Judul: Voting Game – One Black Vote For You 1
Judul asli: Tohyo Game Anatani Kuroki Ippyo
Wo Vol. 1
Penulis: G.O., Chihiro, Tatsuhiko
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Alih bahasa: Andika A.S.
Editor: Hyansinta
ISBN: 978 – 602 – 04 – 1258 – 0
Blurb
Kelas 2-A menggelar
suatu kontes popularitas lewat voting. Tapi, tak ada yang menyangka kalau
voting yang dimaksudkan untuk bersenang-senang menjadi awal mimpi buruk.
Judul: Voting Game – One Black Vote For You 2
Judul asli: Tohyo Game Anatani Kuroki Ippyo
Wo Vol. 2
Penulis: G.O., Chihiro, Tatsuhiko
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Alih bahasa: Andika A.S.
Editor: Hyansinta
ISBN: 978 – 602 – 04 – 1333 – 4
Blurb
Satu per satu siswa
yang mendapat suara terendah tewas. Voting popularitas yang mengerikan terus
berlanjut! Para siswa yang tersisa berjuang untuk bertahan hidup dan mengakali
jalannya voting. Mampukah Shusuke dan Wakaba bertahan hidup?
Judul: Voting Game – One Black Vote For You 3
Judul asli: Tohyo Game Anatani Kuroki Ippyo
Wo Vol. 3
Penulis: G.O., Chihiro, Tatsuhiko
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Alih bahasa: Andika A.S.
Editor: Hyansinta
ISBN: 978 – 602 – 04 – 2091 – 2
Blurb
Permainan voting
terus berlanjut, korban semakin banyak berjatuhan. Dengan semakin sedikit siswa
yang bertahan hidup, akankah identitas si pengelola voting terungkap?
Dan apa sebenarnya
tujuan voting popularitas mengerikan ini!?
Sinopsis
Tahun ajaran
baru telah di mulai. Kazuto Sato memiliki ide untuk membuat teman-teman barunya
saling mengenal satu sama lain. Ia membuat sebuah proyek Voting Popularitas.
Proyek pertamanya adalah Voting Popularitas Siswi Kelas 2-A, nominasinya adalah
lima orang teman-teman kelasnya di 2-A dan hanya bisa di voting oleh anak-anak
laki-laki kelas 2-A. Ide sederhana yang ia harapkan akan bisa membawa keseruan
di kelas barunya.
Ternyata
tidak semua senang ide tersebut.
Siswa yang
mendapat voting terendah, tidak masuk kelas hari itu. Semua orang menyalahkan
Kazuto karena membuat siswi tersebut minder dengan hasil votingnya. Di saat
keributan sedang terjadi, ada email pemberitahuan kalau Voting Popularitas ke-2
telah dimulai. Kali ini nominasinya adalah lima cowok yang hanya bisa di voting
oleh para cewek. Kazuto menjadi salah satu nominasinya. Dan para cewek sepakat
untuk membuat Kazuto menjadi peringkat terakhir alias tidak ada yang memberikan
suara padanya.
Esok
harinya, betapa kagetnya anak-anak kelas 2-A, siswi yang mendapat voting
terendah, meninggal karena bunuh diri. Tuduhan diarahkan ke Kazuto yang saat
itu menjadi pengelola voting.
Tapi mereka
tidak mampu bersuara, ketika Kazuto ditemukan tewas jatuh dari atas sekolah. Di
susul teman sekelas mereka yang jatuh di anak tangga dan tewas seketika.
Persamaannya
mereka adalah mereka sama-sama berada di peringkat terakhir dari voting
popularitas.
Saat
ketegangan makin menjadi, Voting Popularitas ke-3 di mulai.
Review
Sesuai
blurb-nya, aku nggak salah memilih komik. Nggak nyesal juga belinya sampai tiga
sekaligus. Karena memang langsung tamat, dan nggak ada sekuelnya.
Komik ini
menciptakan ketegangan yang bertahap. Awalnya voting dan suara terendah akan
mati. Lalu diikuti lagi jika suara terendah mati, maka si pemberi suara
terendah juga mati, lalu yang mangkir/abstain juga mati. Dengan 3 dasar itu
saja, banyak keributan dan konflik yang terjadi di kelas 2-A. Hilangnya rasa
percaya, dan mereka membentuk semacam kerjasama untuk menentukan tumbal.
Macam-macam kejadian terjadi. Dan macam-macam karakter pula yang tampil di
komik ini.
Perasaan
pembaca pun ikut dibawa naik turun.
Saat aku
merasa lega ketika salah satu usaha Shusuke untuk menghentikan voting, ternyata
merupakan titik balik voting makin gila-gilaan. Cara pemberian suara yang tidak
normal dan bikin nggak habis dipikir.
Ada juga
ketika Shusuke berusaha agar teman-temannya voting dan ia merasa lega, sampai
ia tahu peraturan absolut berlaku bahwa... (baca sendiri ^^) sampai-sampai dia
datengin rumah Kazuto, penyelanggara voting ke – 1 untuk ngintip hape Kazuto
untuk mencari petunjuk. Saat hampir ketemu, gagal lagi.
Begitu
seterusnya ketika Shusuke menemukan titik terang gadis yang bekerja sama dengan
Kazuto.
Ada rahasia
yang terkuak. Rahasia gadis yang ada di mimpi Shusuke muncul dan tiba-tiba
membunuh orang tanpa belas kasihan. Tapi di sisi lain dia sangat melindungi
Shusuke.
Mereka juga
meributkan tentang siapa pengelola voting. Semua saling menuduh, hingga Wakaba
yang kebetulan lolos dari maut, dituduh sebagai pengelola voting. Semua keadaan
menjadi tegang. Yang baca pun ikut tegang.
Menurut aku
sih 3 volume udah cukup padat membawakan kisah meneggangkan ini hingga akhir.
Sehingga nggak ada adegan yang nggak perlu atau bertele-tele. Semuanya berada
di porsi yang pas. Penjelasannya voting memang kadang agak rumit kalau nggak
konsentrasi bacanya, tapi sebenarnya mudah kok di pahami. Semacam matematika,
kayak matriks gitu.
Pokoknya
komik ini keren.
Bisa jadi
keren karena biasanya aku Cuma baca komik Conan dan komik aksi, sehingga komik
dengan genre ini aku anggap bagus dan keren. Sebelumnya pun aku nggak pernah
nyentuh komik dengan genre kayak gini. Kalau genre kayak gini, biasanya aku
baca novel.
Cuma satu
masalah yang mengganjal di benak aku.
Aku masih
nggak begitu paham, kenapa voting ini bisa berakibat kematian yang benar-benar
nyata pada orang-orang yang abstain atau suara terendah. Aku masih ngerti
pilihan-pilihan para peserta voting yang memilih ikut hati nurani atau ikut
peraturan voting. Karena penjelasan yang di komik ke-3,agak terkesan ilmiah.
Tentang jaringan syaraf manusia yang saling mengeliminasi (atau sejenisnya)
tapi nggak ada penjelasan untuk kematian-kematian yang misterius itu.
Kenapa? Kenapa?
Kenapa wahai penulis komik ...
Endingnya,
aku agak menyayangkan endingnya.
Entah kenapa
mereka yang bertahan hidup, bukan lah sosok anak kelas 2-A yang lugu dan polos
seperti dulu. Ada sesuatu yang berubah. Memang lega sih, aku ikut terharu
bacanya. Sampai ketika identitas pengelola voting diketahui, habislah sudah ...
Ending
paling ending (??) alias halaman terakhir, agak mengejutkan.
Huft khas
sekali tipe-tipe novel thriller, ending yang nggak selesai.
Kalau kamu
suka thiller, misteri harus punya komik ini.
Selain Cuma
3 volume, komik ini mampu bikin bergidik kok ...
Hampir aja
lupa bilang. Ini komik DEWASA ya. Bukan hanya adegan yang berdarah (adegan yang
bakal disensor kalau di tv-tv) serta adegan intimnya juga belum pantas untuk
dibaca anak-anak. Tapi kalau remaja, menurut aku udah boleh lah. Remaja 17+ ya.
Jadi
waspadai adik/anak kalian!!
Asal jangan
baca malam, aku agak merinding pas baca tengah malam hahaha biasanya nggak
pernah
Sampai jumpa
di review selanjutnya ... mulai hari ini kayaknya aku bakal baca komik genre
gini lagi *ketagihan*
***
Tulisan ini
diikutsertakan dalam:
Read &
Review Challenge 2017 –Kategori Graphic Novels & Comic Books
Emang ini komik gila sih plotwist sama alurnya gk disangka sangka gitu, terus jg bisa bikin goosebump. tapi sayangnya ya karena ceritanya padat banget sekitar 17 chapter jadi feel orang orang yg udh mati itu kyk biasa aja kecuali pas awal awal cerita. soalnya kan ceritanya juga harus maju terus dan entah kenapa seolah olah lingkungan mereka itu kurang dibahas di ceritanya seperti ada orangtua yg marah lah, atau guru yg terlibat, dsb. baca komik ini jg yang isi ceritanya killing game anak sekolahan jadi mengingatkanku ke danganronpa 😆😄. kalau ada saran komik/anime yg mirip mirip alurnya gini boleh dong ya bagi bagi hehe
BalasHapus