Senin, 01 Februari 2016

[Blog Tour] Review The Stolen Years - Ba Yue Chang An


The Stolen Years

by Ba Yue Chang An

Penerbit Haru

Penerjemah oleh Jeanni Hidayat

Cover designer oleh Chyntia Yanetha

Cetakan pertama; Januari 2016; 348 hlm

Rate  4 of 5



Benarkah waktu dapat mengikis perasaan cinta?

Hal terakhir yang diingat He Man adalah ia sedang berbulan madu dengan suaminya, Xie Yu. Namun tiba-tiba gadis itu terbangun di rumah sakit dan sudah bercerai. He Man mengalami amnesia dan lupa akan lima tahun terakhirnya.

Ia tidak mengerti mengapa ia bisa bercerai dan Xie Yu padahal mereka saling mencintai. Ia tidak mengerti mengapa sahabatnya sekarang malah menjadi musuhnya. Ia tidak mengerti mengapa seakan semua orang membencinya.

Ketika He Man berusaha mengumpulkan kembali kenangan dan ingatannya, ia mulai menemukan hal-hal yang tidak pernah ia duga sebelumnya.



He Man dan Xie Yu pasangan yang sedang berbahagia. Mereka menikah, berbulan madu dan sering terlibat pertengkaran. Meski begitu, bagi He Man itu adalah saat-saat terindah di kehidupannya, menjalani kehidupan bersama orang yang dicintai dan mencintainya.



Hingga suatu ketika ia terbangun di rumah sakit setelah sebulan koma. Dokter memvonis bahwa He Man mengalami amnesia sementara yang mengakibatkan ingatannya selama 5 tahun yang lalu menghilang.



Betapa terkejutnya dia saat mendapati bahwa ia telah bercerai dengan Xie Yu setengah tahun yang lalu. Anehnya, tidak ada satu orang pun yang mau memberitahukannya, apa penyebab ia bercerai dengan Xie Yu. Dan masih banyak kejutan lainnya yang tidak He Man pahami.



He Man bertekad untuk mencari tahu apa penyebab perceraiannya dengan Xie Yu, dan itu dimulai dengan bertemu dengan Xie Yu. He Man harus menerima bahwa suami yang masih ia cintai sudah memiliki kekasih, dan belum lagi Xie Yu menutup mulutnya rapat-rapat tentang penyebab perceraian mereka. Xie Yu juga berubah menjadi sangat dingin kepada He Man. Membuat He Man selalu merasa sedih dan kesepian.



He Man tidak bisa menunggu ingatannya pulih dan terus diliputi tanda tanya. Sampai akhirnya ia mengetahui masa lalu dirinya yang begitu kelam.



Sampai rasanya He Man ingin bunuh diri ....



***



Siapa yang sangka, pengantin baru ini merupakan pasangan yang paling norak dan jorok yang pernah aku baca. Dan aku gak bisa tahan untuk tidak tersenyum membaca kelakuan mereka haha



Mereka bertengkar, tapi kenapa rasanya mereka bertengkar imut!?

“Kau mendengkur, aku kentut. Kebiasaan kita yang seperti ini, memang cocok untuk bersama sampai tua.” hal 11

Inti cerita ini adalah tentang kesempatan kedua. Dimana He Man diberikan kesempatan untuk memperbaiki sikapnya yang membuat Xie Yu merasa tidak beharga di matanya, dan bagi Xie Yu ini adalah kesempatannya untuk menjadi suami yang lebih baik lagi. Aku suka penanaman pesan moral ini. Penulis tidak menjudge He Man bersalah karena sikapnya yang berubah total semenjak ia menjadi Direktur Divisi Kreatif, tapi penulis juga tidak  membenarkan segala perbuatan Xie Yu.

Berapa banyakkah hubungan yang kandas karena keegosian, dan berapa banyakkah cinta yang memudar karena kerakusan? hal 143

Banyak hal yang aku sukai dari novel ini: tidak adanya tokoh antagonis, ada tokoh yang berfungsi sebagai “pemanas” tapi sebenarnya sangat baik, terus juga ada konflik yang menguji kesetian Xie Yu kepada He Man, dan harus aku akui, konflik terakhir ini terasa lebih menyesakan dada.



Untuk alur, ini menggemaskan sekaligus lucu banget. Disini kan ceritanya He Man hilang ingatan dari 5 tahun yang lalu, artinya itu tahun 2007, otomatis banyak hal yang gak ia ketahui. Disini He Man harus terbiasa dengan segala bentuk modern yang ada di tahun 2012. Aku suka cara penulis mendeskripsikan kepolosan He Man saat menggunakan gadget dan bagaimana Xie Yu mengajari He Man. Ada Momen saat mereka berdua menonton film dari terakhir kali He Man nonton. Pokoknya membaca momen-momen itu, membuat aku bertanya-tanya, emang masalah apa sih yang bikin mereka bercerai? Soalnya momen-momen itu, kita akan ditawarkan kemesraan yang “dulu” tidak pernah di ungkapkan oleh penulis.



Konflik utama adalah He Man yang kehilangan ingatan dan berusaha mencari ingatan tersebut. Tapi aku gak menyangka, kalau penulis sudah menyiapkan sesuatu di belakangnya. Sampai aku mikir, apa si penulis belum cukup menghukum pasangan ini? dan PARAHNYA sedihnya itu gak tanggung-tanggung.

Cinta kalah melawan sakit, juga kalah melawan kematian. Namun cinta akan selamanya hidup dalam ingatan manusia, akan menancapkan akarnya dengan kuat di dalam otak manusia. Selalu menunggu kehadiran kekasih yang dicintainya. hal 339

Sebel?



Iya sebel banget. Tapi dari situ kita akan belajar beberapa hal. Banyak sekali pesan moral yang ditebar oleh penulis, terutama untuk para pasangan yang sudah menikah. Mungkin konflik rumah tangga He Man dan Xie Yu adalah hal umum yang terjadi pada siapapun, tapi dampaknya itu sungguh luar biasa bagi masa depan mereka.



Bagaimana seharusnya istri bisa menjaga harga diri suami, dan bagaimana sang suami untuk menurunkan egonya agar tidak termakan pancingan istri ketika mereka sudah mulai menampakan tanda-tanda ingin bertengkar.



Dan  beruntunglah bagi He Man yang diberi kesempatan kedua untuk “kembali” mencintai sang suami, sedangkan Xie Yu telah diberikan kesempatan kedua untuk bisa membuktikan bahwa ia akan menjaga He Man apapun kondisinya.



Karena tidak semua orang memiliki kesempatan seperti itu.



Secara keseluruhan, aku menyukai novel ini. Meski ini novel dewasa, tapi aku gak akan khawatir ketika remaja membacanya, tidak da adegan vulgar atau bahasa-bahasa yang tidak pantas. Pokoknya aman dech ...



Akhir kata ....



Selamat membaca ^^



***

Tulisan ini diikutsertakan dalam:

G+

24 komentar:

  1. Tidak ada tokoh antagonis? :o wah keren, tapi ratingnya tetap bagus.
    Penasaran sama pesan moralnya, siapa tau bisa buat bekal hihihi
    Keliatannya penulis pintar bangrt ngolah alurnya ya kak? Kenapa bisa jadi sesedih itu. Dan endingnya...? O.o penasarannn, masa sih endingnya gitu

    BalasHapus
  2. Penasaran dengan versi bukunya setelah nonton drama Stolen Years. Karena kupikir membaca dan menonton pasti memiliki esensi yang beda.

    BalasHapus
  3. Terbangun dari tidur dalam kondisi kehilangan memori selama 5th terakhir. Bagaimana rasanya?
    Mari berguru kepada He Man.

    Kisah yang mengharu biru, jadi banjir airmata pasti buat yang baca bukunya dan nonton filmnya. Aku jadi penasaran dengan apa yg terjadi antara He Man dan Xie Yu hingga memicu percerain mereka. Dan kenapa Xie Yu bisa begitu sabar menghadapi He Man.
    Yaaaa, aku penasaran deh. :(

    BalasHapus
  4. Menurutku Cinta itu tidak bisa tergerus waktu. Entah kenapa banyak orang yang menyalahkan waktu jika ditanyakan perihal masalah hubungan percitaan, padahal sepanjang apapun waktu cinta akan bertahan. Jika memang benar cinta, bukan sekedar ego pasti hubungan bisa dipertahankan.

    He Man dan Xie Yu benar-benar memikat hati, kisah cinta yang mengharukan.

    BalasHapus
  5. Benarkah waktu dapat mengikis perasaan cinta? Bagiku tidak sepenuhnya benar, juga tidak sepenuhnya salah. Tergantung tingkat kepribadian pasangan dalam menjaga komitmen cinta ;D. Tapi bagaimana dengan kisah He Man dan Xie Yu di The Stolen Years? Benarkah waktu penyebab utama mereka bercerai? Lalu perceraian mereka disebabkan cinta keduanya telah terkikis oleh waktu? ... Aaah, penasaraaan ;D.

    BalasHapus
  6. Aku baca review-an novel ini udah senyum2 sendiri. Apalagi bagian "kentun dan mendengkur". Dan kebetulan jg aku penikmat pasangan2 konyol, sepertinya He Man dan Xie Yu layak dijadikan idola sbg pasangan yg konyol. Aku jadi penasaran sebesar apa konflik yg dialami mereka sampai membuat mereka bercerai. Sungguh, baru baca review-annya aja udah dibikin gemes. :D

    BalasHapus
  7. Ini salah satu novel di wishlistku. Banyak yang recomen kalo this is one of novel that you should be read. Temanya itu loh tentang hilang ingatan, klasik memang, tapi tema-tema klasik seperti inilah yang everlasting tetep disukai.

    Dari reviewnya aku udah bisa ngerasain novel ini akan banyak menguras emosi dan air mata. Bayangkan, orang yang hilang ingatan harus berjuang untuk mengingat kembali. Mengumpulkan lagi memori yang tercecer, apa lagi memori itu tentang org2 yang dicintainya. Belum lagi dibalut dengan peliknya kisah cinta yang melibatkan banyak pihak. Gak kebayang kalo aku harus jadi He Man, pasti udah jungkir balik dah hidupku ini.

    BalasHapus
  8. Ratingnya 4?! Waow tambaah penasaran, ini rating di atas rata-rata. Menurutku, setelah membaca review di banyak tempat termasuk blog ini, aku percaya kalu novel ini beneran keren. Banyak yang bilang ini menguji mental kita, menguji kebaperan kita, dan aku percaya itu, soalnya tiap quote kata-katanya selalu ngejleb.

    Makin penasaran nih, apa yang bikin mereka cerai? "Sampai akhirnya ia mengetahui masa lalu dirinya yang begitu kelam." apa itu? Apa itu yang menyebabkan mereka cerai?

    Kalau dari gambaran kakak tentang betapa lucunya pasangan ingin walaupun merek jorok, aku pasti bakal langsung sedih pas udah diterbangin oleh kemesraan mereka terus dijatuhin oleh kenyataan mereka cerai. Ironis.

    "sesuatu di belakangnya" apa yang dimaksud? Sepertinya itu hantaman keras untuk pembaca dan tokohnya.

    Jangan bunuh diri He Man, kayaknya Xie Yu masih cinta tuh sama kamu *asiik*

    "Bagaimana seharusnya istri bisa menjaga harga diri suami,..." kayaknya aku tau nih jalan cerita dan benang merahnya 😍

    Aaah aku tambah penasaran pengen baca, ini novel berlatar Cina pertama yang sangat menarik perhatianku. Novel yang jadi wishlist pecandu Haru Novels.

    "Akhir kata... Selamat membaca" itu kalimat untukku kan kak? Hehehe bakal aku baca kok, dengan senang hati menghilangkan rasa penasaranku dan pertanyaan-pertanyaanku untuk diganti dengan kepuasan. Senoga menang. Amiin. *tebar mantra*

    BalasHapus
  9. Teka-teki dalam novel ini adalah "bagaimana mereka bisa bercerai".
    Jujur, saya termasuk yang benci perceraian. Karena itu akan menyakitkan banyak pihak. Hemm... walaupun begitu, overall dari review yg saya baca diatas bener-bener bikin saya 'makin mupeng' untuk memilik novel The Stolen Years. Terima kasih atas reviewnya. ^^

    BalasHapus
  10. Amnesia sebenernya tema klasik. Tapi kalau lihat review dari orang-orang untuk novel ini mereka ngasih nilai positif plus ngerekomendasikan novel ini. Dan akhirnya masuk ke dalam daftar teratas wishlistku. Baru baca reviewnya udah senyum-senyum sendiri dan baper pengen baca novel ini. Yang paling penasaran penyebab He Man koma dan penyebab mereka cerai! Kira-kira kenapa ya?

    BalasHapus
  11. spoilerna kebanyakaaaann mbak.. TTwTT
    jadi makin penasaran nihh..

    kesempatan kedua.. seringna, cerita tentang kesempatan kedua yg kubaca itu tentang perselingkuhan atau meninggalkan demi karir, tapi tapi tetap berakhir terpisah.
    dari review di atas, aku nyimpulin kalo He Man dan Xie Yu bersama lagi. :D

    ketika dikatakan tidak ada tokoh antagonis, aku jadi inget kata-kata dosenku, "seorang tokoh itu tidak bisa dikatakan protagonis kalo tidak ada tokoh pembandingna (antagonis)."
    hal itu bikin aku makin penasaran baca dan memahami karakter tokohnya. :D

    coverna manis kayak permen kapas.. semanis kesempatan kedua yang datang pada He Man dan Xie Yu ^^/

    semoga aku dapat kesempatan meluk Xie Yu dan He Man, aaamiiiinn :3

    BalasHapus
  12. Selain penasaran dengan penyebab perceraian He Man dan Xie Yu, aku penasaran sama penyebab amnesia si He Man. Kecelakaan-kah? Bunuh diri-kah? Ahh, tidak akan tahu sampai aku sendiri yang membacanya nanti.
    Ehh, ngomong-ngomong He Man itu nama istrinya, ya? Aku pikir He Man itu suaminya dan Xie Yu itu istrinya, karena menurutku He Man itu namanya 'laki-laki' banget :3 Maaf atas ke-gagal-an fokus ini ya penulis ^^v

    BalasHapus
  13. Awal-awal baca tulisan ini tuh aku kira He Man cowok. Entah kenapa aku ngerasa He Man nama cowok, Xie Yu nama cewek ahahah sotoy.

    Iya ya pasti lucu banget kalo ingatan terakhir kita 2007 dan sekarang 2012 pasti shock banget liat kemajuan teknologi.

    Menurut aku juga, 'pemanas' hubungan yang bukan antagonis itu jauh lebih bikin nyesek daripada yang antagonis. Soalnya, kita jadi nggak bisa membenci mereka

    BalasHapus
  14. Karena tidak semua orang memiliki kesempatan seperti itu.

    aku setuju bangat.

    second chance tidak mudah untuk di miliki karena tahapan-tahapannya begitu banyak lika-liku untuk sampai mendapatkannya. tidak gampang pula dilakukan

    dan juga tergantung kesempatan seperti apa.

    kisah the stolen years, kisah banyak cerita masa lalu yang membuat tokoh harus ke masa lalu dan sekarang, karena amnesia.

    ^^^
    reviewnya simple tapi bikin cenat-cenut penasaran :D

    BalasHapus
  15. Kalau aku tidak salah menebak, sepertinya aku sudah bisa membayangkan ending novel ini bagaimana, meski aku belum pernah baca novelnya dan belum nonton filmnya juga. Tapi dari review di atas yang bicara soal "apa si penulis belum cukup menghukum pasangan itu?" sepertinya mengarah pada satu titik, ditambah lagi ada quote di bawahnya yang juga mengandung kata 'itu'. Ah, jangan-jangan... salah satu dari mereka... :(

    Meski begitu (kalau tebakanku benar), kayaknya sih cocok-cocok aja ya jika novel ini dibuat dengan ending tersebut. Soalnya si He Man sendiri kan udah pernah selamat dari kecelakaan itu. Kalau ending tragis mungkin memang akan lebih membangun emosi pembaca agar lebih terasa mengharu-biru.

    BalasHapus
  16. Endingnya seperti apa ya? Agak menerka-nerka tentang ending novel ini, apakah He Man dan Xie Yu akan kembali rujuk?
    Bagaimana Xie Yu menyikapi He Man yg amnesia? Pertanyaan itu lari2 di kepalaku setelah baca review ini :D
    Menurutku seorang tokoh bisa disebut antagonis atau tidak kalau ada pembandingnya (protagonis)..
    Trimakasi

    BalasHapus
  17. Tidak adanya tokoh antagonis, ada tokoh yang berfungsi sebagai “pemanas” tapi sebenarnya sangat baik, terus juga ada konflik yang menguji kesetian Xie Yu kepada He Man, dan harus aku akui, konflik terakhir ini terasa lebih menyesakan dada.

    Menilai review ini berarti yg jadi pelaku antagonisnya di sini adalah penulisnya heheheee

    Apa ini sad ending ya?? Duh sebenarnya bukan genre favorit sih... tapi tetap tertarik untuk baca karena sepertinya novel ini mengandung banyak makna.

    BalasHapus
  18. tertarik baca novel ini setelah baca reviewnya yang sukses meracuni ^^ jarang2 novel yang ga ada tokoh antagonisnya...mungkin maksud penulisnya, hal antagonis ialah kedua hati sang pasangan tersebut yg mengalami masalah komunikasi menjelang perceraian? sehingga ada masa-masa stolen years? apakah masa-masa cinta yang indah? masa tumbuhnya bibit cinta yang terlupakan oleh pasangan? ^^

    BalasHapus
  19. Siapapun pasti akan tergoda melihat novel ini . Jatu cinta pada pandangan pertama hanya melalui covernya yang sendu namun mewakili isi buku .Ba Yue Chang An selalu menyajikan kisah cinta yang hangat , penuh kelucuan , sulit ditebak , penuh dengan pesan moral dan sukses mengaduk aduk perasaan pembaca . Dan aku yakin di The Stolen Years ini akan lebih meledak dari novelnya terdahulu You Are The Apple Of my Eye ( M-Novel yang membuatku mengidolakan Ba Yue Chang An) .

    Tentang karakter dan perasaan manusia yang berubah seiring berjalannya waktu. Cinta yang terkikis oleh waktu .Benarkah itu ? Mungkin cinta yang perlahan memudar karena sang pemilik cinta terlalu sibuk .
    Apalagi tema amnesia yang diangkat dalam novel ini . Mungkin terdengar tidak realistis , tapi tema amnesia adalah favoritku .Jadi M-Novel ini benar benar recomended banget .

    He Man dan Xie Yu beritahu aku kisahmu di dalam The Stolen Years .Apa yang terjadi pada pernikahan kalian hingga bercerai ? Bukankah kalian punya banyak kenangan yang terlalu mahal untuk dilupakan ?



    BalasHapus
  20. Kebanyakan para reviewer bilang kalau novel ini bagus, dan sedih. Ratingnya juga bagus. Ga heran sih, aku juga dulu pernanh nonton filmnya, jadi cukup tau jalan ceritanya. Tapi pingin banget baca novelnya. aku suka sama ide ceritanya.
    Walau tentang amnesia, tap alur novel ini yang bikin novel the stolen years bagus.

    BalasHapus
  21. Sebagai orang yang percaya akan kesempatan kedua dan selalu berkeinginan mewujudkannya, aku rasa aku akan sangat menyukai novel ini. Meski kesempatan kedua tidak selalu ada, atau berjalan tidak sebaik kesempatan pertama tapi setidaknya kita sudah berusaha.
    Oh, tokoh antagonisnya tidak ada ya? Ku pikir yang wanita yg bersama xie yu itu? Hmm.. baguslah kalau nggak ada tokoh antagonis, feel mereka berdua makin kerasa. Interaksinya juga makin intens. Ceritanya jadi fokus :)

    BalasHapus
  22. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  23. Saya ngga tau mau ngomong apa. Yang jelas saya penasaran pake BGT!!! apalagi kalo ngeliat foto novel The Stolen Years yang di repost di instagramnya penerbit haru. Rasanya ituloh, pengen teriak. Saya berkali-kali ngebaca review The Stolen Years, berkali-kali juga nonton movie trailer nya, yang ada saya semakin penasaran. Saya butuh bacaan yang nguras air mata, dan... poor He Man, dia nggak tau apa-apa tapi udah ditinggal Xie Yu cerai. Saya penasaran bagaimana penulis mengemas alurnya, dan untuk covernya, saya suka banget XD warnanya nggak mencolok dan keliatan kalem banget <3. Rasanya pengen ngilang ke gramedia, tapi sayangnya di kota saya (Serang) nggak ada gramedia X'D nah, apalagi yang paling nyiksa? XD please, give me a chance *puppy eyes*

    BalasHapus
  24. Wah aku baru tau kalau dalam novel ini tidak ada tokoh antagonisnya. Dan aku penasaran banget nih apa sih sebenarnya yang menyebabkan mereka bercerai? Endingnya juga sangat bikin aku penasaran, He Man dan Xie Yu akan bersatu untuk selamanya atau...? Novel ini kayaknya sangat menguras emosi ya dan sangat patut tuk dicoba nih. Semoga bisa segera membacanya. Oh ya reviewnya menarik sekali dan bikin penasaran.

    BalasHapus

Berikan komentarmu disini

 
;