Judul: Darkness
Avenged
Judul Asli: Darkness
Avenged
Penulis: Alexander
Ivy
Penerbit: Dastan
Books
Penerjemah: Yolanda
Oktavia
Cet. 1; Januari 2015;
576 halaman
ISBN: 978 – 602 – 247
– 196 – 7
Blurb
Sebagai salah satu prajurit
tepercaya klan vampir Chicago, Santiago sangat loyal. Satu-satunya kelemahannya
adalah kegetirannya terhadap sang sire, Gaius, yang menelantarkannya untuk
pergi ke balik Tabir ketika ia membutuhkan pria itu. Jadi ketika Gaius mengkhianati
kaumnya, Santiago bersedia melakukan apa pun untuk menemukannya. Bahkan jika
harus bekerja sama dengan Nefri, wanita yang ia salahkan atas kepergian
sire-nya.
Berabad-abad tinggal di balik tabir
membuat Nefri memiliki kekuatan yang hampir tak ada tandingannya di kalangan
vampir. Namun, pertemuannya dengan Santiago dalam perburuan Gaius membuatnya
kembali merasakan emosi yang telah terkubur sejak lama. Nefri yakin mereka
tidak mungkin bisa menjalin hubungan karena posisinya sebagai ketua klan yang
tinggal di balik tabir.
Sementara mereka berjuang melawan
ketertarikan terhadap satu sama lain, situasi semakin memburuk ketika iblis
kuno yang mereka buru semakin bertambah kuat. Nasib dunia kini berada di tangan
mereka. Akankah Nefri dan Santiago memenangi pertempuran yang menentukan itu?
Dan bagaimana jika satu-satunya cara untuk menghentikan sang iblis adalah
kematian salah satu di antara mereka?
Sinopsis
Dunia manusia dibuat resah ketika
sejumlah manusia ditemukan tewas secara menggenasakan di sarang vampir yang
hampir tidak pernah terdengar lagi kabarnya. Santiago, yang merupakan anak
angkat dari Gaius, ditugaskan Styx, sang Raja Vampir, untuk mencari tahu
kembalinya Gaius yang kata salah satu penyihir, memiliki aura iblis yang kuat.
Sedangkan Nefri ditugaskan oleh Dewan untuk mencari tahu iblis kuno yang
ditakutkan para Dewan yang ikut kembali bersama Gaius.
Nefri dan Santiago berselisih
paham tentang ini. Tugas Nefri adalah sebuah kerahasiaan, di sisi lain Santiago
lah yang paling mengenal Gaius.
Dan petualangan mereka pun
dimulai. Mencari iblis sekaligus memusnahkannya ...
Review
Jujur, sebenarnya aku suka sama
inti ceritanya. Gabungan fantasi yang penuh petualangan. Cuma yang bikin aku
bosan setengah mati baca buku ini adalah kisah romance antara si vampir ini. Sebentar-sebentar
isi dialognya penuh nafsu, bikin gerah. Belum lagi adegan ‘panas’ yang lumayan
bikin nyut-nyutan.
Yang bikin penyelamat novel ini
adalah ada satu pasangan Roke – Sally. Nah ini pasangannya yang super cute,
manis tapi nggak sepanas Santiago – Nefri yang mikirnya ‘main’ di ranjang
terus.
Terus petualangan Santiago –
Nefri ketika mencari Gaius. Selama perjalanan mereka bertemu hal-hal aneh dan
mencoba bekerja sama mengatasinya.
Jadi Roke ini kan vampir yang
ditugas Styx untuk menjaga penyihir, satu-satunya saksi kembalinya Gaius. Nah
karena bangsa Vampir itu nggak percayaan sama penyihir, jadi Roke ini rada
sinis gitu, padahal dia udah jatuh cinta pada pandangan pertama sama si Sally.
Hasilnya, gabungan gengsi yang terlalu tinggi, bikin Roke ini bersikap
menyebalkan, bahkan agak jahat sebenarnya (masih jahat yang gemesin kok) dan
banyak kejadian lucu. Salah satu paling favorit aku adalah ketika Roke mengira
dirinya ditenun oleh Sally agar menuruti perintah Sally, yang padahal nggak
sama sekali. Itu asli sumpah geli ... sayangnya, adegan mereka berdua Cuma
penambah kisah ini. Santiago – Nefri tetap jadi sorot utamanya.
Satu lagi yang bikin aku sebal.
Adegan ‘panas’-nya itu narasinya bikin gerah, tapi pas bagian pembantaian,
adegannya malah seperti disensor gitu. Nggak ada detail yang membuat aku
membayangkan pembataiannya gimana. Cuma dijelaskan pembataian berdarah. Nah
kurban sapi di hari raya idul fitri juga berdarah kok. Jadi yah biasa aja ...
padahal aku rasa asik kalau detail pembataian itu ikut dijelaskan.
Terus lagi, ketika sampai di
bagian aksinya, ketemu Gaius dan Nefri serta Sally yang punya kunci untuk
memusnahkan iblis itu, malah hambar. Mungkin Alexandra Ivy ini lebih jago ke
romance kali ya. Jadi bagian-bagian yang seharusnya menantang, bikin adrenalin
meningkat, malah tidak ada rasa.
Secara keseluruhan, cerita
menarik. Cuma bagi aku, kalau romancenya dikurangin atau adegan aksinya
ditambah, mungkin cerita ini bakal keren.
Buat yang pecinta romance, aku
rasa pasti suka.
Tapi yang enggak, ehm, mikir dua
kali dech kalau mau baca.
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam
Read & Review Challenge 2017 –
Kategori Paranormal Romance
Kayaknya kalau novel yang bertema vampir pasti nggak jauh-jauh dari romance :D
BalasHapusDan saya sepertinya tidak cocok dengan tema seperti itu hahaha
Hapus