Jumat, 04 Maret 2016

[Review Buku] Goosebumps #50 : Komplotan Makhluk Kadal

Goosebumps #50: Komplotan Makhluk Kadal
by R.L. Stine
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Alih basaha oleh Herdanto Setiadi
Cetakan kedua; November 1997; 144 hlm
Rate 5 of 5

COBALAH MENGEJEKKU DAN AKAN KUUBAH DIRIMU JADI... K-A-D-A-L
Ricky Beamer marah besar ketika ia dikeluarkan dari koran sekolah. Untuk membalas dendam ia memutuskan untuk mempermainkan Tasha, salah satu pengasuh koran yang memecatnya. Sebetulnya ia tidak bermaksud jahat. Ia Cuma ingin memberi pelajarn pada cewek sok itu. Malam-malam ia menyusup ke sekolah dan menyelipkan pesan pada koran yang akan siap dicetak itu. Pesannya: “Siapa merasa kadal sejati, harap hubungi Tasha setelah tengah malam.”
Entah bagaimana, terjadi kekacauan. Bukannya menghubungi Tasha, orang-orang malah menghubungi Ricky. Jadilah setiap malam Ricky diteror oleh telepon gelap. Para penelpon itu mengaku sebagau kadal. Mereka siap menguasai dunia. Dan mereka menunggu komando Ricky...

Ricky Beamer adalah anak laki-laki yang selalu menarik untuk di kerjai oleh anak-anak lain. Kecerobohannya dan segala masalah yang timbul karena dirinya, membuat dirinya bukan menjadi anak populer di sekolah.

Semua menjadi puncak kekesalannya ketika ia dipecat oleh Tasha dari Koran Sekolah gara-gara salah seorang musuhnya yang menganggu dirinya. Padahal ia butuh sekali kegiatan sekolah tersebut untuk menambah nilai sekolah-sekolahnya, yang merupakan syarat wajib lulus di sekolah tersebut.

Ricky membuat rencana balas dendam kepada Tasha. Dengan mencantumkan nomor telepon Tasha di Koran Sekolah. Berharap gadis itu akan di ganggu semalaman suntuk oleh penelpon asing.
Panggilan untuk semua kadal. Panggilan untuk semua kadal. Siapa merasa kadal sejati, harap hubungi Tasha di 555-6709 setelah tengah malam. hal 46
Betapa terkejutnya Ricky saat telepon berbunyi dan di seberang sana memanggil Ricky sebagai komandan mereka.

Komandan para kadal ....
***


Disini mengajarkan bahwa yang namanya balas dendam tidak akan pernah baik akibatnya. Seperti Ricky yang mencoba membalas perlakuan Tasha yang malah menjadi bumerang bagi Ricky. Malah yang ada Ricky terjebak dengan permainan yang ia sendiri memulainya.

Dari awal membaca novel tipis ini, membuat aku gak bisa berpaling gitu aja dari fakta bahwa aku sangat menikmati membaca ulang novel ini. Alurnya yang membuat kita nebak-nebak tentang kejadian apa yang Ricky akan alami selanjutnya dan bagaimana ia tidak berdaya untuk melawan mereka semua yang seolah-olah membencinya.

Ricky disini merupakan karakter yang pembuat masalah. Contoh aja alasan yang membuat Tasha memecat Ricky. Sebenarnya bukan sepenuhnya salah Tasha, Cuma yah Ricky tidak bersikap bijaksana. Lalu ada kesempatan kedua yang diberikan Tasha, dan sekali lagi disia-siakan oleh Ricky. Salah siapa coba?

Lalu berlanjut gangguan telepon yang diterima Ricky pada tengah malam. ia berusaha mencari siapa yang mengerjainya dan akhirnya ia menemukannya. Wow disini memang mengejutkan. Gak nyangka sih mereka adalah para kadal. Dan bukan sembarang kadal, mereka monster kadal dan mengira Ricky adalah pimpinan mereka.

Kisah terus berlanjut gimana Ricky berusaha menjadi komandan yang tidak dicurigai oleh para kadal. Dan disini berhasil buat jantung berdegup kencang. Ada momen-momen dimana Ricky hampir saja ketahuan.

Untuk endingnya, ah gak mau bahas. Bikin aku tersenyum simpul pas baca adegan terakhir. Disini mengajarkan bahwa efek bully yang ada di sekolah bisa membuat anak-anak baik pun bertindak nekat dan memakai segala cara agar ia bisa diterima, lebih parahnya lagi memakai segala cara agar bisa balas dendam.

Buku ini aku rekomendasikan banget untuk semua usia, terutama pecinta horor sejati ^^ Kalau anak-anak yang masih duduk di Sekolah Dasar, ada baiknya di dampingi orang tua. Karena menurut aku, nilai-nilai yang ada dalam buku ini bagus untuk di bahas bersama mereka.
Mulai sekarang, aku berkata dalam hati, semuanya akan bakal berubah.
Dan aku tidak sabar menantikan itu! hal 126
***

Tulisan ini diikutsertakan dalam:


G+

4 komentar:

  1. Ya ampunn.. jadi kangen masa kecil, pulang sekolah selalu baca Ghoosebumps.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahagia banget waktu masa kecil ditemani goosebump ya hehe

      Hapus
  2. Ya Allah waktu kerasa cepet banget ya...
    kayak belum lama dulu suka pinjem buku goosebump di perpus, skrng malah udh mau nikah, haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha bukan kamu aja kok yang ngerasain hal yang sama. Aku juga yang udah punya anak, masih terbayang dulu aku ngapain ya pas baca goosebumps. Sampai lupa usia wkwkwk

      Hapus

Berikan komentarmu disini

 
;