Judul: Kumpulan Cerita Anak – Irena Si
Ratu Sampah
Penulis: T. Sandi Situmorang
Penerbit: Nyoyo (imprit dari CV. ANDI
OFFSET)
Editor: Benedicta Rini W
Desain cover: dan_dut
Cetakan ke-1
Tahun terbit: 2010
Tebal: 136 hlm
Blurb
“Aku mau buang bungkus permen, nih. Tapi malas melangkah ke tong sampah. Buang kemana, ya?”
“Simpan saja dulu di sakumu. Nanti kalau ada tong sampah, baru kamu buang.”
“Malas, ah! Nanti bajuku kotor lagi. Atau aku buang di sini saja, ya?”
“Sini dech, aku yang membuang ke tong sampah."
“Terima kasih, ya, Ratu Sampah!” ucap Saskia dengan tersenyum setelah Irena duduk di bangkunya.
***Irena dijuluki Ratu Sampah karena tidak suka membung sampah di sembarang tempat. Tapi, teman-temannya malah sering meledeknya padahal Irena bermaksud baik loh. Lalu, bagaimana ya seharusnya Irena bersikap di depan teman-temannya? Irena Si Ratu Sampah adalah satu dari 14 cerita yang ada di dalam buku ini. Semuanya menarik dan penting sekali buat dibaca teman-teman. Ayo buruan dibaca!
Sinopsis
Gara-gara Idola: Risma sangat mengidolkan Tania, artis
cilik multi talenta. Semua hal tentang Tania, Risma tahu. Bahkan ia rela
merubah rambut hitamnya menjadi pirang seperti Tania
Mangga di Halam Rumah: Mak Lastri sangat menakutkan.Tapi di
depan rumahnya ada pohon mangga yang sangat menggiurkan. Dodo dan Oku mencoba
mencuri mangga tersebut, dan ketahuan.
Buku Harian Kania: Kania mendapat buku diary dari mamanya.
Kata mama buku tersebut istimewa. Kania yang tidak mempercayainya, mencoba
menulis curhat di dalamnya. Betapa kagetnya dia ketika keesokan harinya ada
balasan di dalam buku tersebut.
Rahasia Rena: Rena tidak mau datang ke acara syukuran
rumah baru Gina. Gina memaksa. Ia ingin semua teman-temannya datang, termasuk
Rena. Rena malu dengan kondisinya dan ingin menyembunyikan dari teman-temannya.
Bakat yang Berbeda: Fandi kesal. Ia selalu kalah oleh Kevin.
Puisi dan cerpen Kevin selalu di muat di majalah, sedangkan tulisannya tidak
ada satu pun.
Irena si Ratu Sampah: Irena selalu saja mondar mandir di depan
kelas untuk membuang sampah temannya satu persatu. Irena melakukannya senang
hati. Sampai suatu hari kerja kerasnya terbayar.
Hantu Baju Merah: Ada hantu baju merah berkeliaran. Nando
dan Raffi mencari tahu dengan menyelidiki rumah yang seharusnya kosong itu.
Ternyata hasilnya mengejutkan.
Kepergian Mia: Bertha kesal pada Mia, kucing kampung
kesayangannya, karena itu ia menghukum Mia di luar dan tidak membiarkannya
masuk meskipun hujan. Keesokan harinya, Mia tidak pulang ke rumah. Dan Bertha
juga tidak menemukan Mia dimana-mana
Temenku Tito: Tito anak orang kaya. Begitu lah
anggapan teman-temannya saat berteman dengan Tito. Sampai akhirnya Amos
memergoki siapa sebenarnya Tito.
Bintang di Langit: Diva yang yatim piatu kelaparan di
pinggir jalan. Tidak ada makanan yang bisa mengganjal perutnya malam ini. Dan
saat ia memandang langit berbintang, ia menangis teringat pada ayah dan ibunya.
Tamu Asing: Todi kedatangan tamu seorang wanita yang
mengatakan ayahnya masuk rumah sakit dan harus di operasi. Todi yang panik
menuruti wanita itu untuk mengambil uang simpanan ibunya di kamar.
Sepatu Baru Niko: Niko dihajar preman-preman karena tidak
mau menyerahkan uangnya. Saat ia sedang sedih, ia melihat ponsel yang
dijatuhkan seorang laki-laki. Niko meneriaki laki-laki itu memberitahukan
ponselnya yang jatuh.
Jangan Menangis, Ambar!: Ambar baru saja kehilangan ibunya. Wina
ingin sekali membantu sahabatnya, tapi bagaimana?
Review
Aku
mulai ngerasain dampak rajin ikut challenge membaca di Instagram. Kalau nggak,
aku nggak pernah ingat kalau aku punya beberapa buku children literature di dalam rak. Setidaknya aku harus mulai
pisahkan buku-buku yang bisa dibaca Zayan kalau udah gede nanti.
Buku
tipis dengan 14 cerita pendek ini, sangat menarik. Pesan moralnya dan gaya
bercerita di dalam buku ini seperti melihat kehidupan anak-anak yang
sesungguhnya. Dimana kita diajak nostagila dengan mencuri mangga, padahal itu
perbuatan salah. Atau kebiasaan menulis buku diary. Bagaimana dulu waktu masih
anak-anak, ada aja cara mereka untuk mengejek kekurangan teman-temannya, dan
bahkan kelucuan anak-anak ketika mereka percaya sama isu-isu tentang hantu.
Aku
nggak bisa bilang banyak, tapi aku suka buku ini. Cerita yang disampaikan nggak
berlebihan. Maksud berlebihan disini adalah nggak ada kisah anak-anak pemberani
yang berani melawan penjahat seorang diri. Atau nggak semua anak-anak itu punya
karakter baik hati seperti malaikat (kayak sinetron gitu) Disini kepolosannya
tergambar dengan baik oleh penulis.
Secara
keseluruhan, novel ini keren. Mungkin saran aku, ilustrasinya bisa lebih
menarik, biar seimbang sama cover yang cantik dan isi yang menarik. Jadi
anak-anak pun akan suka.
***
Tulisan
ini diikutsertakan dalam:
jadi pengen belikan adik dari salah satu judul di atas tersebut...
BalasHapus