya aku, Si Ucup, eh Si Usup, pernah jadi wakil ketua OSIS hahahaha
Btw, soal dalam 5 cm itu sangit bgt pasti -_- dan itu emang luka dalam...
Terus soal kelakuan gadis itu, aku juga mungkin akan bersikap yg sama, tapi kembali ke pepatah lama, barangkali begitulah cinta monyet membutakan kaula muda hahaha
Nama : Mimi Fachriyah
BalasHapusTwitter : @mimichinori
Nama: Nela Norhela
BalasHapusAkun Twitter: @Nelahela
Kemarin, ikutan blogtour Damn It's You belum beruntung. Semoga di blogtour Hey You ini aku beruntung. Aamiin..
Alhamdulillah...
BalasHapusMakasih ka....