Sabtu, 22 Agustus 2015

[Review Buku] Fear Street: Ciuman Selamat Malam by R.L. Stine

Goodnight Kiss
by R.L. Stine
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Penerjemah by Anastasia Mustika W.
Rate 5 of 5


CIUMAN YANG DIDAMBAKAN SETENGAH MATI....
Matt bersama pacarnya, April, dan sahabatnya, Todd, menunggu-nunggu datangnya musim panas yang cerah dan gembira di pantai. Tapi sejak makhluk-makhluk kegelapan mengacaukan pantai, mereka terjebak di dalam dunia malam tanpa akhir yang menakutkan. “Apa yang terjadi pada April dan Todd?” Matt penasaran. “Kenapa mereka sangat pucat, sangat lemah sangat... lemah?”
Sepasang luka berlubang kecil di leher mereka memberikan bukti kepada Todd. Kelelawar-kelelawar berbahaya yang melayang-layang di atas pantai itu menawarkan sesuatu yang lain.
April terpikat oleh ciuman-ciuman seorang cowok lainaneh, ciuman-ciuman memabukan itu membuatnya lemas dan mendambakannya lagi. ciuman-ciuman vampir.
Dapatkah Matt menyelamatkan April tepat pada waktunya? Tapi ia menyadari ciuman selamat malam April yang berikutnya mungkin menjadi ciuman terakhirnya.

“Lalu ia melihat mulut Gabri membuka...
Dan taring-taring tajam bermunculan.”

Gabri dan Jessica sebagai sesama makhluk abadi yang haus akan darah tidak pernah akur. Ada saja pertengkeran yang memisahkan mereka bagaikan musuh bebuyutan, sehingga suatu hari kesabaran Gabri habis dan menantang Jessica untuk mendapatkan darah. Aturan yang di buat Gabri adalah memilih mangsa (read: manusia) dan mengisap darahnya sebanyak tiga kali di waktu yang berbeda, tujuannya untuk membuat mangsa tersebut menjadi salah satu bagian dari mereka. Dan untuk mempersulit, Jessica menambahkan bahwa masing-masing dari mereka memilih korban untuk pesaingnya.

April dan pacarnya, Matt beserta sahabat baik mereka berdua, Todd, menghabiskan liburan musim panas di Sandy Hollow bersama keluarga mereka. April dan Matt telah membayangkan musim panas ini akan berakhir menyenangkan, tapi tidak dengan Todd yang selalu merasa kikuk berdekatan dengan siapa saja, kecuali dengan April dan Matt.

Ternyata.. sialnya bagi Todd dan April, karena mereka berdua telah di tetapkan menjadi korban tantangan antara Gabri dan Jessica, sehingga malam itu Gabri da Jessica menyusun rencananya masing-masing. Guna memenangkan taruhan tersebut.


Jessica bergerak cepat, tapi sangking terlalu cepatnya karena gangguan Gabri yang tidak di inginkan Jessica gadis vampir itu menghisap darah Todd sampai habis hingga akhirnya mangsanya meninggal. Gabri tersenyum puas. Jessica tidak mau kalah dan menetapkan Matt sebagai korban selanjutnya. Sedangkan April yang agak sulit karena gangguan Jessica membuat Gabri sedikit agak terlalu lama bergerak.

Matt menyadari ada yang tidak beres dengan April. Semenjak kematian Todd ia selalu bermimpi buruk. Begitu pula kencannya dengan Jessica yang berakhir dengan hilangnya kekuatan Matt, ia merasa lelah, pucat dan tidak bertenaga. Belum lagi dua bintik merah di lehernya yang terasa berdenyut pelan. Sampai suatu ketika ia melihat Todd berada di ranjangnya dan memperingatkan Matt bahwa mereka vampir.

Matt sudah menduga!

Ia berusaha keras agar April bisa selamat kali ini. Ia mencoba berbagai macam usaha untuk meyakinkan April bahwa Gabri adalah vampir. Tapi April tidak percaya, ia menganggap Matt cemburu.

Sampai suatu ketika Matt melihat April dan Gabri naik perahu di malam hari menuju pulau kecil di tengah laut. Matt tahu bahwa malam itu akan menjadi malam terakhir ia melihat April sebagai manusia.

Dan sayangnya, Matt terlambat....

Sangat terlambat untuk menyelamatkan nyawanya sendiri

***

Kisah dengan tema vampir di zaman sekarang sepertinya bukan hal yang baru lagi. Seingat aku semenjak Twilight kayaknya. Entah iya. Aku gak terlalu ngikutin, karena nonton filmnya aja aku gak selera.

Nah R.L. Stine bukan penulis zaman sekarang, beliau sudah menerbitkan buku sebelum aku lahir. Dan kisah vampir yang satu ini dikisahkan oleh R.L. Stine mengusung cerita zaman, dimana vampir adalah makhluk jahat dan tidak bisa berteman bahkan menjadi kekasih vampir. Cerita yang lebih masuk akal bukan hehe ....

Cerita mengalir baik. Penulisnya membuat dua konflik disini, pertama, pertarungan sengit antara Jessica dan Gabri. Kedua pertarungan antara Matt dan vampir tersebut. Lalu kematian Todd yang membawa kita pada detik detik menjelang klimaks cerita.

Endingnya luar biasa. Pertarungan Matt dan vampir demi menyelamatkan April seru banget. Walaupun sayangnya gak terlalu ekstrim sih, Cuma entah gimana penulisnya berhasil menambahkan efek dag dig dug ke dalam pertarungan singkat itu. Sepertinya penulisnya tidak ingin menghilangkan efek kejutannya walaupun sudah berakhir, karena di halaman paling akhir, kita akan menahan nafas dan membanting buku dengan kesal *Emosi ceritanya haha ^^v

Karakternya digambarkan dengan baik. Bayangan Gabri dan Jessica sebagai vampir yang sangat rupawan tergambar jelas dalam kepala. Jessica yang angkuh, sombong dan suka mencela Gabri hanya karena Jessica lebih tua dari Gabri. Gabri sendiri pria yang rupawan, siapapun yang melihatnya akan setuju mengatakan dia luar biasa tampan, bahkan Matt pun merasa terintimidasi oleh paras Gabri. April, Matt dan Todd seperti pelajar pada umumnya. April yang sebenarnya ingin menghabiskan waktu dengan Matt, tapi Matt malah memilih bermain video game sepanjang waktu. Todd agak tenggelam karakternya, karena ia Cuma tampil sebentar.

Cuma satu yang agak bikin gak enak bacanya atau malah sengaja supaya lebih enak di bacanya penggunaan kata “nektar” untuk menggantikan kata “darah”.

“Ya, nektar rasanya sangat manis.” Hal 73

Karena setau aku nektar itu untuk inti sari bunga yang di hisap oleh kumbang atau lebah. Dan heranya kenapa harus menggantikan kata “Darah”. Atau mungkin karena peran vampir disini sebagai “penghisap” makanya menggunakan “nektar”. Tapi apapun pemakaiannya sih sebenarnya gak masalah, Cuma yah gak terbiasa aja hehe.

Keseluruhan, mulai dari cerita dan terjemahan semua oke. Gak ada celanya. Buku yang pas untuk menemani aku sebelum tidur, karena setiap kalimat dalam buku ini tidak membuat kita terlalu berpikir keras. Tapi aneh aja ya kalau baca buku horor sebagai pengantar tidur haha, tapi yah namanya juga hobi ^^

“Dikiranya ini liburan musim panas yang paling beruntung dalam hidupnya.” Hal 101

G+

3 komentar:

  1. Balasan
    1. Hai Sajili ^^

      Aku tidak paham definisi sampul seram versi kampu seperti apa. Aku malah melihatnya agak sexy hahaha

      Hapus

Berikan komentarmu disini

 
;