Rabu, 24 Februari 2016

[Review Buku] Oppa & I - Orizuka dan Lia Indra Andriana

Oppa & I
By Orizuka & Lia Indra Andriana
Penerbit Haru
Penyunting by NyiBlo
Desain cover by Angelina Setiani
Cetakan ke-3; Januari 2012; 156 hlm
Rate 3 of 5

Jae In:
“Oppa”
Apa panggilan itu tidak terdengar lucu?
Terutama setelah kau pergi meninggalkanku begitu saja lima tahun lalu?
Sekarang saat bertemu lagi, apa yang membuat senyummu selebar itu?
Apa kau senang melihatku seperti ini?

Jaek Kwon:
Jae In-a
Kau dulu menggemaskan, tetapi sekarang mengapa begini?
Siapa yang membuatmu susah, katakan pada Oppa!
Oppa tak akan membiarkan siapapun menyakitimu!
Oppa akan melindungimu!
***

Park Jae In dan Park Jae Kwon adalah saudara kembar tidak serupa. Mereka hidup terpisah selama lima tahun dikarenakan ayah dan ibu mereka memilih berpisah. Jae In memilih tinggal bersama ibunya di Indonesia, sedangkan Jae Kwon memilih tinggal bersama ayahnya di Korea Selatan.

Lima tahun berlalu Jae In dan ibunya mendapat kabar bahwa ayahnya ingin mengajak mereka rujuk kembali. Mereka memutuskan untuk tinggal bersama-sama lagi di Korea Selatan. Jae Kwon senang sekali, tapi sebaliknya Jae In, ia sama sekali tidak menunjukan rasa senangnya sama sekali.

Jae In memutuskan tidak ingin memiliki hubungan apa-apa dengan teman-teman barunya di sekolah. Bahkan ia tidak ingin mengakui bahwa ia memiliki saudara kembar bernama Jae Kwon.
“Kau... dengarkan baik-baik. Kau bukan Oppa-ku. Dan kau tadi tidak salah dengar. Apapun yang terjadi, aku tidak mau ada seorang pun yang tahu kalau kita kembar. Kau mengerti?” hal 20
***


Bingung mau komentarin gimana untuk novel ini. Jujur aja ada beberapa hal yang gak cocok sama aku. Mulai itu dari tokoh, karakter, plot, konflik dan ending. Lalu aku lihat bahwa novel ini masuk katagori Teenlit dan aku rasa ini cukup menghibur untuk bacaan remaja yang masih di bawah umur. Artinya, buku ini bisa dibaca untuk usia berapa pun. Ceritanya manis, sederhana, dan alur tertata dengan rapi. Tidak ada kekosongan yang bikin cerita ini janggal. Dan menurut aku itu keren banget.

Saat aku bilang novel ini gak cocok sama aku, itu karena aku tidak terbiasa dengan novel seperti ini.

Tau kenapa?

Karena ini Teenlit pertama yang aku baca selama 25 tahun. Serius, seumur-umur gini aku gak pernah baca Teenlit, jadi mungkin “beberapa yang gak cocok” ini terkait selera aku yang rada aneh. Maksudnya yang hobinya baca misteri, eh baca Teenlit, ya gak nyambung lah haha *lupakan itu XD

Semua dalam novel ini sangat sederhana, mulai karakternya, konfliknya dan endingnya pun terbilang sederhana. Gak ada sesuatu yang bikin tercengang atau bikin aku penasaran setengah mati. Alasan aku kenapa bisa menyelesaikan membaca buku ini karena buku ini tipi banget.

Karakter

Karakter Jae In, lumayan oke menurut aku. Sikapnya yang dingin dan tertutup membuat cerita ini lebih hidup, terus disandingkan dengan karakter Jae Kwon yang kebalikan dari Jae In. Sayangnya, disini letak “tidak cocok”-nya. Jae Kwon terlalu ke-cewek-an, bukan hanya dialog tapi beberapa sifatnya yang digambarkan disini. Mungkin pengen bikin kesan imut kali ya, tapi aku gak ngelihat sisi cowok dalam diri Jae Kwon.

Karakter Jae Kwon yang terlalu over protective terhadap Jae In juga gak wajar. Terkesan Jae Kwon dan Jae In itu sepasang kekasih yang lagi bertengkar. Chemistry kakak-adik nya sama sekali gak terasa.

Satu lagi yang bikin aku heran, Jae Kwon kan perhatian banget tu sama Jae In, malah kalau Seung Won dekat-dekat sama Jae In aja dia marah/gak senang. Tapi kenapa pas Hye Rin ngehina Jae In dengan sebutan cewek kampung, Jae Kwon gak marah sama sekali? Apa karena Hye Rin adalah cewek yang ditaksir sama Jae Kwon? Bukan kakak yang baik dong, masa iya adeknya rela di katain “kampung”
“Dan waktu aku melihatmu dengan gadis kampung itu.. aku...” hal 95

Persahabatan

Seharusnya tema satu ini bisa lebih di eksplore lagi oleh penulis. Mengingat Jae In yang menjauhi siapapun yang ingin dekat-dekat dengannya, trus ada dua orang cewek yang ingin jadi sahabatnya, yang di balas dingin oleh Jae In. Pasti lebih greget kalau ada proses dimana Jae In menerima kedua cewek tersebut.

Cinta monyet

Bagian ini lumayan menghibur. Kisah Jae In – Seung Won dan Jae Kwon yang patah hati membuat cerita ini lebih menarik. Aku suka ketika kisah “cinta monyet” ini sebagai pelengkap saja, bukan menjadi topik utama dalam novel ini.

Keluarga

Ini susah komentarinnya. Dan alasan Jae In marah ke Jae Kwon bikin dahi aku berlipat-lipat.

Satu lagi kelemahan dalam novel ini. Setting tempat ini kan korea, tapi aku sama sekali gak merasakan nuansa korea di dalam novel ini. Kecuali bahasa yang diselipkan oleh penulis, tapi malah membuat aku risih bacanya.

Secara keseluruhan, novel ini menarik untuk dinikmati. Aku sendiri pun merasa enjoy aja baca buku ini. Mengingat beberapa alasan yang udah aku kemukanan di atas. Untuk kamu yang suka cerita remaja yang konfliknya gak berat, buku ini cocok buat kamu. Atau mungkin yang udah jenuh sama bacaan berat, bisa beralih ke buku ini.

Selamat membaca ^^
Peduli itu merepotkan, terutama peduli yang tidak pernah bersambut. Sudah merepotkan, bikin keki saja. hal 38
***

G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;