Kilometer
oleh @pacaranLDR, Okka ‘Sepatu
Merah’, Yoewanto Stya Beny, Falla Adinda, @aditsme dkk
Penerbit Bypass
Desain Sampul by Astrinia P.
Editor by Surip Prayugo
Cetakan pertama; Febuari 2013; 199
hlm
Rate 1 of 5
Tergopoh-gopoh dia menyusulku ke salah satu hotel di Kupang
tempatku menginap. Begitu melihatku, dia langsung memelukku dan berkata, "All is well, semua baik-baik saja, tak ada
masalah, tak ada wanita lain. Ini semua dari aku, aku yang merasa mulai gak
bisa bertahan sama kamu. Aku yang mulai merasa tidak lagi yakin bahwa kamu yang
akan mendampingi aku nantinya. Aku yang mulai merasa bahwa bukan kamu orang
yang selama ini aku cari, kasihan kamu kalau harus terus-terusan nunggu
aku..." dia mulai buka suara tanpa aku tanya.
"Tapi kenapa baru sekarang kamu bilang? Kenapa baru setelah hubungan ini berjalan 5 tahun. Lima tahun itu bukan waktu yang sebentar, dan jarak... jangan pernah menyalahkan jarak untuk perselingkuhan yang kamu lakukan! Kurang cukup kah waktu untuk membuktikan bahwa jarak bukan masalah bagi kita? Kenapa setelah 5 tahun kamu mempermasalahkan jarak.... Kenapa harus setelah 5 tahun kita berjuang?" isakku.
*******
Bertahan dalam sebuah hubungan jarak jauh memang tidak gampang, namun bukan berarti kamu harus menyerah kan? Kepercayaan, kesetiaan, dan komunikasi adalah kuncinya. Di sini, ada 17 pejuang LDR yang mengisahkan perjuangan mereka dalam menjaga cinta mereka, melawan jarak untuk memelihara hatinya hanya untuk pasangan mereka. Mereka bertutur, semata untuk menyemangati kamu, pembaca sekaligus pejuang LDR.
Meski jarak bikin renggang, tapi kepercayaan bikin kita terhubung tanpa tangan kita saling memegang.
"Tapi kenapa baru sekarang kamu bilang? Kenapa baru setelah hubungan ini berjalan 5 tahun. Lima tahun itu bukan waktu yang sebentar, dan jarak... jangan pernah menyalahkan jarak untuk perselingkuhan yang kamu lakukan! Kurang cukup kah waktu untuk membuktikan bahwa jarak bukan masalah bagi kita? Kenapa setelah 5 tahun kamu mempermasalahkan jarak.... Kenapa harus setelah 5 tahun kita berjuang?" isakku.
*******
Bertahan dalam sebuah hubungan jarak jauh memang tidak gampang, namun bukan berarti kamu harus menyerah kan? Kepercayaan, kesetiaan, dan komunikasi adalah kuncinya. Di sini, ada 17 pejuang LDR yang mengisahkan perjuangan mereka dalam menjaga cinta mereka, melawan jarak untuk memelihara hatinya hanya untuk pasangan mereka. Mereka bertutur, semata untuk menyemangati kamu, pembaca sekaligus pejuang LDR.
Meski jarak bikin renggang, tapi kepercayaan bikin kita terhubung tanpa tangan kita saling memegang.
Pertama mau
bilang, aku gak akan ngejabarin sinopsis dari 18 cerita LDR dalam buku ini.
Percaya sama aku, isinya sama semua. Kalau masih mau coba, silahkan baca
sendiri ...
Oke aku mungkin sadis banget kasih nilai 1 untuk buku ini.
Tapi ada beberapa pertimbangan yang membuat aku memberi nilai tersebut.
Di cover belakang, di tulis ini novel - non fiksi. Biar gak salah tangkap aku bakal
kutip dari wikipedia, pengertian non fiksi adalah klarifikasi untuk setiap
karya informatif (seringkali berupa cerita) yang pengarangnya itikad baik
bertanggung jawab atas kebenaran atau akurasi dari peristiwa, orang dan/atau
informasi yang disajikan.
Dari pengertian di atas jelaskan, kalau karya non fiksi itu
berarti kisah nyata. Kisah yang mengandung kebenaran. Sayangnya, hampir seluruh isi novel ini, aku
ngerasa ini adalah rekayasa semata. Oke mungkin LDR-nya memang beneran, tapi
kalau adegan dari kisah satu ke kisah lainnya mirip, apa iya masih bisa di
bilang buka fiksi? Contoh, adegan memberi kejutannya yang bilang gak bisa
datang ke tempat kekasihnya, pas udah sedih-sedihan eh ternyata dia nongol di
tempat kekasihnya. Itu FTV atau kisah beneran ya?
Terus ada adegan (gak mau aku sebutin) yang banyak banget di
pake di dalam novel bergenre romance. Ih surga beneran kalau ada cowok romantis
gitu.
Sekali lagi aku tanya, ini beneran non fiksi atau bukan?
Oke kalau fiksi aku gak akan komentar seperti ini. aku bakal
menghargai imaginasi para penulis, tapi kalau yang ditawarkan adalah non fiksi,
kok jadinya kayak udah banyak beredar di pasaran gini. Mana mirip lagi adegan
satu dengan adegan lain.
Sewot?
Oh ya aku sewot, asal tahu aja. Dari SMA aku ngerasain LDR,
kuliah LDR dan nikah pun sekarang aku LDR-an sama suami. Tapi gak ada satu pun
dari cerita di dalam novel ini yang benar-benar tepat mengenai sasaran perasaan
aku yang kurang lebih mengenal dunia LDR. Intinya sih cerita (yang katanya non
fiksi ini) dalam novel ini menye-menye banget.
Sorry sebelumnya, tapi aku gak bisa kasih nilai plus buat
novel ini. Kecuali kalau kisah ini beneran fiksi semata, setidaknya nilai 3
bisa aku sematkan untuk novel ini. asal tahu aja, masing-masing penulis dalam
cerita ini punya gaya tulis yang khas dan enak dibaca. Cuma yah, itu dia balik
lagi. Kisah yang mereka tawarkan tidak ada yang special.
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:
baca reviewnya aja bagus apalagi bisa baca semuanya. penasaran dengan isinya semua.
BalasHapusKeunggulan novelnya apa?
BalasHapus