New York After the
Rain
Penulis Vira Safitri
Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama
Editor: Irna
Permanasari
Desain Cover: Marcel
A. W.
Published May, 2015
288 hlm
Rate 3 of 5
Ketika Ethan Hall, sutradara ternama, ingin mengangkat salah satu karya Julia ke layar lebar, mau tidak mau Julia harus membuka topeng yang selama ini ia kenakan dan membuka diri untuk bekerja sama dengan pemuda itu.Tapi siapa sangka, kedekatan membawa mereka pada skenario yang membuat luka hati dan rahasia-rahasia yang mereka sembunyikan tersibak.Ketahuilah, seseorang akan melakukan apa pun untuk orang yang dicintainya. Apa pun....
Julia Milano adalah seorang
editor di penerbit terkenal di New York, BlackInk. Hobinya menulis dan
keisengannya untuk menerbitkan novel di BlackInk membuat ia harus menyamar
menjadi Jane Martin. Alasannya karena BlackInk melarang pegawainya untuk
menjadi penulis di penerbit tempat mereka bekerja. Dan Julia Milano tidak bisa
membiarkan dirinya dipecat, karena itu artinya ia akan berjauhan dari orang
yang ia cintai secara diam-diam, Jacob Pierce.
Setelah banyak novelnya yang
menjadi best seller, Jane Martin mendapat tawaran dari seorang sutradara tampan
dan ternama, Ethan Hall untuk menfilmkan salah satu novelnya. Julia bingung,
bagaimana caranya memberi tahu Ethan bahwa Jane Martin sebenarnya tidak ada,
tanpa membongkar rahasiannya sendiri.
Kegelisahan Julia mendadak hilang
saat Ethan mengetahui identitas Jane Martin. Ethan juga berjanji akan
merahasiakan identitas Julia sebagai Jane Martin.
Dan bukan hanya identitas Jane
Martin yang Ethan ketahui, tapi masa lalu Julia Milano pun ia ketahui. Masa
lalu yang menjadikan alasan Ethan untuk mendekatinya ....
My Review
Prolognya dibuka dengan sangat
menarik. Aku bahkan sempat menghabiskan 100 halaman dalam sekali duduk setelah
baca prolognya.
Awalnya cukup senang sama gaya
tulisannya. Ringan, lucu, alami dan baku. Kayak tipe-tipe novel terjemahan
gitu. Trus ide dan temanya juga keren, editor yang ngerangkap jadi penulis tapi
dengan identitas rahasia dan juga tentang cinta terpendam.
Sayangnya sih ada beberapa poin
yang bikin aku jadi (mendadak malas) enggan untuk lanjutin baca novel ini, yah
meski akhirnya butuh beberapa hari juga buat nyelesaikannya.
Poin pertama, karena terlalu asik
dengan gaya tulisannya yang terkesan kayak novel barat, banyak dialog dalam
novel ini berubah menjadi bosenin, mungkin karena terlalu banyak “bermain” kata
jadinya bikin dialog terasa biasa aja. Dan jujur aja, awal-awalnya sih menarik.
Tapi makin lama, makin jauh bacanya terasa ngebosenin.
Poin kedua, dimana bagian
klimaksnya, yaitu dimana terungkap beberapa fakta tentang Ethan dan Julia, itu
sumpah FLLLLAAAATTTT banget. Aku nggak ngerasain apa-apa. Cuma baca barisan
kalimat yang nggak memancing simpati aku buat duka yang Ethan dan Julia alami.
Poin ketiga, ENDING. Ini harusnya
sih bisa menjadi lebih baik. Tapi cara eksekusi dan terkesan “kehabisan ide”
membuat endingnya yah gitu dech. Nggak bikin aku lega.
Tapi nggak semua kok.
Penulis, berhasil menggambarkan
dengan baik keindahan kota New York dan berbagai belahan tempat yang mereka
kunjungi. Paling berkesan itu cafe dengan bangku ayunan itu. Momen-monen Julia
dan Ethan juga banyak yang bagus, dialog dan iteraksi para tokoh juga menarik.
Terkesan real banget, kayak Julia Milano dan Briana (salah satu contohnya)
benar-benar kayak sahabat di dunia nyata.
Trus, kisah cinta Julia yang
bertepuk sebelah tangan dengan Jacob lebih emosional dibandingkan hubungan
Julia dan Ethan. Aku nggak tahu dimana letak salahnya, tapi bersama Ethan─momennya memang lebih
banyak, tapi yah itu kurang membangun. Bagian paling emosional (menurut aku)
dan gagal membuat aku tersentuh itu pas di dermaga. Pas Ethan mau nyium Julia.
Disitu seharunsya menjadi bagian favorit (seandainya bagus), tapi yah akhirnya
tetap menjadi biasa aja.
Sekali lgi aku tekankan, itu
semua ada di awal-awal novel. Ketika udah mau menjelang akhir aja, eksekusi
novel ini kurang mantap.
Secara keseluruhan novel ini menarik.
Aku suka, dan tidak suka juga (lebih banyak sukanya) dan cocok lah buat pembaca
yang suka ada konflik tambahan selain tentang cinta. Dan novel ini cukup aman
di konsumsi remaja usia berapa pun.
Sampai jumpa di review selanjutya
^^
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:
.
Jadi pengen beli buku ini. tapi keuangan sedang defisit. duh
BalasHapus