Mama Mia! Survivor
by Indah Hanaco
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Editor Gita Savitri
Desain Sampul Mila Hidajat
Tata Letak isi Shinzy & Fajarianto
176 hlm
Rate 4 of 5
Orang-orang ini, luar biasa! Kegetiran hidup tidak mematikan semangat mereka. Kala sebagian orang bersembunyi dalam lara saat cobaan menerpa, survivor ini justru iklas menceritakan penderitaan, rasa sakit, atau penghinaan yang mereka alami pada dunia. Dengan usaha dan doa, mereka bertahan sekaligus menaklukan pengalaman mengerikan di masa silam.Kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksua, kehilangan kasih ibu, dan pengkhianatan cinta yang dialami survivor ini membuktikan bahwa keajaiban bukan hanya terjadi dalam kisah para nabi. Saat kita bertekad untuk tetap berjuang, Tuhan pasti menghadiahi kita kemudahan. Karena sejatinya cobaan bukan melulu penderitaan, melainkan penempa jiwa agar menjadi lebih kuat.
Survivor Satu: Helen bersedia menikahi Ariel yang baru saja
dikenal beberapa bulan. Ariel menunjukan tanda-tanda bahwa ia sangat serius
ingin menikahi Helen bahkan Ariel bersedia bertemu dengan ibunda Helen. Singkat
cerita, Helen dan Ariel menikah. Ariel tidak keberatan tinggal di rumah
mertuanya, membuat Helen dan ibu mertuanya sangat menyayangi Ariel. Kesedihan
melanda Helen ketika ibunya meninggal. Belum lagi kesedihannya hilang, ia
disadarkan dengan fakta bahwa satu persatu barang antik peninggalan keluarga
hilang satu persatu. Hingga Helen telat menyadari bahwa rumah yang telah ia
tempati telah dijual tanpa persetujuaannya.
Survivor Dua: Lyla masih begitu belia saat ia hamil di luar
nikah dengan pacarnya yang terkenal suka gonta ganti pacar, Monty. Lyla
berkeras mempertahankan bayi di dalam kandungannya, dengan resiko Monty
membencinya. Monty membuktikan ucapannya, ia tidak membiarkan Lyla bahagia
sedikit pun selama mereka menikah.
Survivor Tiga: Wanda kehilangan ayah dan adiknya, ibunya
yang tidak tahan sendiri memilih menikah lagi. Wanda yang masih sangat kecil
menerima keputusan sang ibu. Tapi Wanda langsung menyesalinya karena ketika
ibunya menikah lagi, kasih sayang ibu untuknya hilang tanpa sisa.
Survivor Empat: Fiona adalah seorang wanita dewasa yang
masih melajang hingga umurnya menginjak 28 tahun. Ia punya kecenderungan
gelisah ketika berdekatan dengan laki-laki. Dan itu berlangsung semenjak ia
duduk di bangku SMP. Sampai suatu malam, Fiona bermimpi tentang masa lalunya.
Mimpi yang membuat ia takut berada di dekat laki-laki.
Survivor Lima: Siwi kehilangan kedua putri dan suaminya
dalam sebuah kecelakaan. Musibah itu membuat Siwi depresi dan banyak
menghabiskan waktunya dengan ngemil hingga tubuhnya membengkak menjadi tiga
kali lipat dari berat normalnya. Banyak usaha yang dilakukan Siwi, tapi
semuanya sia-sia.
Survivor Enam: Tya berkenalan dengan Juan dan menikah dalam
waktu yang singkat. Tya ragu karena ia ingin tetap kuliah, dan Juan tidak akan
melarang keinginan Tya meski mereka sudah menikah. Dan pertengkaran besar
mereka tidak terelakan ketika Tya hamil muda. Hingga akhirnya Juan turun
tangan. Awalnya tidak sengaja, tapi lama
ke lamaan Juan makin ringan tangan dan emosinya makin tidak terkendali. Tya
takut dan menjadi tertutup.
Survivor Tujuh: Yolanda tidak asing dengan kemiskinan. Ayah
pemalas dan pemabuk, serta penghasilan ibu dari berjualann kue keliling tidak
cukup untuk membiayai sekolah. Yolanda memutuskan berhenti sekolah, dan
membantu ibunya mencari uang agar bisa menyekolahkan kedua adiknya yang masih
kecil. Godaan datang ketika kakaknya pulang dari kota dengan penampilan luar
biasa. Penampilan yang ia dapatkan dari bekerja “enak” tanpa capek sama sekali.
Survivor Delapan: Lula lahir di keluarga yang pernah punya
sejarah dengan G30S PKI. Ayahnya sempat menjadi tahanan politik karena terlibat
dengan G30S PKI. Lula yakin ayahnya bukan salah satu dari orang-orang keji
tersebut. Karena ayah Lula adalah ayah terbaik. Masa lalu itu pun mempersulit
Lula dalam bergaul, mendapatkan pekerjaan bahkan ketika ia ingin menikah dengan
pria yang ia cintai.
My Review
Kamu pernah
ngerasain kalau kamu punya masalah paling sulit di dunia? Dan nggak ada satu
pun orang di dunia ini yang bisa membantu kamu? Atau pernah ngerasa Tuhan nggak
adil telah memberikan nasib buruk kepadamu lalu menyerah pada keadaan? Atau
kamu pernah merasa kamu nggak sanggup lagi dan terbersit ingin mengakhiri
hidup?
Kalau begitu
kamu harus baca buku yang satu ini.
Dari buku
ini aku dan kamu harus belajar, kalau masalah yang sedang aku hadapi itu nggak
sebanding dengan penderitaan mereka. Aku belajar, bahwa kekuatanku bertahan
dari masalah yang sedang aku jalani tidak seheboh dengan penderitaan mereka.
Aku belajar, bahwa beban yang mereka pikul sepuluh kali lebih berat dari beban
yang aku jalani sekarang.
Kenapa?
Karena buku
ini menggambarkan betapa hebat dan luar biasanya mereka menghadapi masalah yang
aku sendiri nggak pernah alami dan aku bayangkan. Setidaknya belum (dan aku
doakan tidak akan pernah ngerasainnya). Dan aku nggak akan yakin akan sanggup
ngejalaninya jika itu terjadi sama aku.
Delapan kisah,
dan delapan pelajaran hidup yang bisa memotivasi kita untuk bersyukur dan untuk
meyakini diri sendiri bahwa kamu bisa. Kamu sanggup. Kamu kuat dan kamu hebat.
Ada kisah
bagaimana seorang wanita yang menikahi seorang penipu, hingga seluruh hartanya
ludes dan ia tengah memperjuangkannya. Ada kisah wanita yang selalu gelisah
dekat dengan laki-laki karena masa lalu yang menyakitkan, dan ia mencoba
menghadapi dengan bantuan seorang psikiater. Ada kisah seorang wanita yang
tetap menjaga kehormatannya di tengah sulitnya himpitan hidup yang ia punya,
berjuang demi adik-adiknya agar tidak putus sekolah.
Sekarang,
bayangkan aja kamu yang lagi patah hati, di selingkuhin sam pacar, dan kamu
nangis seolah-olah dunia udah berakhir. Seolah-olah kamu udah ditinggalkan sama
Tuhan. Seolah-olah kamu nggak sanggup lagi hidup. Dan itu Cuma karena di
selingkuhin pacar? Ya Tuhan, lebih bagus kamu baca buku ini dan renungkan.
Sebanding nggak sih pacar brengsek gitu kamu tangisin sampai mata bengkak,
dengan penderitaan mereka di dalam buku ini. Yah aku juga nggak nyepelekan
masalah kalian sebenarnya. Cuma ada baiknya di renungkan lagi apa yang pantas
ditangisin dengan apa yang nggak pantas ditangisin. Karena hidup ini terlalu
singkt buat kita terpuruk dalam duka lara.
Klise banget
nasihatnya? Anggap aja kayak gitu. Karena meski pun nasihat ini klise, Klise
banget malah, tapi beneran lho. Saat kamu sadar kamu udah nangisin hal yang
nggak perlu, baru disitu kamu ngerasa diri kamu super super bodoh, dan dungu
(ini pengalman pribadi).
Buku ini
nggak hanya aku rekomendasikan buat di baca, tapi wajib jadi bacaan kamu.
Lagian bukunya nggak tebal kok, hanya ada 8 kisah dengan tebal 175 halaman. Cocok untuk dibaca di sore hari ditemani
secangkir teh sambil mandangi sunset dari teras rumah (adem banget khayalannya
^^)
Sampai jumpa
direview selanjutnya ^^
***
Tulisan ini
diikutsertakan dalam:
Bisa di order dimana yah bukunya?
BalasHapusCoba cek di bukukita.com atau di gramedia. Semoga bisa membantu ^^
Hapus