Kamis, 24 November 2016

[Review Buku] The Lunar Chronicles #4 : Winter by Marissa Meyer



The Lunar Chronicles #4 : Winter
By Marissa Meyer
Penerbit Spring
Penerjemah Yudith Listiandri
Design Cover @hanheebin
Cetakan pertama; Agustus 2016; 900 hlm
Rate 5 of 5

Putri Winter dikagumi oleh penduduk Bulan karena kebaikan hatinya. Meskipun ada luka di wajahnya, banyak orang Bulan yang mengatakan bahwa Sang Putri lebih cantik daripada Ratu Levana.
Iri dengan Sang Putri yang dianggapnya lemah dan gila, Levana memerintahkan Jacin Clay, pengawalnya, untuk mengawasi Winter agar tidak mempermalukan sang Ratu dan kerajaannya. Namun Winter menyukai Jacin, hal itu justru membuatnya semakin terlihat lemah.
Hanya saja, Winter tidak selemah yang Levana kira. Bersama dengan Cinder, Sang Mekanik, dan para sekutunya, mereka bahkan mungkin bisa membangkitkan sebuah revolusi dan memenangkan perang yang sudah berkecamuk terlalu lama.
Dapatkah Cinder, Scarlet, Cress, dan Winter mengalahkan Levana dan mendapatkan kebahagiaan mereka selamanya?
Flashback di Lunar Chronicles #3 Cress: Kai berhasil diculik. Jacin berkhianat dan kembali ke pangkuan Levana. Scarlet belum bebas dari cengkraman Ratu Levana.

Levana dalam kondisi getar getir karena disebabkan oleh Cinder. Setelah pernikahan mereka di Persemakmuran dibatalkan, serangan mutan Manusia Serigala di belahan bumi menjadi merajalela. Para Tentara Khusus Levana sengaja memakan dan meninggalkan “makanan” mereka untuk membuktikan seberapa kejam dan seberapa berkuasanya Levana. Dan serangan itu tidak berhenti sampai Levana mendapatkan keinginannnya.

Kai, Cinder dan kawan-kawan di Rampion, merencanakan untuk mengembalikan Kai ke Persemakmuran dan melakukan kesepakatan agar pernikahan tetap dilanjutkan. Mereka sudah mantap dengan ide untuk terbang menyusup ke Bulan dan melakukan Revolusi. Kedengarannya sangat mudah, dengan adanya Cress yang bisa membantu mereka dalam hal teknologi, Throne yang ahli mengemudi, Wolf yang sangat ahli berkelahi dan Cinder yang memimpin di antara mereka.

Ketika awalnya terdengar baik-baik saja, Cinder dan kawan-kawan berhasil tiba di Bulan. Kai juga sangat senang dengan kemulusan rencana mereka yang ini. Tapi siapa disangka, Levana mencium sesuatu yang salah ketika salah satu pesawat asing terparkir di lintasan Bulan. Membuat Levana dengan tba-tiba menggeledah pesawat Kai dan menjadikan seluruh tamu dari Bumi, terutama Kai menjadi tahanan di Bulan.

Belum sampai di situ saja. Levana yang sangat merasa terancam dengan cinta seluruh rakyatnya untuk Winter membuat ia merasa memiliki saingan. Ia memikirkan cara untuk menyingkirkan gadis itu. Yang mendapat kehormatan tersebut adalah Jacin Clay. Laki-laki yang sangat mencintai dan cintai Winter.

Di belahan Bulan yang lain, Cinder dan kawan-kawan siap melakukan revolusi.

Sayangnya, harga nyawa yang harus dibayar untuk Revolusi yang belum dimulai ini membuat Cinder menciut.

Berhasilkan dia meyakinkan warga Bulan bahwa dia adalah Ratu Sejati Bulan?



My Review

Ketika buku Winter ini sampai di tangan aku, aku nggak baca novel ini sampai seminggu lebih. Aku nunggu momen yang pas. Nunggu suasana hati yang benar-benar baik untuk baca novel kece ini. Beberapa kali sempat tergoda sih untuk baca novel ini, tapi aku abaikan dulu. Karena nggak akan seru kalau aku baca Winter sambil diselingi novel yang wajib aku review dalam minggu itu juga. Dan parahnya, ada dua novel yang harus aku review sehingga Winter ini ketunda sampai seminggu lebih.

Semua itu setimpal dengan alur dan plot novel Winter yang keren. Semuanya terasa begitu mendebarkan. Sampai aku bingung gimana cara review novel ini tanpa spoiler sana sini.

Alurnya di sini maju. Dan pov lompat lompat dari satu scene ke scene lain. Ini menurut aku wajar sih, karena tokoh utama selain Cinder sangat banyak dalam novel ini dan semuanya punya bagian masing-masing. Dan menurut aku sangat pas sekali, antara kekosongan yang ada dengan scene sebelumnya

Menariknya, settingnya ini FULL di Bulan. Dan cara Marissa Meyer mendeskripsikan tempat itu sangat keren. Sangat indah sekaligus tidak terjamah. Pokoknya novel Winter ini adalah emang puncaknya. Puncak dari seri The Lunar Chronicles.

Aku mulai dari ketegangan pas Cinder dan kawan-kawan ketahuan nyelinap. Ini awalnya aku pikir bakal mulus-mulus aja, eh nggak tahunya Cinder harus kehilangan salah satu anggotanya yang paling beharga. Dan sangat berdampak pada rencana revolusi yang sedang mereka kerjakan. Mereka sampai terombang ambing nggak jelas di Bulan untuk menghindari pengawal Levana dan kamera pengawas mereka yang bergerak 24 jam penuh.

Lalu ada Levana yang mulai marah-marah nggak jelas sama Winter dan pengen ngebunuh dia. Yang parahnya Jacin lah yang dapat tugas itu dan cowok itu mengiyakannya. Yah karena ini adaptasi dari dongeng Putri Tidur dan 7 Kurcaci pasti tahu lah gimana. Nah tapi Jacin ini lebih cerdik. Cerdik banget malah. Levana aja sampe ketipu sama Jacin. Dan pasti tahu dong ada adegan dimana sang pangeran harus mencium sang putri agar ia terbangun. Ini kurang lebih sama, tapi berbeda. Sedikit lebih banyak berbeda dari yang aku bayangkan.

Scarlet dan wolf harus di uji kesetian dan cinta mereka. Salut sama Wolf yang tetap berdiri di samping Cinder meski Cinder sendiri udah mau nyerah ketika banyak warga Bulan mati karena dia. Terutama ibu kandung Wolf.

Banyak adegan-adegan lucu yang mewarnai Winter. Iko tetap seperti biasa, android luar biasa yang sangat manusiawi. Aku suka sekali gimana dia bertengkar sama salah satu pengawal bulan yang sangat, sangat tampan. Bahkan Iko mengakui pengawal tersebut lebih tampan dari Kai. Aku sempat menduga kalau Iko bakal jadian sama pengawal tampan itu. Dan ada sesuatu yang nggak terduga sama pengawal tampan itu. Sayangnya, porsi cowok kece nan tampan ini sedikit. Dan lumayan kecewa dia Cuma nyempil aja di Winter ini.

Adegan Throne dan Cress pun ah bikin geli. Dan aku nggak akan cerita di sini. Intinya kan Throne itu orang Bumi dan gimana dia berkali-kali kena daya pikat para cewe-cewe Bulan. Emanglah ya Throne, pesonanya itu nggak Cuma untuk di dunia fiksi aja. Aku aja terpikat banget sama dia.

Ending ....

Banyak yang harus Cinder bayar untuk revolusi ini. Bagaimana rakyat Bulan mempercayakan nyawanya pada Cinder dan mereka pasrah ketika nyawa mereka harus membayar untuk kenaikan takhta Cinder. Di sini emosi aku ikut main. Marrisa Meyer berhasil membuat aku sendiri bimbang, apa keputusan dan ide cetek remaja kayak Cinder berhasil melawan Levana dan ahli sihirnya yang sangat kuat dalam hal manipulasi pikiran. Belum lagi Cinder harus mengalami kegagalan sama “bagian robot”-nya sehingga tidak berfungsi sebagian.

Nasib tragis yang terjadi sama Winter pun sangat menggemaskan, tapi kurang menarik perhatian. Entah kenapa meski judul novel ini Winter, tapi Cinder tetap bintang utama di novel ini. Keberanian Winter (terutama di kandang mutan tentara serigala yang haus daging dan darah) yang membuat Scarlet ikut terseret pada kematian yang sangat menyakitkan.

Wolf yang dimodifikasi lagi hingga berubah bentuk menjadi mengerikan.

Dan masih banyak yang harus diceritakan kalau aku mau. Tapi nggak akan seru jadinya kalau aku ceritakan.

Terjemahan novel ini masih sama keren dan kecenya dengan ketiga novel sebelumnya. Dan aku sangat-sangat berterima kasih pada Penerbit Spring yang udah ngenalin seri The Lunar Chronicles dalam hidup aku. Aku nggak nyesal koleksi buku ini dan harus keluarin dana lebih untuk novel ini. Semuanya setimpal dengan kepuasan yang aku dapat.

Ah, aku nggak akan ngebahas hal lain. Yang udah baca Cinder, Scarlet dan Cress pasti tahu gimana Marissa Meyer membuat novel ini terlihat apik. Dan novel ini aku rekomendasikan banget buat pecinta genre dystopia.

Dan akhir kata, selamat membaca

Sampai jumpa di review selanjutnya ^^

***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:


G+

4 komentar:

  1. Aku teringat buku ini masih ada dalam timbunan. Menunggu waktu yang tepat untuk menyelesaikannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha benar-benar. soalnya buku ini tebal bingitz, harus punya waktu yang pas supaya bacanya nggak dalam keadaan mood naik turun ...

      Hapus
  2. Kak, ijin share tulisannya di web www.bursabukuberkualitas.com ya.. trims :)

    BalasHapus

Berikan komentarmu disini

 
;