Count to Ten
by Karen Rose
Penerbit Dastan Book
Penerjemah oleh Rahma Wulandari
Penyunting oleh Mayan Kalingi
Cetakan ke-1; Maret 2009; 632 hlm
Rate 3 of 5
Sebuah kebakaran besar di Chicaho
menghanguskan rumah keluarga Dougherty hingga rata dengan tanah. Kebakaran itu
menewaskan Caitlin Burnette, putri seorang polisi. Hari berikutnya, kebakaran
besar juga menewaskan Penny Hill, pensiunan pekerja layanan sosial. Kedua
korban sama-sama diperkosa, disiksa, dan dipatahkan kakinya sebelum dibakar
hidup-hidup!
Satu demi satu korban lain dengan
penyiksaan yang lebih parah pun mulai berjatuhan. Letnan Reed Solliday, Petugas
Departemen Penyelidik Kebakaran, harus bekerja sama dengan Detektif Mia
Mitchell dari Divisi Pembunuhan untuk mengungkap identitas si pembunuh dan
misteri angka sepuluhnya. Penyelidikan mereka mengarah ke sebuah kasus lama
penyiksaan dan pelecehan seksual. Di samping itu, kebersamaan Reed yang lembut
dan Mia yang kasar selama penyelidikan juga memunculkan benih-benih cinta di
antara keduanya. Namun, mereka harus berusaha keras segera menangkap si
pembunuh karena ternyata Mia-lah yang menjadi sasaran si pembunuh selanjutnya
....
Kasus dibuka dengan kematian seorang gadis dalam sebuah
kebakaran. Awalnya mereka mengira gadis tersebut terlambat menyelamatkan diri,
tapi mengetahui fakta bahwa ia mengalami patah tulang kaki dan pemerkosaan,
membuat kasus ini menjadi prioritas. Terutama ayah sang gadis adalah seorang polisi.
Dugaan awal ini adalah perbuatan seseorang yang dendam kepada keluarga polisi
tersebut.
Namun, kebakaran terjadi lagi. Kali ini korban adalah seorang
wanita paruh baya yang berprofesi sebagai pekerja layanan sosial. Modus
operandinya tetap sama. Kaki dipatahkan oleh si Pelaku, lalu diperkosa dan
dibakar hidup-hidup.
Namun, saat ini, setelah mengalami
membunuh dan melakukan seks secara bersamaan, ia tidak dapat membayangkan satu
tanpa lainnya. –
hal 29
Kasus kebakaran disertai dengan pembunuhan membuat Reed,
seorang Petugas Departemen Penyelidik Kebakaran harus bekerja sama dengan Mia,
yang merupakan detektif divisi pembunuhan. Mia yang baru saja kembali setelah
terkena tembak dalam tugasnya, harus menerima bahwa Reed mengganti posisi
rekannya yang terkapar di rumah sakit.
Mia wanita dewasa dengan tubuh mungil. Punya sifat kasar dan
selalu melontarkan kalimat apapun yang terlintas di kepalanya. Sedangkan Reed,
seorang duda dengan pesona yang selalu menghormati wanita. Dua sifat yang
berbeda ini selalu membuat mereka berselisih paham.
Duet seorang detektif pembunuhan dengan seorang penyelidik
pemadam kebakaran tidak menggetarkan hati si Pelaku. Korban terus bermunculan
hingga tidak bisa terkendali lagi. Makin lama perbuatan si Pelaku makin sadis.
Reed-Mia harus menghentikan dia.
Tapi sulit bagi Mia untuk berpikir tenang sekarang ini. Ia
mulai merasakan hasrat saat berdekatan dengan Reed, begitu sebaliknya dengan
Reed. Kemunculan wanita pirang yang sangat mirip dengannya. Desakan dari
beberapa pihak yang kehilangan anggota keluarnya. Ditambah lagi bahwa target
selanjutnya adalah dia.
Kemarahan ini harus pergi, ingat? Kau
tidak bisa berhenti sampai kau dapat mengenyahkannya. Atau ini semua akan
terasa seperti... seperti tidak menghabiskan sebotol antibiotik. Hanya akan
membuat semuanya menjadi lebih buruk, lebih kuat lebih berkuasa di waktu
selanjutnya. – hal 161
***
Akhirnya setelah sekian lama aku berkutat dengan novel
mellow, aku menemukan novel ini di Perpustakaan Wilayah Meulaboh. Novel yang
cukup keren di antara novel-novel yang udah pernah aku baca.
Genre novel ini adalah romantic
suspense, yang artinya di dalam novel ini terdapat unsur misteri yang harus
dipecahkan oleh sang protagonis. Nah dalam novel ini, misteri yang harus di
pecahkan Mia-Reed adalah kasus pembakaran yang menimbulkan korban. Korbannya diperkosa
sebelum dibunuh, membuat kasus ini mendapat perhatian khusus dari pihak
kepolisian.
Awal-awal baca sih aku masih betah bacanya. Karena di awal
kita akan dibawa ke aksi si Pelaku yang sangat brutal. Terus ada Reed-Mia masih
berusaha kesana kemari untuk menanyai saksi dan mengumpulkan data serta mencari
hubungan antara kematian korban pertama dengan korban kedua.
Tapi mendekati tengah-tengah buku, kisah berbalik menjadi
hubungan asmara antara Reed-Mia. Keduanya galau merasa gak yakin dengan
perasaan masing-masing. Reed masih mencintai istrinya, dan Mia tidak ingin
terikat dalam suatu hubungan. Tapi mereka saling membutuhkan di atas ranjang. Lalu
saat keduanya sadar bahwa hubungan ini hanya akan saling menyakiti, mereka
mulai menjaga jarak.
Konflik tambahan yang (sedikit) membuat aku bosan adalah
konflik masa lalu Mia dengan Alm. Ayahnya dan adiknya yang dipenjara. Beth,
putri Reed, yang makin beranjak remaja, namun makin sulit di atur. Trus ada
konflik dengan wartawan, dan menurut aku konflik yang paling wajar disini
adalah dengan wartawan. Karena biasanya mereka menjadi “alat” bagi penyelidik
untuk membongkar kejahatan.
Jujur aja, aku bosan ketika harus dihadapkan dengan konflik
percintaan dan seks yang terjadi antara Reed-Mia. Gini dech, diluar sana kepala
korban di gorok sampai mau putus oleh si Pelaku, nah mereka asik-asik aja
nge-seks sambil galau mikirin hubungan mereka.
Satu hal yang paling aku benci dari genre romantic suspense
Kalau romance, ya romance aja. Kalau thriller, ya thriller
aja. Jangan disatukan ....
Disini nyawa orang lagi dipertaruhkan, karena menjelang akhir
buku ini, ada 10 korban yang dibunuh oleh si Pelaku. Dan Reed-Mia asik nge-seks
gitu?
Tapi menjelang akhir buku, fokus kembali kepada si Pelaku
saat mereka menemukan titik terang dalam kasus ini. Penyelidikan mereka
mengarah ke pusat rehabilitasi anak-anak nakal Hope Center. Hingga makin lama
kasus ini makin jelas kemana arahnya. Terkuak juga motif dan pemicu kemarahan
si Pelaku. Dan ini keren banget ....
Aku dibuat deg degkan saat proses penangkapan si Pelaku.
Bahkan si Pelaku terlalu pintar untuk menghindar dari jebakan yang sudah
disiapkan oleh si pelaku. Si Pelaku balik menyiapkan jebakan yang membuat Mia,
datang sendiri kepadanya. Mendatangi kematiannya sendiri.
Itulah alasan aku memberikan ranting 3 untuk buku ini. Aku
memang menikmati cara penulis membuat kita merasa tercekam oleh aksi si Pelaku
kebakaran, tapi penulis juga berhasil membuat aku bosan dengan kisah seks
Mia-Reed.
Novel ini aku anjurkan untuk pembaca dewasa, usia 18+. Seperti
yang selalu aku ingatkan, untuk selalu bijak memilih buku bacaan. Terutama orang
tua ...
“Hitung sampai
sepuluh, dan pergilah ke neraka.”
***
Tulisan ini diikutsertakan dalam:
Haha.. sy sebenernya suka kisah thriller sih, tp risih jg klo pake ada bumbu 18+ segala.. Tp penasaran pengen baca buku ini
BalasHapusBerkunjung juga ya ke blog sy http://bit.ly/ayomaubertanya dan meninggalkan jejak/komentar di sana, agar pada kesempatan lain saya dapat kembali membaca tulisannya
Hahaha soalnya hubungan romantis di tengah2 thriller gak masuk akal banget.
HapusTrims sudah berkunjung ^^