Selasa, 12 April 2016

[Review Buku] Seri Cerita Dunia: Nello oleh Oida

Seri Cerita Dunia: Nello
Penulis: Ouida (Marie Louise de la Ramee)
Penerbit Read! Publishing House (kelompok Mizan)
Ilustrator: Agus Willy
Desain Sampul: Iwan Y. Dan Asih Gandana
Cetakan kedua; Desember 2007; 120 hlm
Rate 5 of 5
Nello, seorang anak laki-laki yatim piatu yang tampan dari daerah Flanders. Sejak berumur dua tahun, dia tinggal bersama kakeknya, Jehan Daas. Kakek Jehan Daas adalah seorang mantan tentara yang pincang karena luka parah dalam peperangan. Walaupun miskin, dia tidak merasa terbebani dengan adanya Nello. Bahkan, dia menganggap Nello sebagai bagian yang sangat penting dalam hidupnya.
Untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, Kakek Jehan Daas bekerja sebagai pengantar susu sapi dari Desa Hoboken ke Kota Antwerp. Kaleng-kaleng susu itu diangkut dengan gerobak yang dia tarik setiap pagi hingga sore. Namun, Kakek Jehan Daas semakin tua. Dia tidak bisa lagi menarik gerobak susu yang berat, sedangkan Nello masih kecil. Suatu hari, Nello dan Kakek Jehan Daas menemukan seekor anjing Fleming yang hampir mati. Karena kasihan, mereka membawa dan merawat anjing itu sampai sembuh. Patrasche, nama anjing itu, tahu bagaimana membalas budi dan bertekad akan menggantikan kakek menarik gerobak. Sejak saat itu, Patrasche dan Nello kecil menggantikan kakek mengantar susu.
Suatu hari, di Kota Antwerp diadakan sayembara melukis berhadiah uang yang jumlahnya besar. Memang, setiap hari, Nello bekerja sebagai penjual susu. Namun, tidak ada yang tahu kalau Nello punya bakat dan cita-cita menjadi pelukis terkenal. Berhasilkah Nello? Akankah pandangan penduduk desa, terutama keluarga si Cantik Alois, berubah terhadapnya?
Nello seorang anak yatim piatu yang kini hidup bersama kakeknya, Jehan Daas. Kehidupan yang mengandalkan upah sebagai pengantar susu membuat kehidupan mereka selalu kekurangan. Bahkan sering pula mereka menahan lapar karena tidak cukup uang untuk membeli makanan.

Suatu hari kakek dan Nello menyelamatkan seekor anjing yang ditinggalkan oleh pemiliknya. Anjing tersebut sekarat, tapi berkat kebaikan kakek dan Nello, anjing itu sembuh dan sehat. Ia diberi nama Patrasche. Kehadiran anjing tersebut membuat hari-hari Nello dan kakek lebih bewarna, mereka hidup lebih bahagia meski makan seadanya. Bagi Patrasche pun tak apa-apa kelaparan, asalkan mendapatkan majikan yang sayang padanya.

Suatu hari, Nello menemukan boneka di jalanan bersalju dan ingin memberikannya kepada Alois. Sepeninggal Nello, gudang milik keluarga Alois hangus terbakar, Pak Hazel menyalahkan Nello yang membakar gudang. Karena ia adalah saksi satu-satunya, maka semua orang percaya pada Pak Hazel.

Nello menghadapi masalah itu dengan tabah. Meski semenjak kejadian itu, seluruh penduduk menatap dingin kepada mereka. Ia hanya bisa berharap kebenaran akan segera terungkap. Sayangnya, masalah Nello tidak berhenti sampai disitu.

***


Senangnya bisa nemu buku ini di rak perpustakaan wilayah Aceh Barat, Meulaboh. Tentu aja senang, selain ini buku baru, buku ini termasuk keren di antara kumpulan buku usang di perpustakaan wilayah Meulaboh.

Aku suka dari awal cerita sampai akhir cerita. Dan aku mengutuk tokoh yang jahat di sini, Pak Hazel. Buku ini cocok banget dibacain untuk anak-anak sebelum tidur, tipis dan ada diselipi ilustrasi yang keren dalam buku ini. Aku jamin pasti anak-anak suka dengan buku ini.

Aku aja suka, apalagi anak-anak haha ...

Aku gak bisa cerita banyak tentang buku ini. Karena tulisan yang sederhana, dan gambar juga yang sederhana sangat cocok memang untuk anak-anak. Penulis gak membuat sesuatu yang rumit. Dan paling penting, aku menikmati seluruh isi buku ini.

Buku ini aku rekomendasikan untuk orang tua yang suka mendongeng anak-anaknya sebelum tidur. Atau sebagai hadiah untuk anak/keponakan yang udah pintar baca. Cover lucu dan cantik, cerita yang menarik, alur yang tidak rumit dan kisah yang sangat penuh pesan moral baik.

Selamat membaca ^^

***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:
 

G+

5 komentar:

Berikan komentarmu disini

 
;