Kamis, 18 Mei 2017

Review Buku: Antagonist by Lala Laurentia

Judul: Antagonist
Penulis: Lala Laurentia
Narasumber: Dr. Yopi Gunawan
Penerbit: Elekxmedia Komputindo
Terbit: September 2015
Format eBook via iJak
ISBN : 9786020272658


Blurb

Cantik, supel, dan menyenangkan. Janda pula! seperti sebuah magnet yang menarik banyak pria agar mendekat. Sayang Riyani harus berhenti tebar pesona saat janin berkembang dalam rahimnya. Ia pun menikah untuk kali kedua. Janda beranak satu dengan perjaka. 

Hampir satu tahun berselang, wajah cantik Riyani terekam kamera dan disiarkan di seluruh stasiun TV. Berjas putih dan berhijab, ia tampil meyakinkan sebagai dokter. Sayangnya Riyani bukan sedang akting sinetron. Ia terkenal lantaran dijadikan tersangka penculikan bayi baru lahir disebuah rumah sakit daerah.


Sinopsis

Riyani yang sudah menjanda menikah dengan pemuda bernama Dhika. Seorang pemuda sederhana yang mencintai Riyani. Alasan lain Riyani menikahi Dhika adalah karena anak Dhika yang sedang ia kandung di rahimnya. Menutupi malu, Dhika dengan penuh keyakinan akan mencintai Riyani dan menjaga anak-anaknya.

Sayangnya, pernikahan mereka terhalang restu dari Mama Riyani yang tidak menyukai Dhika. Mama Riyani beranggapan, Dhika hanya pemuda yang ingin menumpang hidup di rumah mewah milih keluarga Riyani, dan sampai pernikahan terlaksana, mama Riyani makin gencar membuat hidup pernikahan Riyani seperti neraka.

Sampai akhirnya Riyani dan Dhika memilih tinggal jauh dari mamanya

Ternyata, neraka sesungguhnya tengah menanti Riyani



Review

Protagonis tak sepenuhnya mulus tanpa salah. Dan antagois tak seluruhnya lebur dalam lumpur dosa. - 281

AKU SUKA BUKU INI!!!!

Baca profilnya sih, kak Lala ini naksir sama John Grisham. Kebetulan sekali aku udah pernah baca bukunya John Grisham dan menemukan maksud kak Lala yang pengen menjadi versi John Grisham-nya Indonesia. Kak Lala ini pengen memasukan ilmu hukum (sesuai jurusannya) dalam tulisannya. Dan novel The Antagonist ini adalah novel yang sukses bikin aku nggak berhenti bacanya.

Buku ini dibuka dengan prolog yang bikin siapa pun akan ngelanjutin baca sampai habis. Kalau bisa sekali duduk harus habis (lagian nggak tebal kok). Trus kehidupan Riyani yang mulanya hidup enak dan memiliki gambaran kehidupan sempurna dengan menikahi laki-laki yang ia cintai. Sayangnya, setelah Dimas lahir, suaminya selingkuh dan Riyani memutuskan bercerai.

Nah setelah menikah lagi dengan Dhika, baru kehidupan Riyani terlihat asam manis.

Dhika yang mulanya hangat mulai menampakan perubahan. Padahal Riyani sudah berjuang mati-matian untuk bertahan hidup bersama Dhika yang memiliki gaji pas-pasan. Pas buat makan sehari-hari. Bahkan sekolah Dimas dibayari oleh Mama Riyani dan mantan suaminya.

Dan disinilah kerennya.

Kak Lala bilang, novel ini berasal dari kisah nyata, tapi dari cara kak Lala meramu kisah ini menjadi sebuah novel keren banget. Apalagi ditulis dari sudut pandang Riyani. Bayangin aja, kak Lala menuliskan ulang kisah orang lain dengan sudut pandang orang tersebut. Cara tulis kak Lala itu enak buat dibaca, nggak berbelit-belit dan kena maksud dan tujuan. Pokoknya cara nulisnya beda lah dengan penulis romance lokal. Nggak mendayu-dayu atau menye-menye (padahal kisah hidup Riyani ini menguras air mata lho) tapi emosinya dapet banget.

Aku suka sekali cara kak Lala menggambarkan kehidupan dan perasaan Riyani. Misalnya kayak perasaan merasa dibutuhkan oleh suami ketika Dhika hanya butuh pelampiasan Seks. Atau gimana cara kak Lala menggambarkan perasaan setia Riyani sama suami nggak elit kayak Dhika itu. Ingat ya, gambaran perasaan, bukan gambaran secara fisik gitu. PALING SUKA ITU ketika persidangan yang membuat Riyani menjadi bahan pemberiataan paling hot.

Baginya kepuasan seksual nyata dalam ejakulasi, bukan dalam kedetakan emosi. Dengan mudah aku disingkirkan. Aku diabaikan, sementara ia lelap dalam kenikmatan yang bagiku teramat menyiksa. – hal 133


Karena apa?

Karena Riyani menculik bayi.

Dan kak Lala sukses banget menggambarkan konflik batin di balik itu semua. Pokoknya keren, aku nggak bisa jabarin pake kata-kata karena ini lebih gimana kak Lala mengaduk perasaan kita dengan kisah hidup Riyani.

Menariknya lagi, kak Lala memasukan tokoh yang bener ada, Yaitu Dr. Yopi Gunawan yang ditunjuk sebagai pengacara Riyani.

Dari tulisan kak Lala, aku tahu kak Lala pasti mengidolakan Pak Yopi ini. Dan aku pun suka dengan cara pak Yopi bersikap sama Riyani. Aku paling suka itu waktu pak Yopi bilang selalu ada ganjaran untuk setiap kesalahan. Pak Yopi memang membela Riyani,tapi Riyani tetap pantas dihukum. Aduh pokoknya kece banget lah. Kamu wajib baca.

Ini sebenarnya novel dewasa. Bukan hanya konflik tapi ada kalimat-kalimat yang rada menjurus kesana. Tapi aku nyaranin banget, sangat sangat menyarankan novel ini di baca sama remaja juga. TERUTAMA REMAJA CEWEK. Karena pelajaran hidup yang aku dapat dari Riyani ini lebih dari sekedar pesan moral. Lebih seperti “Wei inilah fakta hidup. Nggak usah munafik mengharapkan jalan yang mulus. Nggak usah percaya omong kosong laki-laki yang Cuma butuh lo di atas tempat tidur. Karena ketika lo sadar, lo Cuma jadi tong sampah atas nafsu dia semata.”

Pesan yang aku dapat sih, ketika kita berbuat salah, nggak ada satupun yang mau memahami apa penyebab kita berbuat salah. Mereka hanya melihat apa yang ingin mereka lihat dan mereka ingin menghukum apa yang mereka yakini salah.

Jangan percaya laki-laki dengan mulut manis. Karena manisnya tidak abadi. Bahkan Dhika nggak malu menyudutkan Riyani di persidangan untuk melindungi dirinya sendiri.

“Dan penyesalan saya yang terbesar adalah ...karena saya sudah dikhianti. Riyani membohongi saya!”

Nggak komentar banyak lagi lah. Novel ini keren dengan caranya sendiri.

Kamu cewek? WAJIB BACA ~~~

Akulah sang antagonis, seseorang yang merusak tatan aturan negeri. Watak jahat,bengis, tanpa nurani. Kudis bagi masyarakat. Coreng bagi populasi. Perbuatan tak sepantasnya diampuni. Tak ada alasan ataupun pembelaan yang bisa dibuat untuk mngurangi keburukan yang kubuat. Aku pantas menuai caci maki. Bahkan lebih daripada itu, jeruji tak cukup hina untuk menahan keberadaanku. – hal 280

***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:
Proyek Baca Buku Perpustakaan 2017


Read & Review Challenge 2017 – Kategori Wedding Literature

G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;