Judul:
I’m Watching You
Penulis:
Mary Burton
Penerbit:
Oak Tree (Imprint PT Gramedia Pustaka Utama)
Desain
Sampul: Marce A.W.
Published June 2010
Tebal:
495 halaman
ISBN:
978 – 979 – 22 – 5903 – 2
Blurb
DIA AKAN MERASAKAN KETAKUTAN
MEREKA...
Pembunuhan pertama itu mudah. Yang
kedua lebih mudah. Tak ada rasa bersalah, tak ada penyeselan. Yang adalah
adrenalin yang mengalir deras ke sekujur tubuhnya setiap kali nyawa melayang
dan kenikmatan mengetahui bahwa kematian mereka membantu Lindsay yang dia
sayangi. Dan masih ada banyak lagi yang pantas untuk mati...
MENDENGAR JERITAN MEREKA...
Hadiah misterius pertama Lindsay
O’Neil tiba tersembunyi dalam sebuket bunga. Ketika suaminya yang sudah
bercerai, Detektif Zack Kier, ditugaskan untuk kasus itu, masa lalu Lindsay
muncul kembali dengan penuh dendam. Hanya Zack yang tahu rahasia gelap
Lindsay—atau begitu menurut Lindsay. Sekarang tak ada yang menyiapkan dia untuk
menghadapi mimpi buruk yang datang...
DAN MENYAKSIKAN MEREKA MATI...
Setiap hal yang dilakukan penguntit
Lindsay, setiap hidup yang dia jalani adalah untuknya.Tapi ketika Lindsay
menolak pemberiannya, da dan orang-orang yang sangat dia sayangi menjadi target
orang gia tak bernurani yang amarahnya kian besar, dan yang menunggu,
mengawasi, lebih dekat daripada yang selalu dia takutkan...
Sinopsis
Kematian Harold Turner begitu
menggemparkan. Ia seorang pengacara yang selalu membela dan berhasil menangani
kasus-kasus kotor. Dan kematiannya di belakang Rumah Singgah Perlindungan
Perempuan, dianggap hanya sebagai kebetulan. Selain tidak ada sangkut pautnya
antara Harold dengan Rumah Singgah, tangan Harold yang di potong sebatas
pergelangan tangan tidak ditemukan dimana pun.
Bagi Lindsay ini merupakan
pertanda buruk. Kerahasian Rumah Singgah akan terancam jika media membeberkan
alamat serta status rumah tersebut. Usaha Lindsay untuk menyelamatkan wanita
dan anak-anak korban kekerasan rumah tangga akan terancam sia-sia. Dan ia
berharap kasus tesrsebut akan selesai. Belum lagi kegelisahannya ketika melihat
mantan suaminya yang berkeliaran di dekat mayat, ia detektif yang ditugaskan
untuk kasus ini, membuat Lindsay semakin ingin kasus ini tidak pernah ada sama
sekali.
Namun sayangnya, kenyataan
berkata lain ...
Di hari yang sama, Lindsay
mendapatkan paket berisi potongan tangan Harold disertai sebuket bunga juga
pesan dari Sang Penjaga.
Lindsay kini sadar, bahwa kasus
ini lebih rumit daripada sekedar kasus pembunuhan biasa. Karena Sang Penjaga
mengetahui setiap langkah Lindsay
Review
Novel ini bagus.
Walaupun tidak bikin aku terbengong-bengong,
tapi novel ini tetap aku nikmati.
Aku suka temanya yang
mengfokuskan pada kekerasan terhadap wanita yang juga berimbas ke anak-anak
mereka. Ironisnya dilakukan oleh sang Suami yang seharusnya menjaga mereka.
Beberapa kasus berujung pada kematian, dan itu membuat aku sedikit bergidik.
Apa yang dipikirkan laki-laki ketika memukul istrinya hingga seperti itu? Tapi
beberapa kasus juga, wanita yang berani mengambil langkah, meloloskan diri dan
dibantu oleh Lindsay untuk mandiri. Dan disitulah fungsi Rumah Singgah
Perlindungan Perempuan yang didirikan olehnya. Rumah tersebut berfungsi
melindungi wanita dan anak-anak serta dirahasiakan identitas rumah tersebut.
Hingga para wanita bisa mandiri dan bisa mencari nafkah untuk dirinya sendiri
serta anak-anak mereka. Masyarakat hanya mengenal itu sebagai rumah biasa, dan
semakin diabaikan, semakin bagus kerahasaiannya.
Kasus terbunuhnya Harold
membuat Lindsay geram. Tapi sekaligus khawatir. Karena istrinya Harold, Jordan
sempat curhat kalau dia dipukuli oleh suaminya. Otomatis, penyelidikan berpusat
ke Lindsay. Zack menolak mempercayai bahwa Lindsay ada hubungannya dengan
kematian Harold, dan ketika potongan tangan dikirimkan kepadanya, penyelidikan
sepenuhnya pindah ke padanya. Alhasil identitas rumah singgah terancam.
Konfliknya beragam. Bikin aku
geram dengan Kendall Shawa, wartawan yang ngotot cari berita tanpa peduli
status rumah tersebut. Atau Zack yang berusaha memperbaiki hubungan dengan
Lindsay tapi Lindsay menolak. Rekan kerja Zack, Jacob membenci mitranya karena
Zack mantan pemabuk, mengingatkannya pada masa lalunya yang kelam. Dari sekian
banyak konflik yang dimunculkan, kasus pembunuhan ini tetap di fokuskan dan
entahlah buat aku semuanya menarik. Malah bagus, bikin nggak bosan ngebahas
itu-itu aja. Ada sesuatu yang lain yang bisa dijadikan bahan dialog dan juga
menjurus menyusun hipotes-hipotesa terkait identitas Sang Penjaga.
Alurnya sepenuhnya maju. Adegan
di masa lalu dijelaskan oleh tokohnya, kurang lebih kita bisa ikut nyusun
kerangka tentang kasus ini. Dan hampir sepanjang penyelidikan aku juga suka.
Nggak bertele-tele dan langsung poin-poinnya aja. Mungkin lebih tepatnya mirip
dengan serial-serial detektif di TV, bukan seperti CSI tapi seperti Law &
Order Criminal Intent atau Chicago PD. Pokoknya setipe gitu lah ... jadi
menurut aku cerita ini pas banget.
Ending, wow ... ada pemain
tambahan yang sejak awal udah ditampilkan keganasan dan kebengisannya. Dia
suami Nicole, sahabat Lindsay yang gilanya bikin merinding. Pembunuh berdarah
dingin lebih tepat buat Richard (nama suami Nicole). Ketika identitas Sang
Penjaha terkuak, ada seseorang yang terluka. Karena nggak nyangka. Aku juga
nggak nyangka, malah aku pikir orang lain. Nggak sedikit pun kepikiran dia
pelakunya. Dan sedikit menyebalkan endingnya. Menyebalkan karena sedih lho x__x
Overall, aku suka novel ini.
Suka banget ...
Suka criem fiction? Wajib baca
..
Note: eh typo banyak banget
novel ini -__-
***
Tulisan ini diikutsertakan
dalam:
Bagus
BalasHapusterima kasih ^^
Hapus