Kamis, 19 Oktober 2017

Review Komik: Voting Game - One Black Vote For You 1 -3

Judul: Voting Game – One Black Vote For You 1
Judul asli: Tohyo Game Anatani Kuroki Ippyo Wo Vol. 1
Penulis: G.O., Chihiro, Tatsuhiko
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Alih bahasa: Andika A.S.
Editor: Hyansinta
ISBN: 978 – 602 – 04 – 1258 – 0

Blurb
Kelas 2-A menggelar suatu kontes popularitas lewat voting. Tapi, tak ada yang menyangka kalau voting yang dimaksudkan untuk bersenang-senang menjadi awal mimpi buruk.
Satu per satu siswa di kelas tewas! Bisakah para siswa yang masih hidup bertahan dari permainan voting mematikan ini!?
Judul: Voting Game – One Black Vote For You 2
Judul asli: Tohyo Game Anatani Kuroki Ippyo Wo Vol. 2
Penulis: G.O., Chihiro, Tatsuhiko
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Alih bahasa: Andika A.S.
Editor: Hyansinta
ISBN: 978 – 602 – 04 – 1333 – 4
Blurb
Satu per satu siswa yang mendapat suara terendah tewas. Voting popularitas yang mengerikan terus berlanjut! Para siswa yang tersisa berjuang untuk bertahan hidup dan mengakali jalannya voting. Mampukah Shusuke dan Wakaba bertahan hidup?



Judul: Voting Game – One Black Vote For You 3
Judul asli: Tohyo Game Anatani Kuroki Ippyo Wo Vol. 3
Penulis: G.O., Chihiro, Tatsuhiko
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Alih bahasa: Andika A.S.
Editor: Hyansinta
ISBN: 978 – 602 – 04 – 2091 – 2

Blurb
Permainan voting terus berlanjut, korban semakin banyak berjatuhan. Dengan semakin sedikit siswa yang bertahan hidup, akankah identitas si pengelola voting terungkap?
Dan apa sebenarnya tujuan voting popularitas mengerikan ini!?


Sinopsis

Tahun ajaran baru telah di mulai. Kazuto Sato memiliki ide untuk membuat teman-teman barunya saling mengenal satu sama lain. Ia membuat sebuah proyek Voting Popularitas. Proyek pertamanya adalah Voting Popularitas Siswi Kelas 2-A, nominasinya adalah lima orang teman-teman kelasnya di 2-A dan hanya bisa di voting oleh anak-anak laki-laki kelas 2-A. Ide sederhana yang ia harapkan akan bisa membawa keseruan di kelas barunya.

Ternyata tidak semua senang ide tersebut.

Siswa yang mendapat voting terendah, tidak masuk kelas hari itu. Semua orang menyalahkan Kazuto karena membuat siswi tersebut minder dengan hasil votingnya. Di saat keributan sedang terjadi, ada email pemberitahuan kalau Voting Popularitas ke-2 telah dimulai. Kali ini nominasinya adalah lima cowok yang hanya bisa di voting oleh para cewek. Kazuto menjadi salah satu nominasinya. Dan para cewek sepakat untuk membuat Kazuto menjadi peringkat terakhir alias tidak ada yang memberikan suara padanya.

Esok harinya, betapa kagetnya anak-anak kelas 2-A, siswi yang mendapat voting terendah, meninggal karena bunuh diri. Tuduhan diarahkan ke Kazuto yang saat itu menjadi pengelola voting.

Tapi mereka tidak mampu bersuara, ketika Kazuto ditemukan tewas jatuh dari atas sekolah. Di susul teman sekelas mereka yang jatuh di anak tangga dan tewas seketika.

Persamaannya mereka adalah mereka sama-sama berada di peringkat terakhir dari voting popularitas.

Saat ketegangan makin menjadi, Voting Popularitas ke-3 di mulai.


Review

Sesuai blurb-nya, aku nggak salah memilih komik. Nggak nyesal juga belinya sampai tiga sekaligus. Karena memang langsung tamat, dan nggak ada sekuelnya.

Komik ini menciptakan ketegangan yang bertahap. Awalnya voting dan suara terendah akan mati. Lalu diikuti lagi jika suara terendah mati, maka si pemberi suara terendah juga mati, lalu yang mangkir/abstain juga mati. Dengan 3 dasar itu saja, banyak keributan dan konflik yang terjadi di kelas 2-A. Hilangnya rasa percaya, dan mereka membentuk semacam kerjasama untuk menentukan tumbal. Macam-macam kejadian terjadi. Dan macam-macam karakter pula yang tampil di komik ini.

Perasaan pembaca pun ikut dibawa naik turun.

Saat aku merasa lega ketika salah satu usaha Shusuke untuk menghentikan voting, ternyata merupakan titik balik voting makin gila-gilaan. Cara pemberian suara yang tidak normal dan bikin nggak habis dipikir.

Ada juga ketika Shusuke berusaha agar teman-temannya voting dan ia merasa lega, sampai ia tahu peraturan absolut berlaku bahwa... (baca sendiri ^^) sampai-sampai dia datengin rumah Kazuto, penyelanggara voting ke – 1 untuk ngintip hape Kazuto untuk mencari petunjuk. Saat hampir ketemu, gagal lagi.

Begitu seterusnya ketika Shusuke menemukan titik terang gadis yang bekerja sama dengan Kazuto.

Ada rahasia yang terkuak. Rahasia gadis yang ada di mimpi Shusuke muncul dan tiba-tiba membunuh orang tanpa belas kasihan. Tapi di sisi lain dia sangat melindungi Shusuke.

Mereka juga meributkan tentang siapa pengelola voting. Semua saling menuduh, hingga Wakaba yang kebetulan lolos dari maut, dituduh sebagai pengelola voting. Semua keadaan menjadi tegang. Yang baca pun ikut tegang.

Menurut aku sih 3 volume udah cukup padat membawakan kisah meneggangkan ini hingga akhir. Sehingga nggak ada adegan yang nggak perlu atau bertele-tele. Semuanya berada di porsi yang pas. Penjelasannya voting memang kadang agak rumit kalau nggak konsentrasi bacanya, tapi sebenarnya mudah kok di pahami. Semacam matematika, kayak matriks gitu.

Pokoknya komik ini keren.

Bisa jadi keren karena biasanya aku Cuma baca komik Conan dan komik aksi, sehingga komik dengan genre ini aku anggap bagus dan keren. Sebelumnya pun aku nggak pernah nyentuh komik dengan genre kayak gini. Kalau genre kayak gini, biasanya aku baca novel.

Cuma satu masalah yang mengganjal di benak aku.

Aku masih nggak begitu paham, kenapa voting ini bisa berakibat kematian yang benar-benar nyata pada orang-orang yang abstain atau suara terendah. Aku masih ngerti pilihan-pilihan para peserta voting yang memilih ikut hati nurani atau ikut peraturan voting. Karena penjelasan yang di komik ke-3,agak terkesan ilmiah. Tentang jaringan syaraf manusia yang saling mengeliminasi (atau sejenisnya) tapi nggak ada penjelasan untuk kematian-kematian yang misterius itu.

Kenapa? Kenapa? Kenapa wahai penulis komik ...

Endingnya, aku agak menyayangkan endingnya.

Entah kenapa mereka yang bertahan hidup, bukan lah sosok anak kelas 2-A yang lugu dan polos seperti dulu. Ada sesuatu yang berubah. Memang lega sih, aku ikut terharu bacanya. Sampai ketika identitas pengelola voting diketahui, habislah sudah ...

Ending paling ending (??) alias halaman terakhir, agak mengejutkan.

Huft khas sekali tipe-tipe novel thriller, ending yang nggak selesai.

Kalau kamu suka thiller, misteri harus punya komik ini.

Selain Cuma 3 volume, komik ini mampu bikin bergidik kok ...

Hampir aja lupa bilang. Ini komik DEWASA ya. Bukan hanya adegan yang berdarah (adegan yang bakal disensor kalau di tv-tv) serta adegan intimnya juga belum pantas untuk dibaca anak-anak. Tapi kalau remaja, menurut aku udah boleh lah. Remaja 17+ ya.

Jadi waspadai adik/anak kalian!!

Asal jangan baca malam, aku agak merinding pas baca tengah malam hahaha biasanya nggak pernah
  
Sampai jumpa di review selanjutnya ... mulai hari ini kayaknya aku bakal baca komik genre gini lagi *ketagihan*

***

Tulisan ini diikutsertakan dalam:

Read & Review Challenge 2017 –Kategori Graphic Novels & Comic Books

G+

1 komentar:

  1. Emang ini komik gila sih plotwist sama alurnya gk disangka sangka gitu, terus jg bisa bikin goosebump. tapi sayangnya ya karena ceritanya padat banget sekitar 17 chapter jadi feel orang orang yg udh mati itu kyk biasa aja kecuali pas awal awal cerita. soalnya kan ceritanya juga harus maju terus dan entah kenapa seolah olah lingkungan mereka itu kurang dibahas di ceritanya seperti ada orangtua yg marah lah, atau guru yg terlibat, dsb. baca komik ini jg yang isi ceritanya killing game anak sekolahan jadi mengingatkanku ke danganronpa 😆😄. kalau ada saran komik/anime yg mirip mirip alurnya gini boleh dong ya bagi bagi hehe

    BalasHapus

Berikan komentarmu disini

 
;