Rabu, 14 Oktober 2015

[Review Buku] While the Light Lasts by Agatha Christie

While The Light Last
by Agatha Christie
Penerbit Gramedia Pustaka Utama
Alih Bahasa by Tanti Lesmana
Cetakan ke-3; Febuari 2012; 232 hlm
Desain Sampul by Satya Utama Jadi
Rate 3 of 5

Sembilan cerita pendek dalam berbagai tema dari Agatha Christie
Rumah Impianmengisahkan seorang pria yang berulang kali bermimpi tentang rumah yang sama.
Sang Aktristentang seorang wanita yang membuat jera pria yang memerasnya.
Tepi Jurangkisah tentang perselingkuhan dan kecemburuan
Petualangan NatalPoirot beraksi mengungkap perkara penipuan.
Dewa yang Kesepiankisah cinta sepasang manusia yang bertemu di British Museum.
Manx Goldsepasang kekasih berlomba dengan waktu untuk mencari harta karun.
Di Balik Dinding─mengisahkan cinta segitiga yang tragis.
Misteri Peti Baghdad─Hercule Poirot kembali beraksi.
Dan terakhir, Selagi Hari Terang─tentang seorang wanita yang dikunjungi kekasihnya yang telah dikira tewas.
Buku ini adalah kumpulan cerita pendek yang di tulis Agatha dalam berbagai kesempatan. Ada tulisan yang pertama kali di muat di media cetak, ada yang ditulis saat ia sedang mendapat inspirasi di tengah pengerjaan novel-novelnya yang fenomenal. Buku ini menarik untuk dibaca bagi penggemar Agatha yang ingin mengetahui bagaimana Agatha apabila beliau menulis yang di luar genre kriminalnya.

Sinopsis di sampul belakang sudah menjelaskan sekali inti dari kesembilan cerpen yang ia tulis, jadi kali ini aku murni nge-review karya Agatha. Sesuatu yang jarang aku lakukan bila berkaitan dengan karya beliau.

Ada beberapa hal yang agak berbeda aku rasakan saat baca buku ini. Ada beberapa cerita yang bikin aku sangat bersemangat hingga tidak sabar untuk menyelesaikan ceritanya, tapi ada juga beberapa cerita yang bikin aku menguap bosan setengah mati.

Contohnya adalah cerpennya yang pertama, yaitu Rumah Impian. Menurut keterangan yang di lampirkan setiap akhir cerita, cerpen ini merupakan karya pertama Agatha dan sebenarnya bertema horor. Cuma satu masalahnya, aku gak ngerti inti yang disampaikan Agatha dan aku tidak tahu dimana letak horornya.


Ada juga cerita romantis yang dimuat dalam Dewa yang Kesepian. Mungkin karena Agatha dan aku lahir dari generasi yang berbeda, jadi pengertian romantisnya pun agak berbeda kali ya. Agatha menggambarkan kisah Dewa yang Kesepian ini terlalu sentimentil dan agak lebay menurut versi anak-anak zaman sekarang. Tapi aku suka cara Agatha mengatur pertemuan kedua insan ini menjadi satu. Rasanya itulah pengertian cinta sejati hehe ^^

Ada juga petualangan, kriminal (tetap the best dan kesukaan aku), dan kisah tragis yang bertema percintaan. Nah di beberapa cerita itu aku tetap ancungi jempol untuk kasus yang melibatkan Hercule Poirot, aku rasa Agatha lebih berbakat dalam bidang kriminal daripada genre lainnya.

Atau ....

Aku yang memang bukan doyan genre romantis atau petualangan, jadi agak kurang srek rasanya baca ceritanya.

Tapi anehnya ....

Kisah tragis dalam percintaan itu justru sangat apik sekali di bawakan oleh Agatha. Contoh aja yang Di Balik Dinding itu rasanya apa ya. Menyentuh banget kayaknya sekaligus menyedihkan. Sayangnya endingnya agak rancu. Beberapa kritikus malah berspekulasi arti dari ending cerita ini. Dan tidak ada yang tahu makna sebenarnya apa.

Secara keseluruhan, aku suka sama buku ini. Untuk beberapa cerita yang kurang aku nikmati aku hanya memberikan Rating 3 untuk novel mungil ini. Tapi untuk cerita yang menjadi favorit aku Sang Aktris dan Misteri Peti Baghdad aku bisa kasih nilai perfect buat kedua cerita itu ^^
 

G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;