Jumat, 26 Februari 2016

[Review Buku] MAHARESA - Maureen Theodora

MAHARESA
Oleh Maureen Theodora
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Desain Sampul oleh Orkha Creative
Pages 232 halaman
Format ebook (via iJak)
Rate 2 of 5

Masa kecil Giana begitu sempurna dengan kehadiran dua sahabatnya, kakak-beradik  Mahar dan Mahesa. Mahar si kakak yang pendiam dan penuh kasih sayang, sedangkan Mahesa, si adik yang ekspresif dan penuh kejutan. Mereka bertiga selalu menghabiskan hari bersama-sama. Dunia kecil mereka terasa begitu indah dan penuh keajaiban. Hingga suatu ketika, kepergian Mahesa mengubah segalanya.
Bertahun-tahun berlalu, Giana berusaha melupakan Mahesa. Dan Mahar selalu berada di sisi Giana, mencintainya lewat persahabatan yang manis. Semua berjalan baik sampai seorang kakak senior di kampus masuk ke kehidupan Giana.
Siapakah yang akan Giana pilih, sahabat yang selalu di sisinya, cowok baru yang membuat hidupnya bewarna atau, kenangan masa lalu yang kembali mengusik hidupnya.
Mahar adalah sosok kakak yang penyayang dan dewasa untuk seorang anak kecil. Memiliki sifat kebalikan dari sang adik, Mahesa, yang lebih ceria dan suka bertindak semaunya. Hubungan mereka di perlengkap oleh kehadiran Giana, gadis kecil yang selalu menjadi teman bermain mereka. Membuat tiada hari yang lebih indah selain menghabiskan waktu bersama.

Tapi semua berubah, ketika mereka semua harus kehilangan Mahesa. Hubungan yang awalnya baik-baik saja berubah menjadi sendu setiap kali mengingat tentang Mahesa.

Bahkan kisah cinta Giana ketika dewasa pun harus terkenang oleh masa lalu tersebut.
***


Baca awalnya aja aku udah bosan. Soalnya dipenuhi oleh kehidupan yang terlalu sempurna sang tokoh utama. Sampai bagian Mahar harus kehilangan adiknya di laut, tempat yang sangat ia sukai. Bukannya skeptis, tapi kehidupan sempurna itu ada batasnya juga kali ya. Meski dalam novel sekalipun. Jadi baca awal novel ini agak, alah basi banget!

Konflik seharusnya ringan. Tapi Maureen berhasil membuat novel ini penuh hal bertele-tele dan berputar-putar. Maureen terlalu “serakah” memasukan semua tokoh menjadi tokoh penting untuk pencapaian ending novel ini. Ini terlalu maksa jadinya. Kelemahannya lagi, membuat alur cerita novel ini menjadi cepat dan kurang mengesankan buat aku baca. Terus karena kebayakan tokoh ini juga, Maureen harus membuat salah satunya hilang dan memunculkannya kembali, terus ilang lagi dan muncul lagi. Gitu-gitu aja kerjanya ....  Malah aku gak habis pikir sama karakter Mahesa, gak masuk akal sama sekali.

Karakter, sama sekali gak ada yang menyentuh buat aku. tidak ada yang special dan tidak ada yang mengejutkan. Semuanya flat.

Ending ....

Aku gak ngerti cara pikir Maureen yang membuat ending seperti ini. Jadi selama ini tokoh-tokoh yang udah ada untuk apa? Sedangkan tokoh yang menurut aku biasa-biasa aja malah jadi akhir ending ini. Tokoh utama yang dari awal udah nongol di novel malah jadi duduk di kursi penonton menyaksikan ending.

Penyelamat aku memberikan rating 2 untuk novel ini adalah karena covernya yang kece. Bagi pecinta buku yang suka koleksi novel dengan cover cantik, novel ini bisa jadi pilihan.

Aku gak merekomendasikan buku ini. Tapi novel ini cukup cocok di baca oleh semua kalangan usia.

***


Tulisan ini diikutsertakan dalam:

  1. Young Adult Reading Challenge 2016
  2. Read at Your Own Risk Challenge 2016
  3. Indonesian Romance Reading Challenge 2016

G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;