Judul: Insya Allah, Sah!
Penulis: Achi TM
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Desain sampul: Marcel A.W.
Layout: Ayu Lestari
Pages 374 halaman
ISBN: 978 – 602 – 03 – 1465 – 5
Blurb
Kenapa sih semesta ini sepertinya
berkonspirasi mengacaukan persiapan pernikahan Silvi?
Silvi terjebak dalam lift bersama
Raka. Karena panik, Silvi bernazar akan memakai jilbab kalau bisa keluar dari
lift. Masalahnya, bagaimana mungkin ia—desainer
sekaligus pemilik Silviana Sexy Boutique yang beromzet miliaran—bisa memenuhi nazar
untuk berjilbab? Gila aja, kan?! Tapi, menurut Raka nazar harus dipenuhi, kalau
tidak, kesialan beruntun akan terus menimpanya.
Kekacauan urusan pernikahan Silvi
ternyata tak kunjung kelar. Ketika Silvi rela mencoba berjilbab demi kelancaran
urusan pernikahannya, ia mendapati kenyataan yang mengejutkan. Dion, calon
suami Silvi, ternyata tidak suka perempuan berjilbab dan mengancam akan
membatalkan pernikahan mereka!
“Saya terima nikahnya Silviana Harini binti Rasyid
Mahmud dengan maskawin tersebut dibayar tunai.”
“Sah?”
“Saaaah...!”
Cuma itu yang ingin didengar Silvi.
Sinopsis
Silvi
ingin menemui Dion. Ia punya firasat bahwa Dion akan melamarnya, maka dari itu
ia buru-buru naik lift yang saat itu dihuni oleh Raka. Tiba-tiba lift mati.
Silvi panik, dan Raka yang alim bernazar akan puasa tiga hari jika bebas dari
kesulitan tersebut. Tidak mau kalah, Silvi pun ikut bernazar. Mulai dari
sedekah hingga bersikap baik, tidak ada satupun yang mempan. Dan ketika Silvi
bernazar ingin berhijab, lift mendadak hidup dan Silvi melonjak kegirangan.
Dion yang sudah menunggu di depan pintu lift langsung melamar Silvi, dan Silvi
menerimanya. Ia tidak ingin memikirkan nazar yang baru saja ia ucapkan.
Tidak
sekalipun ....
Review
Ketika
tau novel ini difilmkan, aku excited sekali. Soalnya aku suka sekali sama novel
ini. Tipe novel komedi-romantis yang menurut aku komedinya pas, romantisnya
juga asik. Cuma di review ini aku nggak akan komentarin filmnya, karena belum
nonton.
Novel
ini dibuka dengan adegan super klasik tapi super lucu.
Terjebak
di lift. Adegan romantis yang pasti udah pasti pecinta romance hapal di luar
kepala. Aku bukan pecinta romance pernah beberapa kali ngelihat adegan kayak
gini, nggak persis mirip, tapi intinya terjebak di lift.
Tapi
...
Adegan
di dalam lift ini lah yang bikin aku bertahan hingga di halaman terakhir. Mulai
dari pertemuan dengan Raka yang super alim dan isgtifar ketika Silvi membuka
cardigan, akibat kepanasan di dalam lift. Trus teguran Raka yang tergolong
cerewet karena Silvi suka mengumpat. Pokoknya, dalam satu scene aja, bikin aku
terpingkal-pingkal.
Inti
disini lah teguran Allah, kepada Silvi yang sudah bernazar menggunakan hijab.
Dengan Raka sebagai satu-satunya saksi dunia.
Mbak
Achi benar-benar membuat cerita ini berbeda.
Iya,
harus aku akui beberapa adegan di dalam novel ini mirip-mirip dengan novel
romance pernikahan wedding yang gagal. Sehingga entar tokoh utama ceweknya
cinta sama si cowok yang sering nemenin dia dalam urusan pernikahan. Misalnya
mulai dari Raka sebagai pengganti Dion ketika fitting pakaian, menemani katering dan lain-lain.
Tapi
(lagi) ....
Disela-sela
itu semuanya dibuat berbeda dan nggak terduga lalu diakhiri dengan ketawa
mati-matian. Sumpah, sikap Silvi yang galak dan nggak sabaran dipadukan dengan
Raka yang kalem tapi cerewetnya sumpah pengen nimpuk, bikin mereka sejoli yang
wajib dijadikan favorit. Adegan yang nggak terduga itu lah yang bikin novel ini
tetap bikin penasaran hingga akhir.
Meski
komedinya dapet, tapi Mbak Achi jago menyelipkan pesan moral yang ngena banget
sama muslimah. Ketika bagian ‘serius’ ini, mbak Achi memang benar-benar serius
tapi tetap dengan kadar bisa diterima oleh pembaca.
Adegan
paling serius itu ketika Silvi akhirnya memutuskan berhijab. Dan disini cara
mbak Achi menggambarkan dilemanya Silvi karena Dion nggak suka sama cewek
berhijab bikin pengen kirim Dion ke planet pluto.
Aduh,
ending nggak usah cerita ya ... sah kok haha
Secara
keseluruhan novel ini keren. Bagus, dan sangat bermanfaat buat dibaca. Apalagi
tentang pentingnya bernazar sama Allah nggak boleh main-main. Janji sama
manusia aja nggak boleh diingkari, apalagi sama Allah.
Pecinta
romance harus baca buku ini. Dan kalau bukan, aku rekomendasikan buat bacaan
ringan yang menghibur.
Review tambahan:
Dari
trailer youtube, aku rasa Titi Kamal cocok jadi Silvi. Muka judes dan seksinya
dapet banget. Terus adik Silvi yang diperankan sama Prilly juga cocok. Judes
dan centilnya oke. Tapi pas bagian Raka ini yang agak beda sama bayangan aku.
Raka di novel, itu ganteng banget dengan sedikit jenggot tipis di dagunya.
Prilly sampai ngefasn berat sama Raka dan sampai kibulin Raka kalau dia cewek
alim seperti idaman Raka. Nggak usah aku kasih tahu beda Raka di film dan
novelnya gimana ya. Nggak enak ngatainnya haha ...
Setelah
baca review bikinan sendiri, pengen nonton filmnya. Kira-kira kapan ya tayang
di tv?
Well,
siapa pun aktris dan aktor yang memerankannya, aku berharap pesan-pesan moral
dari film ini tersampaikan dengan baik.
Sampai
jumpa di review selanjutnya ^^
***
Tulisan
ini diikutsertakan dalam:
Indonesian Romance
Reading Challenge 2017
Proyek Baca Buku
Perpustakaan 2017
Read & Review
Challenge 2017 – Kategori Contemporary Romance
wah jadi penasaran , cari bukunya ah
BalasHapusHihi semoga suka dengan bukunya ^^
Hapus