While The Light Last
by Agatha Christie
Penerbit Gramedia
Pustaka Utama
Alih Bahasa by Tanti
Lesmana
Cetakan ke-3; Febuari
2012; 232 hlm
Desain Sampul by
Satya Utama Jadi
Rate 3 of 5
Sembilan cerita
pendek dalam berbagai tema dari Agatha Christie
Rumah Impian─mengisahkan seorang pria yang berulang kali bermimpi
tentang rumah yang sama.
Sang Aktris─tentang seorang wanita yang membuat jera pria yang
memerasnya.
Tepi Jurang─kisah tentang perselingkuhan dan kecemburuan
Petualangan Natal─Poirot beraksi mengungkap
perkara penipuan.
Dewa yang Kesepian─kisah cinta sepasang
manusia yang bertemu di British Museum.
Manx Gold─sepasang kekasih berlomba dengan waktu untuk mencari
harta karun.
Di Balik Dinding─mengisahkan cinta segitiga yang
tragis.
Misteri Peti Baghdad─Hercule Poirot kembali beraksi.
Dan terakhir, Selagi Hari Terang─tentang
seorang wanita yang dikunjungi kekasihnya yang telah dikira tewas.
Buku ini adalah kumpulan cerita
pendek yang di tulis Agatha dalam berbagai kesempatan. Ada tulisan yang pertama
kali di muat di media cetak, ada yang ditulis saat ia sedang mendapat inspirasi
di tengah pengerjaan novel-novelnya yang fenomenal. Buku ini menarik untuk
dibaca bagi penggemar Agatha yang ingin mengetahui bagaimana Agatha apabila
beliau menulis yang di luar genre kriminalnya.
Sinopsis di sampul belakang sudah
menjelaskan sekali inti dari kesembilan cerpen yang ia tulis, jadi kali ini aku
murni nge-review karya Agatha. Sesuatu yang jarang aku lakukan bila berkaitan
dengan karya beliau.
Ada beberapa hal yang agak
berbeda aku rasakan saat baca buku ini. Ada beberapa cerita yang bikin aku
sangat bersemangat hingga tidak sabar untuk menyelesaikan ceritanya, tapi ada
juga beberapa cerita yang bikin aku menguap bosan setengah mati.
Contohnya adalah cerpennya yang
pertama, yaitu Rumah Impian. Menurut
keterangan yang di lampirkan setiap akhir cerita, cerpen ini merupakan karya
pertama Agatha dan sebenarnya bertema horor. Cuma satu masalahnya, aku gak
ngerti inti yang disampaikan Agatha dan aku tidak tahu dimana letak horornya.
Ada juga cerita romantis yang
dimuat dalam Dewa yang Kesepian. Mungkin
karena Agatha dan aku lahir dari generasi yang berbeda, jadi pengertian
romantisnya pun agak berbeda kali ya. Agatha menggambarkan kisah Dewa yang Kesepian ini terlalu
sentimentil dan agak lebay menurut versi anak-anak zaman sekarang. Tapi aku
suka cara Agatha mengatur pertemuan kedua insan ini menjadi satu. Rasanya
itulah pengertian cinta sejati hehe ^^
Ada juga petualangan, kriminal
(tetap the best dan kesukaan aku),
dan kisah tragis yang bertema percintaan. Nah di beberapa cerita itu aku tetap
ancungi jempol untuk kasus yang melibatkan Hercule Poirot, aku rasa Agatha
lebih berbakat dalam bidang kriminal daripada genre lainnya.
Atau ....
Aku yang memang bukan doyan genre
romantis atau petualangan, jadi agak kurang srek rasanya baca ceritanya.
Tapi anehnya ....
Kisah tragis dalam percintaan itu
justru sangat apik sekali di bawakan oleh Agatha. Contoh aja yang Di Balik Dinding itu rasanya apa ya. Menyentuh
banget kayaknya sekaligus menyedihkan. Sayangnya endingnya agak rancu. Beberapa kritikus malah berspekulasi arti
dari ending cerita ini. Dan tidak ada
yang tahu makna sebenarnya apa.
Secara keseluruhan, aku suka sama
buku ini. Untuk beberapa cerita yang kurang aku nikmati aku hanya memberikan
Rating 3 untuk novel mungil ini. Tapi untuk cerita yang menjadi favorit aku Sang Aktris dan Misteri Peti Baghdad aku bisa kasih nilai perfect buat kedua cerita itu ^^
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentarmu disini