Minggu, 29 Oktober 2017

Review Buku: Calla Sun - Yuli Pritania

Judul: Calla Sun
Penulis: Yuli Pritania
Penerbit: Grasindo
Tebal: 252 Halaman
Format ebook via iJak


Blurb
IAN
Ada seorang wanita. Kiera. Kepada siapa aku menghabiskan nyaris separuh hidupku untuk jatuh cinta. Lalu ada wanita ini, yang datang tiba-tiba, merangsek masuk tanpa peringatan, mengguncang semuanya. Dan mendadak saja… rencana untuk mendapatkan wanita yang kucintai, tidak lagi menarik mata.
CALLA
Sepuluh tahun awal kehidupanku berlalu tanpa mengenalnya, lima tahun kemudian habis untuk mengaguminya, lalu delapan tahun memendam rasa suka. Dan saat kemudian aku benar-benar berdiri di hadapannya, apa lagi yang bisa terjadi padaku selain jatuh cinta?
Tidak ada namanya bahagia saat melihat orang yang kau cintai bahagia. Itu hanya berlaku di dalam cerita. Aku… harus mendapatkannya.

Sinopsis

Calla adalah gadis berambut merah yang sangat ceria. Ia kehilangan kedua orangtuanya semenjak usia 10 tahun membuatnya terasa sepi. Ibunda Ian, menanamkan pikiran bahwa Calla akan menjadi menantunya di masa depan. Ibunda Ian, memupuk cinta di hati Calla yang hanya mampu memandang Ian seorang. Saat Calla siap, dewasa, ia akan kembali ke kampung halaman ibunya, Indonesia, dan melepaskan segalanya yang ada di New York. Hanya demi cinta sejatinya, Ian.

Ian yang sedang patah hati, menentang, membenci sekaligus menolak perjodohan sepihak ibunya. Ia tidak bisa membayangkan ada wanita selain Kiera, sahabat sekaligus wanita yang sangat ia cintai, yang akan menghiasi hati dingin Ian.

Namun Ian juga tidak bisa menampik, bahwa Kiera-lah yang telah dipilih ayahnya untuk menjadi ibu tiri Ian.
 

Review

Pasti udah tahu dari sinopsisnya kalau ini bakalan jadi tema “Benci jadi cinta” kan?

Karakter Calla yang ceria, seenaknya saja, dan tidak mau mendengarkan orang lain, memang cocok dipasangkan dengan karakter Ian yang dingin dan gila kerja. Karakter ala-ala drama percintaan yang sering aku lihat di tv.

Cara penyampaiannya asik, gaya tulisannya juga rapi, terus ada juga kutipan-kutipan yang aku rasa bakal ngena di hati para pembaca yang cintanya sedang bertepuk sebelah tangan.

Tapi....

Ada beberapa hal yang bikin aku kurang sreg sama novel ini.

Usia para tokoh disini kan sudah 20 tahun ke atas, udah kerja dan mapan, kalau nggak salah aku, Calla 23 tahun dan Ian 25 tahun. Aku nggak bisa ngebayangkan tokoh dengan usia dewasa seperti itu, karakter yang dibuat oleh penulis itu sok imut. Terlalu dipaksakan untuk terlihat menggemaskan. Calla yang suka jejeritan, Ian yang suka ngambek dan cepat marah, itu terlalu kekanak-kanakan. Aku susah, malah hampir nggak bisa memasukan bayangan itu ke dalam kepala aku. Jadinya sepanjang baca ini, aku mengeryitkan dahi. Ini tokohnya kok labil banget ya?

Kalau diibaratkan dengan genre, aku bingung, ini teenlit atau young adult yah?

Pengulangan fakta yang terlalu sering. Ini juga nampak di beberapa bagian. Paling sering di ulang itu adalah: pertama, ibu-ayah Ian menikah karena dijodohkan, lalu berpisah baik-baik. Kedua, fakta bahwa Kiera adalah wanita yang dicintai Ian sekaligus menjadi sosok yang akan menjadi ibu tirinya kelak. Ketiga, Calla yang mencintai Ian dari kecil.

Semua itu udah disentil, disebutkan di bab awal, namun di ulang lagi di bab-bab selanjutnya.

Aku nggak ngomongin ending. Karena yah, aku rasa kalian udah bisa nebak akhir cerita ini.

Secara keseluruhan, kisah ini nggak jelek. Malah menarik. Proses yang dilalui Calla untuk membuat Ian jatuh cinta juga sebenarnya cukup bagus, walaupun nggak bikin aku senyam-senyum, cara penyampaian penulis juga enak buat dibaca. Cocok buat bacaan santai di akhir pekan (aku bacanya pas hari sabtu dan selesai di hari minggu hehe)

Buat kamu yang suka romance, novel ini bakal cocok buat kamu.

***

Tulisan ini diikutsertakan dalam:
Indonesian Romance Reading Challenge 2017
Proyek Baca Buku Perpustakaan 2017

Read & Review Challenge 2017 – Kategori Contemporary Romance 

G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;