Jumat, 21 Juli 2017

Review Buku: I'm Watching You - Mary Burton

Judul: I’m Watching You
Penulis: Mary Burton
Penerbit: Oak Tree (Imprint PT Gramedia Pustaka Utama)
Desain Sampul: Marce A.W.
Published June 2010
Tebal: 495 halaman
ISBN: 978 – 979 – 22 – 5903 – 2

Blurb
DIA AKAN MERASAKAN KETAKUTAN MEREKA...
Pembunuhan pertama itu mudah. Yang kedua lebih mudah. Tak ada rasa bersalah, tak ada penyeselan. Yang adalah adrenalin yang mengalir deras ke sekujur tubuhnya setiap kali nyawa melayang dan kenikmatan mengetahui bahwa kematian mereka membantu Lindsay yang dia sayangi. Dan masih ada banyak lagi yang pantas untuk mati...
MENDENGAR JERITAN MEREKA...
Hadiah misterius pertama Lindsay O’Neil tiba tersembunyi dalam sebuket bunga. Ketika suaminya yang sudah bercerai, Detektif Zack Kier, ditugaskan untuk kasus itu, masa lalu Lindsay muncul kembali dengan penuh dendam. Hanya Zack yang tahu rahasia gelap Lindsay—atau begitu menurut Lindsay. Sekarang tak ada yang menyiapkan dia untuk menghadapi mimpi buruk yang datang...
DAN MENYAKSIKAN MEREKA MATI...
Setiap hal yang dilakukan penguntit Lindsay, setiap hidup yang dia jalani adalah untuknya.Tapi ketika Lindsay menolak pemberiannya, da dan orang-orang yang sangat dia sayangi menjadi target orang gia tak bernurani yang amarahnya kian besar, dan yang menunggu, mengawasi, lebih dekat daripada yang selalu dia takutkan...

Sinopsis

Kematian Harold Turner begitu menggemparkan. Ia seorang pengacara yang selalu membela dan berhasil menangani kasus-kasus kotor. Dan kematiannya di belakang Rumah Singgah Perlindungan Perempuan, dianggap hanya sebagai kebetulan. Selain tidak ada sangkut pautnya antara Harold dengan Rumah Singgah, tangan Harold yang di potong sebatas pergelangan tangan tidak ditemukan dimana pun.

Bagi Lindsay ini merupakan pertanda buruk. Kerahasian Rumah Singgah akan terancam jika media membeberkan alamat serta status rumah tersebut. Usaha Lindsay untuk menyelamatkan wanita dan anak-anak korban kekerasan rumah tangga akan terancam sia-sia. Dan ia berharap kasus tesrsebut akan selesai. Belum lagi kegelisahannya ketika melihat mantan suaminya yang berkeliaran di dekat mayat, ia detektif yang ditugaskan untuk kasus ini, membuat Lindsay semakin ingin kasus ini tidak pernah ada sama sekali.

Namun sayangnya, kenyataan berkata lain ...

Di hari yang sama, Lindsay mendapatkan paket berisi potongan tangan Harold disertai sebuket bunga juga pesan dari Sang Penjaga.

Lindsay kini sadar, bahwa kasus ini lebih rumit daripada sekedar kasus pembunuhan biasa. Karena Sang Penjaga mengetahui setiap langkah Lindsay



Review

Novel ini bagus.

Walaupun tidak bikin aku terbengong-bengong, tapi novel ini tetap aku nikmati.

Aku suka temanya yang mengfokuskan pada kekerasan terhadap wanita yang juga berimbas ke anak-anak mereka. Ironisnya dilakukan oleh sang Suami yang seharusnya menjaga mereka. Beberapa kasus berujung pada kematian, dan itu membuat aku sedikit bergidik. Apa yang dipikirkan laki-laki ketika memukul istrinya hingga seperti itu? Tapi beberapa kasus juga, wanita yang berani mengambil langkah, meloloskan diri dan dibantu oleh Lindsay untuk mandiri. Dan disitulah fungsi Rumah Singgah Perlindungan Perempuan yang didirikan olehnya. Rumah tersebut berfungsi melindungi wanita dan anak-anak serta dirahasiakan identitas rumah tersebut. Hingga para wanita bisa mandiri dan bisa mencari nafkah untuk dirinya sendiri serta anak-anak mereka. Masyarakat hanya mengenal itu sebagai rumah biasa, dan semakin diabaikan, semakin bagus kerahasaiannya.

Kasus terbunuhnya Harold membuat Lindsay geram. Tapi sekaligus khawatir. Karena istrinya Harold, Jordan sempat curhat kalau dia dipukuli oleh suaminya. Otomatis, penyelidikan berpusat ke Lindsay. Zack menolak mempercayai bahwa Lindsay ada hubungannya dengan kematian Harold, dan ketika potongan tangan dikirimkan kepadanya, penyelidikan sepenuhnya pindah ke padanya. Alhasil identitas rumah singgah terancam.

Konfliknya beragam. Bikin aku geram dengan Kendall Shawa, wartawan yang ngotot cari berita tanpa peduli status rumah tersebut. Atau Zack yang berusaha memperbaiki hubungan dengan Lindsay tapi Lindsay menolak. Rekan kerja Zack, Jacob membenci mitranya karena Zack mantan pemabuk, mengingatkannya pada masa lalunya yang kelam. Dari sekian banyak konflik yang dimunculkan, kasus pembunuhan ini tetap di fokuskan dan entahlah buat aku semuanya menarik. Malah bagus, bikin nggak bosan ngebahas itu-itu aja. Ada sesuatu yang lain yang bisa dijadikan bahan dialog dan juga menjurus menyusun hipotes-hipotesa terkait identitas Sang Penjaga.  

Alurnya sepenuhnya maju. Adegan di masa lalu dijelaskan oleh tokohnya, kurang lebih kita bisa ikut nyusun kerangka tentang kasus ini. Dan hampir sepanjang penyelidikan aku juga suka. Nggak bertele-tele dan langsung poin-poinnya aja. Mungkin lebih tepatnya mirip dengan serial-serial detektif di TV, bukan seperti CSI tapi seperti Law & Order Criminal Intent atau Chicago PD. Pokoknya setipe gitu lah ... jadi menurut aku cerita ini pas banget.

Ending, wow ... ada pemain tambahan yang sejak awal udah ditampilkan keganasan dan kebengisannya. Dia suami Nicole, sahabat Lindsay yang gilanya bikin merinding. Pembunuh berdarah dingin lebih tepat buat Richard (nama suami Nicole). Ketika identitas Sang Penjaha terkuak, ada seseorang yang terluka. Karena nggak nyangka. Aku juga nggak nyangka, malah aku pikir orang lain. Nggak sedikit pun kepikiran dia pelakunya. Dan sedikit menyebalkan endingnya. Menyebalkan karena sedih lho x__x

Overall, aku suka novel ini. Suka banget ...

Suka criem fiction? Wajib baca ..

Note: eh typo banyak banget novel ini  -__-

***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:

G+

2 komentar:

Berikan komentarmu disini

 
;