Jumat, 18 November 2016

[Review Buku] In a Blue Moon by Ilana Tan

In a Blue Moon
Penulis Ilana Tan
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Ilustrasi dan Design Cover by Kitty Felicia Ramadhani
Published April, 2015
320 hlm


“Apakah kau masih membenciku?”
“Aku heran kau merasa perlu bertanya.”
Lucas Ford pertama kali bertemu dengan Sophie Wilson di bulan Desember pada tahun terakhir SMA-nya. Gadis itu membencinya. Lucas kembali bertemu dengan Sophie di bulan Desember sepuluh tahun kemudian di kota New York. Gadis itu masih membencinya. Masalah utamanya bukan itu—oh, bukan!—melainkan kenyataan bahwa gadis yang membencinya itu kini ditetapkan sebagai tunangan Lucas oleh kakeknya yang suka ikut campur.
Lucas mendekati Sophie bukan karena perintah kakeknya. Ia mendekati Sophie karena ingin mengubah pendapat Sophie tentang dirinya. Juga karena ia ingin Sophie menyukainya sebesar ia menyukai gadis itu. Dan, kadang-kadang—ini sangat jarang terjadi, tentu saja—kakeknya bisa mengambil keputusan yang sangat tepat.

Jacob dijodohkan secara paksa oleh kakeknya dengan seorang gadis bernama Sophie Wilson. Sophie merupakan cucu dari sahabat lama kakek Lucas. Demi mencapai keinginannya untuk mempersatukan dua keluarga tersebut, ia memaksa Lucas untuk berkenalan dengan Sophie.

Ternyata, Lucas dan Sophie sudah saling mengenal. Itupun sepuluh tahun yang lalu, di tahun terakhir SMA mereka. Ternyata mereka punya sejarah yang membuat Sophie Wilson sangat membenci Lucas. Karena Lucas hidupnya di sekolah tidak nyaman, terganggu dan di bully oleh teman-temannya. Itu semua karena Lucas, remaja laki-laki yang memiliki pesona di sekolah tersebut.

Ketika takdir mempertemukannya lagi, Lucas seorang kepala koki di restoran Ramses New York dan Sophie, pemilik sebuah toko kue di Avenue, Lucas ingin membuktikan bahwa Lucas remaja adalah Lucas yang bodoh dan tidak mengerti apa-apa. Ia ingin mengulang semuanya dari awal. Dan untuk itu, meminta maaf adalah hal utama yang harus ia lakukan.

Sayangnya, kebencian Sophie pada Lucas bukan hanya sekedar rasa benci pada remaja bodoh. Tapi rasa benci yang terus dipupuk hingga Sophie sama sekali tidak ingin mengenal Lucas Ford. Apalagi bertunangan bahkan menikahinya ....




My Review

Ini berarti novel kelima Ilana Tan yang aku baca, dan semuanya status pinjam. Wkwk ... tapi meskipun pinjam, novel karya Ilana Tan punya tempat tersendiri di hati aku. Yah tempat yang kecil, dimana aku mulai terbiasa baca romance wkwk

Secara keseluruhan, kalau harus membandingkan dengan keempat novel sebelumnya, isi novel ini lebih “sederhana”. Untuk tulisan dan bagaimana Ilana Tan membawakan novel ini jangan diragukan lagi. Tetap memikat hingga akhir. Aku selalu suka dan kecanduan baca tulisan Ilana Tan.

Tapi seperti aku bilang, sederhana di sini adalah konfliknya yang terkesan biasa aja. Sophie yang benci Lucas karena kekonyolan khas anak SMA. Dan masih dipendam sampai 10 tahun kemudian? Pendendam amat!! Kalau dibandingkan dengan novel sebelumnya (yang karya empat musim itu), In a Blue Moon tidak begitu menguras emosi. Sedangkan novel empat musim, mulai dari konflik yang terkesan rumit, dan juga menguras emosi pembaca, selain romantisme-nya juga dapat. Cuma lebih campur aduk lah. Makanya kalau In a Blue Moon ini aku sebut sederhana, karena kita Cuma dibawa gimana Lucas mendapatkan Sophie. Yang artinya, hampir semua adegan dalam In a Blue Moon bisa dibilang manis.

Mungkin Sophie punya alasan kuat buat benci Lucas, oleh sebab itu Ilana Tan menggunakan alur maju-mundur untuk flashback kejadian di masa SMA. Sayangnya, flashback-nya itu kurang nendang banget. Kurang membangun rasa benci aku sama Lucas. Kurang bisa mempengaruhi pembaca untuk memahami Sophie kenapa bisa segitu bencinya sama cowok keren itu.

Nah di antara itu semua, aku nggak kecewa. Karena cara Lucas mendekati Sophie dan bagaimana usahanya untuk meminta maaf pada Sophie itu sangat aku suka. Ilana Tan juga ngajak kita jalan-jalan di kota New York, dan sekali lagi sayangnya, New York hanya sebagai latar belakang. Ilana Tan sepertinya memang tidak ingin menonjolkan apa-apa dari kota New York. Cukup sebagai latarnya aja (sebagai penegasan aja sih haha)

Konflik tambahan tetap ada. Mantan Sophie yang muncul, terus ada cewek cantik yang ngekorin Lucas kemana pun dia pergi, juga kesalah pahaman khas romance menjadi bumbu dalam novel ini. Dan menurut aku, konflik ini sama seperti pada novel romance pada umumnya. Nggak ada yang menggigit atau bikin gregetan.

Secara keseluruhan, novel ini sangat menarik untuk dibaca. Sangat menarik untuk dikoleksi (covernya cantik sih) dan sangat pas dibaca untuk remaja usia berapa pun. Yah pecinta romance tentu nggak akan melewatkan untuk membaca novel ini.

Sampai jumpa di review selanjutnya ^^

***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:


G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;