Sabtu, 26 November 2016

[Review Buku] Mama Mia! Mualaf by Indah Hanaco

Mama Mia! Mualaf
Penulis Indah Hanaco
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Editor Sandra Dewi
Perwajahan Isi Shinzy & Umiayu
Perwajahan Sampul Mila Hidajat
140 halaman
Rate 4 of 5
Siapa yang bisa mencegah ketika Allah sudah membuka hatimu dan meniupkan iman ke dalamnya?
Kisah-kisah unik, mengharukan, dan menggetarkan indra ini merupakan catatan pengalaman sepuluh mualaf yang menemukan jalan-Nya dengan berbagai cara. Umumnya, terjadi tanpa sengaja atau tidak terduga.
Ada kisah seorang ibu yang mendapat hidayah setelah kematian putra tersayangnya. Remaja belia yang memutuskan memeluk islam tatkala duduk di bangku SMP. Seorang laki-laki berdarah inggris yang memilih ateis sejak muda, namun tak kuasa menghalau pesona zikir yang didengarnya. Masih ada 7 catatan Indah lainnya yang sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Simak semua kisah mereka di sini, Mama Mia!  Mualaf. Dipersembahkan khusus untuk Anda, para pecinta kisah luar biasa. Semoga kita bisa memetik hikmah dari perjalanan hidup mereka.

Ini buku non fiksi kedua mba Indah yang aku baca. Tetap masih dengan seri Mama Mia! yang sama, kali ini aku memilih judul Mualaf. Seperti sebelumnya, buku ini berisi 10 kisah inspiratif yang terjadi pada kehidupan nyata. Tentu saja nama disamarkan. Kalian bisa baca keterangan ini di halaman Thanks to...
 
Akan aku bagi sedikit tentang 10 kisah ini. semoga bisa membuat kalian ikut tertarik membaca buku keren ini. Dan jujur aja, aku suka banget sama sampulnya. Terkesan feminim sekaligus manis.

Pesan dari Surga: Ini bercerita tentang seorang ibu yang mendapat hidayah setelah anaknya meninggal. Anaknya meninggal dan ingin dimakamkan secara islam.

Hidayah dari Kelas: Sandra yang masih remaja, duduk di bangku SMP menyukai pelajaran agama islam. Dan ia berniat menjadi mualaf di usia begitu muda.

Panggilan Suara Azan: Helen sangat benci suara azan subuh. Karena azan subuh selalu membangunkan dirinya dari tidur. Lama kelamaan ia menjadi terbiasa dan mengikuti alunan Azan, hingga akhirnya ia memilih menjadi mualaf. Sayangnya, harus ada pengorbanan besar untuk semua itu.

Azan Magrib yang Mengubah Dunia: Ronald, cowok lajang dan mapan punya hobi dugem, mabuk dan judi. Suatu hari ketika Azan magrib berkumandang, tubuh Ronald tidak bisa digerakan dan kakinya lemas. Dan kejadian itu terus terulang sampai beberapa kali.


Doa dari Pengasuh: Josh sangat menyayangi pengasuhnya. Ia bahkan menaikan haji pengasuhnya tersebut. Suatu ketika dalam perjalanan, sebuah kejadian mengubah hidup Josh untuk selamanya.

Ketika Asma Alla Menggetarkan Jiwa: Bruce seorang ateis, keputusan yang ia ambil setelah tidak ada seorang pun mampu menjawab pertanyaannya tentang keberadaan Tuhan. Sampai suatu hari, ketika Fajar berzikir di dalam kamarnya, ia menangis dan memutuskan akan mempercayai bahwa Tuhan benar-benar ada.

Mualaf Kedua Kalinya: Nina memilih menjadi mualaf untuk menjadi istri Myrza. Sayangnya, hanya agama saja yang ia ubah, tapi ia sama sekali tidak menjalankan kewajiban dalam islam. Ketika anaknya beranjak besar, ia makin kelabakan ketika ditanyai oleh anak-anaknya.

Balada Dua Saudara: Fiona membenci Dennis yang memilih Islam sebagai agamanya. Sampai beberapa tahun kemudian ia tidak mau bicara pada saudaranya. Sampai suatu hari ia merasakan kekosongan dalam jiwanya dan Dennis menemuinya.

Dari Pemakanan Hingga Syahadat : Leo menghandiri pemakanan sahabatnya, Marlon. Seorang warga tiongkok sepertinya. Satu bulan kemudian salah seorang sahabatnya yang muslim menyusul kematian Marlon. Saat itulah leo sadar, bahwa kematian kedua temannya sangatlah membawa dampak berbeda dalam hidupnya.

Jalan Berliku Menuju Pelaminan: Raisa membenci Desmond yang memutuskan secara sepihak janji yang telah Desmon buat. Ia berjanji akan menjadi mualaf dan menikahi Raisa. Raisa dikabarkan menikah dengan pemuda pilihan ibunya, membuat Desmon kehilangan arah dan bertemu dengan seorang ustad. Sampai akhirnya ia memilih islam sebagai jalan hidupnya. Ternyata bukan jalan hidup saja yang ia temukan, tapi masa depan telah menantinya.


My Review:

SUBHANNALLAH!!!

Aku kehilangan kata saat membaca dan mengakhiri buku ini. Aku ngerasa malu sendiri. Ngerasa nggak beharga dibandingkan dengan tokoh-tokoh dalam buku tersebut. Semuanya punya kisah hidup yang beragam dan sangat menyentuh sekali bagaimana mereka menemukan hidayah menuju jalan Allah SWT.

Buku ini keren dengan caranya sendiri. Gaya tulisan mba Indah yang enak dibaca membuat 10 kisah ini mirip sebuah kisah fiksi. Aku nggak akan percaya ini non fiksi kalau nggak baca keterangan di Thanks to... di luar sana, benar-benar ada orang yang pernah ngalami hidayah yang luar biasa indah dengan cara yang luar biasa nggak masuk akal.

Paling nggak nyangka itu kisah Hidayah dari Kelas. Bayangkan aja, seorang remaja perempuan yang baru duduk di bangku SMP memutuskan menjadi mualaf, padahal lahir dari keluarga Katolik. Itu menurut aku luar biasa. Coba kamu bayangkan, apa yang kamu lakukan waktu masih SMP? Apa pernah kamu membayangkan ingin mengganti agama? Atau jangankan membayangkannya, memikirkannya aja kayaknya nggak ada. Bener?

Dan kisah-kisah lain pun sangat keren. Satu lagi favorit aku itu Dari Pemakaman Hingga Syahadat. Ih merinding, sumpah!! Terenyuh dan juga berdebar bacanya. Seorang Leo, yang warga Tiongkok asli, terenyuh hanya karena sebuah pemakaman islam. Bayangin aja momennya. Kalau ada kematian itu kan kita pasti ingatnya, bahwa suatu hari kita lah yang bakal tidur di sana sambil mengenakan kafan. Tapi bagi leo itu adalah jalan menuju agama yang ia yakini hingga saat ini. Subhanallah!

Pokoknya, kalau kamu baca buku ini, kamu nggak akan berhenti mengucap Subhanallah.

Terima kasih sekali sama mba Indah yang udah bikin buku ini. Benar-benar membuka mata saya mba ^^ Kalau saya ini masih merasa jauh sekali dari Allah.

Buku ini aku rekomendasikan untuk semua usia pembaca. Bacaan ringan pun cocok banget, karena tipis banget dan habis sekali duduk. Ditambah tulisan mba Indah yang enggak diragukan lagi. Udah TOP lah bacanya ...

Sampai jumpa di review selanjutnya ^^

***

Tulisan ini diikutsertakan dalam:

G+

2 komentar:

Berikan komentarmu disini

 
;