Memutar Ulang Waktu
oleh Gabriella Chandra
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Editor by Irna Permanasari
200 pages
Format ebook (via iJak)
Rate 4 of 5
Jika kamu bisa kembali ke masa lalu dan mengubah sejarah
hidupmu, apakah hidupmu sekarang akan berubah menjadi lebih baik?
Shella sering berharap bisa memutar ulang waktu untuk
memperbaiki pilihan-pilihan hidupnya dan mengubah keputusan-keputusananya.
Hingga kesempatan itu datang seorang pria tua misterius mengatakan dia bisa
mewujudkan keinginan Shella.
Ia kembali ke masa lalu.
Akhirnya Shella memutuskan mengubah hidupnya yang menoton,
memperbaiki ekonomi keluarganya dan menemukan kekasih yang tepat untuknya.
Tapi, apakah sesungguhnya Shella berhasil mengubah hidupnya menjadi lebih baik?
Atau justru semakin berantakan?
Shella
merasa kehidupannya sekarang tidak menyenangkan. Mulai dari kehidupan keluarga
yang pas-pasan, Shella yang harus banting tulang bekerja, dan punya kekasih
yang tidak sesusai dengan keinginannya. Shella ingin sekali bisa kembali ke
masa lalu dan merubah semuanya sesuai dengan keinginannya.
Keinginan
itu makin membesar saat ia mengalami cobaan ringan dalam kehidupannya. Berawal
dari hujan deras, ban motor yang bocor, dan kaki yang terluka. Kekesalannya
memuncak dan ia kukuh ingin kembali ke masa lampau.
Keinginannya
terkabul.
Sayangnya,
ada harga yang begitu mahal yang harus ia bayar ketika semua keinginanya
terkabul. Kehidupan mapan, pacar tampan dan menjadi populer.
Tapi
benarkah itu yang ia inginkan?
***
Harus aku akui, novel ini memang jauh dari sempurna. Gaya
tulisan biasa aja, cerita yang mudah ditebak dan tidak ada sesuatu yang baru
disajikan dalam novel ini. Tapi itu gak membuat penilaianku menjadi berat
sebelah.
Menurut aku buku ini sangat sempurna untuk di baca oleh
remaja semua usia. Mengajarkan arti bersyukur dan memahami bahwa pilihan Tuhan
itu selalu terbaik. Tidak ada cela dengan rencana Tuhan, bahkan rencana manusia
lebih banyak cacatnya daripada sempurnanya.
Alurnya rapi di ceritakan dengan baik. Semua sesuai urutan
dan penyampaiannya tepat sasaran. Karakter Shella tentu menjadi karakter paling
kuat disini, karena dialah menjadi fokus pembaca. Aku suka sekali bagaimana
penulis membuat cerita ini masuk akal dan bagaimana semuanya terasa “ada pada
tempatnya”.
Endingnya cukup setuju. Aku rasa itu adalah pilihan penulis
untuk memberi pelajaran kepada pembacanya. Aku sih lebih suka ending yang
kebalikan dari ending yang sudah penulis buat. Tapi apapun endingnya,
perhatikan proses Shella yang berkembang menjadi manusia yang lebih baik. Dan
menurut aku, Shella beruntung bisa memahami betapa beruntungnya dia memiliki
apa yang ada di tangannya sekarang.
Tapi aku gak pengen coba-coba minta sama Tuhan untuk kembali
ke masa lalu. Seram aja haha ....
Novel ini aku rekomendasikan.
Sangat aku rekomendasikan untuk seluruh remaja yang ada.
Pahami ceritanya dan serapi intinya. Semoga kita menjadi orang yang lebih baik.
Good Job buat penulis ....
Saranku, perbaiki gaya tulisannya. Masih kurang menarik hehe
...
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentarmu disini