Senin, 27 Juli 2015

[Review Buku] The Moon That Embraces The Sun (2)



The Moon That Embraces The Sun (2)
Copyright © 2011 by Jung Eun-gwol
Penerbit Mizan Pustaka
Diterjemahkan oleh Rizke Radhya Burhan
Desain Cover by Agung Wulandana
Cetakan ke-1; November 2012; 488 Hlm
Rate 4 or 5

Lee Hwon mulai menyelidiki penyebab kematian Yeon Woo, yang ternyata menyimpan berbagai keganjilan. Semua bukti menunjukan bahwa Yeon Woo dibunuh, tapi lebih mencengangkan, ada dugaan bahwa Yeon Woo sebenarnya belum meninggal.
Tanpa disadari, penyelidikan Hwon pun berujung pada pengungkapan identitas Wol. Perasaan Hwon terhadap Wol semakin dalam, seperti matahari yang semakin bersinar terang, saat ia menemukan kebenaran yang telah disangkanya.
Namun, bagaimanakah Hwon menghadapi Woon, yang tetap mencintai Wol sekalipun takkan pernah bisa memilikinya? Seakan itu belum cukup, datang pula pangeran Yang Myung, kakak tiri Hwon, yang semakin memperkeruh cinta segitiga itu.
Hwon dan Yang Myung layaknya dua matahari, bertempur di langit yang sama untuk memenangkan Wol sang Bulan. Sementara Woon bagaikan awan, berdiri diam di sela-sela pertempuran tersebut. Dapatkah Hwon bertahan? Dan sanggupkah ia menyelesaikan konflik pelik antara dirinya, Wol, Yang Myung dan Woon?

Hwon masih menyimpan informasi mengenai Wol yang ia ketahui. Setelah ia dan Jae Won membongkar makan Yeon Woo, Hwon sadar bahwa Wol dan Yeon Woo adalah orang yang sama. Masalah baru yang harus Hwon pahami adalah bagaimana Yeon Woo yang sudah meninggal, lalu bangkit kembali menjadi seorang cenayang. Lalu pertanyaan yang paling Hwon ingin ketahui adalah siapa pembunuh Yeon Woo?

Yoon Dae Hyung, ayah kandung Pemaisuri Bo Kyung terlihat gelisah melihat kedekatan Hwon dan Wol. Alasan sebenarnya karena sampai sekarang ini, Hwon tidak pernah menyentuh anaknya sama sekali. Padahal ia ingin memiliki keturunan yang akan memimpin Joseon suatu saat nanti. Selain itu kecurigaannya yang melihat kemiripan antara Wol dan Yeon Woo membuat hal tersebut mengkhawatirkan. Ia takut perbuataannya pada Yeon Woo 8 tahun lalu akan terungkap. Lalu ia mengambil langkah-langkah yang memang harus ia lakukan dari dulu. Ia mencoba memantrai Wol lagi dengan menggunakan cenayang kerajaan yang berkerja sama dengannya. Tapi Kepala Cenayang Jang lebih dulu memasang penangkal di tangan Wol hingga kutukan itu entah bagaimana mengenai Hwon.


Hwon dalam keadaan kritis. Dan ibu Suri Han meminta izin untuk mengadakan upacara pengusiran roh untuk mengusir arwah Yeon Woo. Hwon terdiam, ingin membantah. Tapi setelah ia merenung, ia biarkan saja ibunya melakukan apa yang ia suka. Padahal Hwon sendiri sedang menyiapkan rencana di balik itu semua.

Cerita terus bergulir antara orang-orang kerajaan.

Kisah Min Hwa yang sedang mengandung, dan Yeom yang berubah menjadi sangat mencintai istrinya tapi harus menelan pahit ketika ia tahu sebenarnya bahwa Min Hwa telah melakukan dosa besar. Dosa yang bahkan Hwon tidak akan mau mengampuninya lagi.

Bo Kyung yang dengan sengaja mengambil baju Pemaisuri Yeon Woo beberapa tahun lalu dan memakainya. Lalu ia mengambil bekas darah menstruasi pertama Yeon Woo untuk di gunakan mengirim ilmu hitam yang sangat jahat ke Yeon Woo 8 tahun lalu.

Pangeran Yang Myung yang sedang gundah karena melihat Yeon Woo masih hidup dan ingin merebutnya dari Hwon. Ia makin membenci Ayahandanya yang telah memberikan gadis yang ia cintai kepada Hwon, seakan-akan semua hal baik di dunia ini hanya pantas diberikan kepada Hwon. Hati Yang Myung itu di manfaatkan oleh Yoon Dae Hyung untuk mengajaknya memberontak kepada Raja dan mengambil alih kekuasaan. Yang Myung yang diliputi emosi menyetujui rencana itu. Dan rencana itu akan dilaksanakan ketika upacara pengusiran roh di lakukan nanti.

Yang Myung sendiri yang akan maju untuk menghunusakan pedangnya ke dada adiknya sendiri. Demi kekuasaan dan gadis yang seharusnya menjadi miliknya.

Hanya miliknya.

***

Mungkin karena udah baca yang pertama, jadi baca buku ke 2 terasa lebih seru. Walaupun alur yang terasa lambat dan agak berlama-lama dalam suatu adegan bikin bosan juga. Anehnya, buku ke-2 ini gak bikin aku berhenti bacanya. Padahal mata udah berat banget pengen tidur.

Semua tokoh-tokoh yang aku anggap tidak penting di buku ke-1, ternyata terkuak bahwa mereka memiliki hubungan erat dengan kematian Yeon Woo.

Min Hwa sang putri yang sangat mencintai Yeom tapi ia menyimpan rahasia terdalam dari suaminya. Membuat suaminya terluka untuk kesekian kalinya. Yoon Dae Hyung yang ambisinya untuk menjadi penguasa Jaseon ternyata yang mengirimkan ilmu hitam kepada Yeon Woo, seakan belum cukup ia juga hendak membunuh Yang Myung bila rencananya berhasil. Ada juga Bo Kyung, merasa bersalah telah ikut andil dalam ilmu hitam itu.

Buku kedua memang lebih kompleks. Seakan semua pertanyaan yang muncul di buku kesatu akan di jawab di buku kedua. Awalnya baca buku ke-1 aku suka ngeluh si penulis memunculkan karakter-karakter yang aku rasa gak berhubungan dengan kisah cinta Hwon dan Yeon Woo. Tapi aku salah. Salah banget malah. Justru karakter-karakter itulah yang menjadi konflik di buku ke-2. Makanya di buku ke-1 ceritanya agak flat karena tidak ada konflik yang bikin hati cenat cenut. Kecuali konflik Yeon Woo meninggal.

Untuk pembahasan karakter, alur cerita dan lain-lain udah aku bahas di buku ke-1. Review ini Cuma untuk menyegarkan kembali review yang pertama.

Adegan sedih bertebaran mendekati ending. Seol, gadis budak yang mencintai Yeom bekorban nyawa. Padahal ia sudah diperingatkan Cenayang Jang untuk menjauhi kediaman Yeom. Walaupun Yang Myung punya niat tersembunyi, tapi aku sedih sekali ketika ia meninggal *eh spoiler hehe* di pangkuan adiknya. Ibu Yang Myung yang memilih menjadi biksu juga sedih. Kisah Min Hwa yang di hukum menjadi budak sehingga harus berpisah dari anak yang baru ia lahirkan. Bagaimana Yeom hatinya terasa kosong melihat istrinya pergi menjadi budak.

Tapi ketika kesedihan menyelimuti masing-masing tokoh, kebahagian singgah ke Hwon dan Yeon Woo.

Disini aku merasa geli ketika membaca tingkah Hwon yang keras kepala dan cerdik. Ada saja usahanya yang bikin pusing para pejabat istana agar keinginannya terpenuhi. Kasim Cha yang sudah tua renta kewalahan menanggapi permintaan Hwon, walaupun sebenarnya ia sangat sayang kepada Hwon.

Aku paling suka adegan Hwon marah karena penyatuan kamar dibatasi sebulan hanya 3 kali. Belum lagi ada batas waktu dimana permaisuri tidak boleh melakukan penyatuan kamar. Padahal ia selalu merindukan kebersamaan bersama Yeon Woo. Ada juga kisah cinta diam-diam Jae Woon kepada Wol, yang berakhir dengan penerimaan luar biasa dari Jae Woon.

Dari sekian karakter yang ada, Jae Woon adalah yang aku suka. Padahal dialog dia itu hampir gak ada. Kasim Cha juga jadi favorit aku. Dia pelayan yang setia dan mengerti sekali apa yang diinginkan Hwon. Bahkan ibu kandung Hwon tidak akan bisa memahami keinginan anaknya itu.

Dari buku ini kita belajar bahwa cinta yang tulus pasti akan kembali kepada orang yang mencintainya. Dan setiap kejahatan pasti akan balasannya, apapun statusnya. Cepat atau lambat kebusukan itu pasti akan terbongkar dan kembali pada kebenaran yang sejati.

“Saat kau ada dan aku dilahirkan kembali ke dunia ini, aku pasti bisa mengenalmu. Seperti aku yang mengenali dan mencintaimu yang terlahir kembali sebagai Wol, aku pasti akan mencintaimu lagi.”Lee Hwon





G+

4 komentar:

  1. Seru tuh, tapi kalau dibandingkan Novel korea aku lebih suka nonton aja hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha berhubung aku belum pernah nonton, jadi mending baca aja wkwkwk

      Hapus
  2. Aku udah tuntas nonton dramanya. tapi aku penasaran juga pengen baca novelnya. Biasanya sih yang versi novel itu lebih lengkap dan memperjelas apa yang kayaknya kurang jelas di drama. Makasih atas reviewnya ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai hai Audia ^^

      Terima kasih kembali sudah mampir di sini, semoga reviewnya bermanfaat ya

      Hapus

Berikan komentarmu disini

 
;