MAHARESA
Oleh Maureen Theodora
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Desain Sampul oleh Orkha Creative
Pages 232 halaman
Format ebook (via iJak)
Rate 2 of 5
Masa kecil Giana begitu sempurna
dengan kehadiran dua sahabatnya, kakak-beradik
Mahar dan Mahesa. Mahar si kakak yang pendiam dan penuh kasih sayang,
sedangkan Mahesa, si adik yang ekspresif dan penuh kejutan. Mereka bertiga
selalu menghabiskan hari bersama-sama. Dunia kecil mereka terasa begitu indah
dan penuh keajaiban. Hingga suatu ketika, kepergian Mahesa mengubah segalanya.
Bertahun-tahun berlalu, Giana
berusaha melupakan Mahesa. Dan Mahar selalu berada di sisi Giana, mencintainya
lewat persahabatan yang manis. Semua berjalan baik sampai seorang kakak senior
di kampus masuk ke kehidupan Giana.
Siapakah yang akan Giana pilih,
sahabat yang selalu di sisinya, cowok baru yang membuat hidupnya bewarna atau,
kenangan masa lalu yang kembali mengusik hidupnya.
Mahar adalah sosok kakak yang penyayang dan dewasa untuk
seorang anak kecil. Memiliki sifat kebalikan dari sang adik, Mahesa, yang lebih
ceria dan suka bertindak semaunya. Hubungan mereka di perlengkap oleh kehadiran
Giana, gadis kecil yang selalu menjadi teman bermain mereka. Membuat tiada hari
yang lebih indah selain menghabiskan waktu bersama.
Tapi semua berubah, ketika mereka semua harus kehilangan
Mahesa. Hubungan yang awalnya baik-baik saja berubah menjadi sendu setiap kali
mengingat tentang Mahesa.
Bahkan kisah cinta Giana ketika dewasa pun harus terkenang
oleh masa lalu tersebut.
***
Baca awalnya aja aku udah bosan. Soalnya dipenuhi oleh
kehidupan yang terlalu sempurna sang tokoh utama. Sampai bagian Mahar harus
kehilangan adiknya di laut, tempat yang sangat ia sukai. Bukannya skeptis, tapi
kehidupan sempurna itu ada batasnya juga kali ya. Meski dalam novel sekalipun.
Jadi baca awal novel ini agak, alah basi
banget!
Konflik seharusnya ringan. Tapi Maureen berhasil membuat
novel ini penuh hal bertele-tele dan berputar-putar. Maureen terlalu “serakah”
memasukan semua tokoh menjadi tokoh penting untuk pencapaian ending novel ini.
Ini terlalu maksa jadinya. Kelemahannya lagi, membuat alur cerita novel ini
menjadi cepat dan kurang mengesankan buat aku baca. Terus karena kebayakan
tokoh ini juga, Maureen harus membuat salah satunya hilang dan memunculkannya
kembali, terus ilang lagi dan muncul lagi. Gitu-gitu aja kerjanya .... Malah aku gak habis pikir sama karakter
Mahesa, gak masuk akal sama sekali.
Karakter, sama sekali gak ada yang menyentuh buat aku. tidak
ada yang special dan tidak ada yang mengejutkan. Semuanya flat.
Ending ....
Aku gak ngerti cara pikir Maureen yang membuat ending seperti
ini. Jadi selama ini tokoh-tokoh yang udah ada untuk apa? Sedangkan tokoh yang ─menurut aku─ biasa-biasa aja malah jadi akhir
ending ini. Tokoh utama yang dari awal udah nongol di novel malah jadi duduk di
kursi penonton menyaksikan ending.
Penyelamat aku memberikan rating 2 untuk novel ini adalah
karena covernya yang kece. Bagi pecinta buku yang suka koleksi novel dengan
cover cantik, novel ini bisa jadi pilihan.
Aku gak merekomendasikan buku ini. Tapi novel ini cukup cocok
di baca oleh semua kalangan usia.
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:
- Young Adult Reading Challenge 2016
- Read at Your Own Risk Challenge 2016
- Indonesian Romance Reading Challenge 2016
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentarmu disini