Jumat, 25 Maret 2016

[Review Buku] Memelukmu di Kyoto - Vanny Chrisma W.

Memelukmu di Kyoto
oleh Vanny Chrisma W.
Penerbit GACA
Editor: Avifah Ve
Designer Cover: Retno Wulan
Cetakan Pertama; Juni 2013; 206 hlm
Rate 3 of 5

Kouki Sayuri yang berprofesi sebagai guide, bertugas mendampingi seorang turis Prancis bernama Anthony Campbell. Suatu ketika, Sayuri harus pulang ke kampung halamannya di Kyoto lantaran ayahnya sedang sakit, dan Campbell mengikutinya. Tak berapa lama, ayah sayuri meninggal dunia. Sosok Campbell datang dan berusaha menghibur Sayuri yang larut dalam kesedihan. Tapi diam-diam, lelaki itu juga tengah mencari keberadaan sang kekasih yang menghilang secara misterius.
Sayuri ketiban rezeki nomplok saat Campbell memilih Sayuri sebagai guide-nya. Campbell berniat membayar mahal Sayuri asalkan Sayuri bisa membantu menemukan Magnolia, kekasih hati Campbell yang menghilang sejak mereka berlibur di Las Vegas.

Sayuri mencari tahu dari rekan-rekan sesama guide yang pernah mengingat Magnolia ketika mereka ke Jepang, dan Sayuri menemukan secercah harapan tentang keberadaan Magnolia.

Sayangnya, ketika Sayuri hampir mendapatkan kepingan keberadaan Magnolia, jurnal beharga milik Sayuri menghilang. Membuat Sayuri stress dan sangat sedih. Bukan hanya kehilangan jurnal, tapi ia juga kehilangan satu-satunya info tentang Magnolia.

Malamnya Sayuri mabuk berat. Campbell yang prihatin dengan kondisi Sayuri mencoba menolongnya.

Betapa kagetnya Campbell mengetahui fakta yang keluar dari bibi Sayuri. Kebenaran yang selama ini disimpan erat oleh Sayuri sebagai rahasia pribadinya.

***


Mau protes dulu sedikit.

Sayuri kan di sini sebagai guide, dan guide itu terkenal (dan memang seharusnya) bersikap ramah dan sopan kepada turis yang ia bawa. Masalahnya, di sini Sayuri termasuk guide yang kasar dan tidak sopan. Beberapa kali ada dialog (menurut aku) tidak seharusnya di ucapkan guide.

Contoh:
“Hah? Jadi kau tidak mau melakukan kuidaore? Ah mentalmu payah! Baru pertama kali ini aku mendapatkan seorang pelancong yang payah dan pecundang!” hal 17
Ada beberapa dialog lagi yang kurang lebih seperti di atas.

Jujur aja kalau aku jadi turis dan ada guide yang ngomong gitu sama aku, siap-siap kena tamparan bolak balik di pipinya. Kalau dia mau pergi, silahkan. Biar aku cari guide yang lain.

Intinya, Vanny kurang memahami karakter tokoh yang ia ciptakan.

Alur berjalan sangat cepat. Aku mengerti seandainya Vanny tidak ingin bertele-tele dalam cerita ini, tapi tidak harus dengan menyingkat semua diksi yang ada.

Contoh:
Ia jauh lebih suka mobil-mobilan, benda antik serta alat-alat sulap yang disediakan di toko mainan terlengkap dan termahal. hal 64
Menurut aku, seharusnya deskripsi tentang toko mainan yang yang terkenal dan mahal itu harus lebih jelas lagi. Misalnya mobil-mobilan apa yang ada disitu, mobil remote control kah, atau mobil plastik?

Terus alat-alat sulap apa yang ada disana?

Satu lagi, benda antik apa yang ada di toko mainan? Aku gak ngebayangin sama sekali di toko mainan itu ada barang antik
Namun, rupanya kepanikan wanita itu membuat para perampok harus melakukan tindakan yaitu menembaknya. hal 66
Boleh aku tahu kepanikan macam apa yang bisa memicu perampok menembak korban? Dimana-mana kalau sedang di rampok, orang panik. Berarti setiap kali orang panik, ditembak perampok?

Hal-hal sepele macam itu terdapat sepanjang novel ini. Membuat alurnya jadi cepat dan terkesan pengen buru-buru selesai.

Satu lagi, detik-detik menuju ending. Aku gak tau apa yang terjadi pada Vanny, tapi banyak ketidakjelasan apa yang terjadi. Setelah Campbell mengetahui status Magnolia sebenarnya, tidak ada yang terjadi apa-apa lagi. Lalu Campbell yang udah balik ke prancis, tiba-tiba balik ke Jepang dan menemui Sayuri. Untuk apa? Aku juga gak tau ...

Karena cinta kah? Gak ada sesuatu yang menjelaskan bahwa Campbell menyukai Sayuri atau mencintai Sayuri.

Atau karena Cuma pengen liburan? Itu lebih masuk akal, terus gimana dengan Magnolia, bukannya dia mau bawa Magnolia kalau udah ketemu.

Cuma Vanny yang tahu alasan-alasan tersebut ^^

Secara keseluruhan novel ini enak buat dibaca. Serius!! Buktinya aku gak berhenti baca sampai akhir, meski aku nemui kejanggalan-kejanggalan yang udah aku sebutin di atas.

Novel ini cocok dibaca untuk segala umur kok. Bacaannya cukup ringan untuk dibaca waktu senggang. Buku ini juga aku rekomendasikan bagi mereka yang sedang mencari cinta sejati seperti Campbell dan tidak putus asa ^^ *Jangan baper wkwkwk

Happy Reading All ^^
“Jika takdir memang mengijinkan, apa yang kau harapkan pasti terkabul. Dan, Semua yang kau percayai akan muncul.” hal 96

***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:

G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;