The Moon That
Embraces The Sun (2)
Copyright © 2011 by Jung Eun-gwol
Penerbit Mizan
Pustaka
Diterjemahkan oleh
Rizke Radhya Burhan
Desain Cover by Agung
Wulandana
Cetakan ke-1;
November 2012; 488 Hlm
Rate 4 or 5
Lee Hwon mulai menyelidiki penyebab kematian
Yeon Woo, yang ternyata menyimpan berbagai keganjilan. Semua bukti menunjukan
bahwa Yeon Woo dibunuh, tapi lebih mencengangkan, ada dugaan bahwa Yeon Woo
sebenarnya belum meninggal.
Tanpa disadari, penyelidikan Hwon
pun berujung pada pengungkapan identitas Wol. Perasaan Hwon terhadap Wol
semakin dalam, seperti matahari yang semakin bersinar terang, saat ia menemukan
kebenaran yang telah disangkanya.
Namun, bagaimanakah Hwon menghadapi
Woon, yang tetap mencintai Wol sekalipun takkan pernah bisa memilikinya? Seakan
itu belum cukup, datang pula pangeran Yang Myung, kakak tiri Hwon, yang semakin
memperkeruh cinta segitiga itu.
Hwon dan Yang Myung layaknya dua
matahari, bertempur di langit yang sama untuk memenangkan Wol sang Bulan.
Sementara Woon bagaikan awan, berdiri diam di sela-sela pertempuran tersebut.
Dapatkah Hwon bertahan? Dan sanggupkah ia menyelesaikan konflik pelik antara
dirinya, Wol, Yang Myung dan Woon?
Hwon masih menyimpan informasi
mengenai Wol yang ia ketahui. Setelah ia dan Jae Won membongkar makan Yeon Woo,
Hwon sadar bahwa Wol dan Yeon Woo adalah orang yang sama. Masalah baru yang
harus Hwon pahami adalah bagaimana Yeon Woo yang sudah meninggal, lalu bangkit
kembali menjadi seorang cenayang. Lalu pertanyaan yang paling Hwon ingin ketahui
adalah siapa pembunuh Yeon Woo?
Yoon Dae Hyung, ─ayah kandung Pemaisuri
Bo Kyung─ terlihat
gelisah melihat kedekatan Hwon dan Wol. Alasan sebenarnya karena sampai
sekarang ini, Hwon tidak pernah menyentuh anaknya sama sekali. Padahal ia ingin
memiliki keturunan yang akan memimpin Joseon suatu saat nanti. Selain itu
kecurigaannya yang melihat kemiripan antara Wol dan Yeon Woo membuat hal
tersebut mengkhawatirkan. Ia takut perbuataannya pada Yeon Woo 8 tahun lalu
akan terungkap. Lalu ia mengambil langkah-langkah yang memang harus ia lakukan
dari dulu. Ia mencoba memantrai Wol lagi dengan menggunakan cenayang kerajaan
yang berkerja sama dengannya. Tapi Kepala Cenayang Jang lebih dulu memasang
penangkal di tangan Wol hingga kutukan itu ─entah bagaimana─ mengenai Hwon.
Hwon dalam keadaan kritis. Dan
ibu Suri Han meminta izin untuk mengadakan upacara pengusiran roh untuk
mengusir arwah Yeon Woo. Hwon terdiam, ingin membantah. Tapi setelah ia
merenung, ia biarkan saja ibunya melakukan apa yang ia suka. Padahal Hwon
sendiri sedang menyiapkan rencana di balik itu semua.
Cerita terus bergulir antara
orang-orang kerajaan.
Kisah Min Hwa yang sedang
mengandung, dan Yeom yang berubah menjadi sangat mencintai istrinya tapi harus
menelan pahit ketika ia tahu sebenarnya bahwa Min Hwa telah melakukan dosa
besar. Dosa yang bahkan Hwon tidak akan mau mengampuninya lagi.
Bo Kyung yang dengan sengaja
mengambil baju Pemaisuri Yeon Woo beberapa tahun lalu dan memakainya. Lalu ia
mengambil bekas darah menstruasi pertama Yeon Woo untuk di gunakan mengirim
ilmu hitam yang sangat jahat ke Yeon Woo 8 tahun lalu.
Pangeran Yang Myung yang sedang
gundah karena melihat Yeon Woo masih hidup dan ingin merebutnya dari Hwon. Ia
makin membenci Ayahandanya yang telah memberikan gadis yang ia cintai kepada
Hwon, seakan-akan semua hal baik di dunia ini hanya pantas diberikan kepada
Hwon. Hati Yang Myung itu di manfaatkan oleh Yoon Dae Hyung untuk mengajaknya
memberontak kepada Raja dan mengambil alih kekuasaan. Yang Myung yang diliputi
emosi menyetujui rencana itu. Dan rencana itu akan dilaksanakan ketika upacara
pengusiran roh di lakukan nanti.
Yang Myung sendiri yang akan maju
untuk menghunusakan pedangnya ke dada adiknya sendiri. Demi kekuasaan dan gadis
yang seharusnya menjadi miliknya.
Hanya miliknya.
***
Mungkin karena udah baca yang
pertama, jadi baca buku ke 2 terasa lebih seru. Walaupun alur yang terasa
lambat dan agak berlama-lama dalam suatu adegan bikin bosan juga. Anehnya, buku
ke-2 ini gak bikin aku berhenti bacanya. Padahal mata udah berat banget pengen
tidur.
Semua tokoh-tokoh yang aku anggap
tidak penting di buku ke-1, ternyata terkuak bahwa mereka memiliki hubungan
erat dengan kematian Yeon Woo.
Min Hwa sang putri yang sangat
mencintai Yeom tapi ia menyimpan rahasia terdalam dari suaminya. Membuat
suaminya terluka untuk kesekian kalinya. Yoon Dae Hyung yang ambisinya untuk
menjadi penguasa Jaseon ternyata yang mengirimkan ilmu hitam kepada Yeon Woo,
seakan belum cukup ia juga hendak membunuh Yang Myung bila rencananya berhasil.
Ada juga Bo Kyung, merasa bersalah telah ikut andil dalam ilmu hitam itu.
Buku kedua memang lebih kompleks.
Seakan semua pertanyaan yang muncul di buku kesatu akan di jawab di buku kedua.
Awalnya baca buku ke-1 aku suka ngeluh si penulis memunculkan karakter-karakter
yang aku rasa gak berhubungan dengan kisah cinta Hwon dan Yeon Woo. Tapi aku
salah. Salah banget malah. Justru karakter-karakter itulah yang menjadi konflik
di buku ke-2. Makanya di buku ke-1 ceritanya agak flat karena tidak ada konflik
yang bikin hati cenat cenut. Kecuali konflik Yeon Woo meninggal.
Untuk pembahasan karakter, alur
cerita dan lain-lain udah aku bahas di buku ke-1. Review ini Cuma untuk
menyegarkan kembali review yang pertama.
Adegan sedih bertebaran mendekati
ending. Seol, gadis budak yang mencintai Yeom bekorban nyawa. Padahal ia sudah
diperingatkan Cenayang Jang untuk menjauhi kediaman Yeom. Walaupun Yang Myung
punya niat tersembunyi, tapi aku sedih sekali ketika ia meninggal *eh spoiler
hehe* di pangkuan adiknya. Ibu Yang Myung yang memilih menjadi biksu juga
sedih. Kisah Min Hwa yang di hukum menjadi budak sehingga harus berpisah dari
anak yang baru ia lahirkan. Bagaimana Yeom hatinya terasa kosong melihat
istrinya pergi menjadi budak.
Tapi ketika kesedihan menyelimuti
masing-masing tokoh, kebahagian singgah ke Hwon dan Yeon Woo.
Disini aku merasa geli ketika
membaca tingkah Hwon yang keras kepala dan cerdik. Ada saja usahanya yang bikin
pusing para pejabat istana agar keinginannya terpenuhi. Kasim Cha yang sudah
tua renta kewalahan menanggapi permintaan Hwon, walaupun sebenarnya ia sangat
sayang kepada Hwon.
Aku paling suka adegan Hwon marah
karena penyatuan kamar dibatasi sebulan hanya 3 kali. Belum lagi ada batas
waktu dimana permaisuri tidak boleh melakukan penyatuan kamar. Padahal ia
selalu merindukan kebersamaan bersama Yeon Woo. Ada juga kisah cinta diam-diam
Jae Woon kepada Wol, yang berakhir dengan penerimaan luar biasa dari Jae Woon.
Dari sekian karakter yang ada,
Jae Woon adalah yang aku suka. Padahal dialog dia itu hampir gak ada. Kasim Cha
juga jadi favorit aku. Dia pelayan yang setia dan mengerti sekali apa yang
diinginkan Hwon. Bahkan ibu kandung Hwon tidak akan bisa memahami keinginan
anaknya itu.
Dari buku ini kita belajar bahwa
cinta yang tulus pasti akan kembali kepada orang yang mencintainya. Dan setiap
kejahatan pasti akan balasannya, apapun statusnya. Cepat atau lambat kebusukan
itu pasti akan terbongkar dan kembali pada kebenaran yang sejati.
“Saat kau ada dan aku
dilahirkan kembali ke dunia ini, aku pasti bisa mengenalmu. Seperti aku yang
mengenali dan mencintaimu yang terlahir kembali sebagai Wol, aku pasti akan
mencintaimu lagi.”─Lee
Hwon
Seru tuh, tapi kalau dibandingkan Novel korea aku lebih suka nonton aja hehe
BalasHapusHaha berhubung aku belum pernah nonton, jadi mending baca aja wkwkwk
HapusAku udah tuntas nonton dramanya. tapi aku penasaran juga pengen baca novelnya. Biasanya sih yang versi novel itu lebih lengkap dan memperjelas apa yang kayaknya kurang jelas di drama. Makasih atas reviewnya ^^
BalasHapusHai hai Audia ^^
HapusTerima kasih kembali sudah mampir di sini, semoga reviewnya bermanfaat ya