Selasa, 15 Agustus 2017

Review Buku: In A Dark, Dark Wood - Ruth Ware

Judul: In A Dark, Dark Wood
Penulis: Ruth Ware
Penerbit: Bentang Pustaka
Penerjemah: Indradya Susanto Putra
Cetakan Pertama; November 2016; 422 halaman
ISBN: 978 – 602 – 291 – 242 – 2


Blurb
Di hutan yang amat sangat gelap,
ada sebuah rumah yang amat sangat gelap.
Dan, di rumah yang amat sangat gelap ...
ada rahasia yang lebih baik dikubur untuk selamanya.
Sebuah undangn pesta bujang membawa Nora datag ke sebuah mansion mewah di dalam hutan. Apa yang seharusnya menjadi momen-momen menyenangkan bersama teman-teman SMA-nya, jutsru berubah menegangkan sewaktu pembunuhan terjadi. Di tengah kepanikan dan ketidakpastian, Nora meninggalkan hutan.
Semua menjadi kabur setelahnya. Nora sendiri terbangun di sebuah kamar rumah sakit dengan kepala yang berdenyut menyakitkan. Dia lantas dihadapkan bukan pada pertanyaan apa yang telah terjadi, melainkan apa yang telah dia perbuat.Polisi mencurigainya sebagai pelaku pembunuhan.
Nora bersikeras meyakinkan bahwa dia bukan pelakunya. Namun sayang, dia menyadari bahwa ingatannya telah banyak yang hilang. Akhirnya, meski dikhianati oleh ingatannya sendiri, Nora berjuang membuktikan bahwa dia tak bersalah.
Akan tetapi, benarkah demikian?


Sinopsis

Flo, teman karib Clare di universitas, berinisiatif mengundang teman-teman Clare untuk menghadiri pesta bujang yang diadakan di rumah kaca mewah di tengah hutan.

Nora ragu. Bagaimana pun juga ia telah lama tidak berhubungan dengan Clare semenjak SMA.

Sampai Nina, salah satu teman Nora membujuk Nora untuk ikut bersamanya. Semacam menghabiskan waktu. Bukan benar-benar tertarik.

Singkat cerita, ada beberapa orang yang hadir di dalam pesta bujang tersebut.

Dan pada saat itu, Nora tahu kenapa Clare mengundang dirinya ke pesta bujang tersebut. Alasan yang sangat menghancurkan hati Nora meski sudah berselang sepuluh tahun lamanya.



Review

Oke, amnesia ...

Tema ini lagi setelah selesai baca The Girl On The Train yang si tokoh utamanya amnesia sebagian dan hanya pada kejadian tertentu. Aku agak pesimis awalnya.

Kenapa?

Baca terus reviewnya ^^

Novel dibuka dengan adegan yang klasik. Sang tokoh utama berlari tidak karuan hingga tetabrak mobil. Bagian klimaks di paparkan sedikit di awal, dilanjutkan sang tokoh di rumah sakit dengan sebagian ingatan yang hilang.

Setelah itu, aku ‘jalan-jalan’ ke kehidupan Nora ketika menerima email undangan pesta bujang Clare. Kehidupannya sebagai penulis yang sangat sederhana dan jauh dari keramaian. Menyukai kesendirian.

Trus siapa Clare ini?

Clare ini semacam teman dekat Nora. Clare ini semacam tokoh cewek sempurna yang cantik, menggemaskan, disukai semua orang. Intinya Clare ini adalah cewek favorit, dan suatu hari dia memilih Nora sebagai sahabat terbaiknya.

Ada beberapa bagian dalam novel ini yang akan mengisahkan persahabatan mereka dan kedekatan mereka.

Dan aku dibuat bertanya, kalau Clare begitu dekat dengan Nora. Kenapa Nora sepertinya enggan menghadiri pesta bujang tersebut?

Aku nggak akan jabarkan kejutan-kejutan dari pertanyaan ‘apa alasan Clare mengundang Nora?’ atau ‘kenapa Clare memilih Nora sebagai sahabat karibnya?’ atau ‘Kenapa baru sekarang? Setelah 10 tahun lamanya’ atau ‘apa yang terjadi 10 tahun lalu?’

Karena bagian-bagian itu menjadi teka-teki yang membuat novel ini sangat dinikmati. Sekaligus yang sayangnya, beberapa jawaban dari pertanyaan itu terdengar biasa.

Kalian pasti pernah baca jenis-jenis novel misteri-crime-thriller yang ada tokoh populer berteman dengan tokoh unpopuler? Dan ya, alasannya, walaupun nggak mirip, tapi hampir mendekati. Jadi buat aku sih nggak terlalu mengejutkan.

Dan aku bisa menebak motifnya ....

Klimaksnya adalah saat salah satu dari mereka tertembak.

Yang menjadi pertanyaan, kenapa senapan kosong yang ada di perapian bisa terisi peluru?

Aku juga nggak bisa bilang siapa yang tertembak. Karena ‘korban’ disini merupakan kejutan. Sayangnya (sekali lagi) aku bisa menebak siapa dan tujuannya apa. Tidak perlu sampai menghabiskan isi novel ini aku tahu semuanya.

Intinya, semua bukti mengarah pada Nora. Hingga ia jadi tersangka utamanya.

Cuma 1 hal.  Alasan kenapa Nora bisa kehilangan ingatannya. Ada kejadian luar biasa yang terjadi setelah itu dan pada akhirnya aku tetap nggak ngerasa itu special.  Dan ya, Nora memegang kunci jawaban dari semua kasus itu.

Dari segi alur, novel ini sangat memikat. Penulisnya paham dimana harus menempatkan masa lalu dan masa kini. Sehingga antara satu bagian dan bagian lain menjadi terhubung.

Sayangnya, alur yang bagus tidak dibarengi oleh kisah yang terbangun di dalam novel ini. Semuanya biasa aja. Mulai dari tokoh, motif, fakta masa lalu dan penyelesaiannya.

Secara keseluruhan, novel ini asik buat dibaca. Asik buat kalian yang baru-baru mulai baca genre seperti ini. Asik juga buat pengalih bacaan. Karena isinya ringan kok. Nggak bikin mumet.

Tapi ...

Untuk ukuran pecinta thriller, pasti bakal ngerasain hal yang sama dengan aku, bahwa kisahnya persahabatan Clare – Nora memang tidak senormal persahabatan yang ada. Ada sesuatu dan sesuatu itu lah yang jadi permasalahannya ...

Inti dari novel ini, yang aku rangkum adalah sebagai berikut: cinta yang dipaksakan hanya melihat keindahannya saja suatu saat akan memudar seiring waktu. Karena keindahan itu akan buram seperti cermin yang hanya memantulkan kebenaran.

Sampai jumpa di review selanjutnya ^^
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:
Read & Review Challenge 2017 – Kategori Thriller and Crime Fiction


G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;