Judul: I For You
by Orizuka
Penerbit GagasMedia
Editor by eNHa &
Gita Romadhona
Desainer Sampul by
Wahyu Suwarni
Cetakan pertama; 2012;
380 Hlm
☺☺☺☺☻
Suatu hari dalam hidupku, kau dan
aku bertemu. Masih jelas di ingatanku sosokmu yang memukau. Lidahku jadi kelu,
mulutku terkatup rapat karena malu. Setiap malam, bayangmu menari-nari dalam
benakku.
Ada sejuta alasan mengapa aku begitu
memujamu. Kau menyinari relung gelap hatiku. Kau satu-satunya orang yang ingin
kurengkuh. Kau yang bertanggung jawab atas segala rindu. Kau adalah yang
teristimewa bagiku.
Tanda-tandanya sudah jelas: aku
menyukaimu. Tetapi bagaimana caranya mendekatimu? Kau begitu jauh, sulit kuraih
dengan jemariku.
Dan semakin lama, aku mulai
menyadari satu hal. Bahwa kau dan aku mungkin ditakdirkan tak bisa bersatu....
“Saya nggak mau duduk
dekat orang miskin.” ─
Hal 7
Princessa Setiawan dan Benjamin
Andrews adalah pasangan dunia fantasi
yang terlalu indah untuk berada di dunia nyata. Cessa yang bagaikan putri
selalu berada dalam pengawasan sang pangeran tampan. Keduanya tidak
terpisahkan, baik itu dalam kerja kelompok ataupun duduk dalam kelas selalu
berdekatan, itu semua berkat sang Ayah yang menjadi donatur terbesar di SMA
Pelita Kita.
Tapi sesuatu yang telah
dipertahankan oleh Benji berubah ketika mereka memasuki kelas XII IPA 2. Mulai
dari aturan bangku yang berubah sampai penentuan kelompok pun berubah. Membuat Cessa
harus berpisah dari Benji dan mengenal Surya. Siswa beasiswa yang berasal dari
keluarga tidak mampu. Dan Cessa tidak menyukai orang miskin, karena masa
lalunya yang membuat ia terluka.
Sampai suatu hari, Surya
menyelamatkan Cessa dari bola basket yang hendak mengenainya. Sejak saat itu,
timbul rasa ingin tahu Cessa kepada Surya. Dan makin lama ia mengenal Surya, ia
makin menyukainya dan makin jatuh cinta padanya.
Cessa menembak Surya ....
Dilema yang harus di hadapi Surya
ketika mengetahui kenyataan selalu ada Benji yang bersama Cessa. Surya tidak
suka Cessa bergantung pada laki-laki lain. Tapi rasa cintanya kepada Cessa,
mengalahkan logikanya. Ia mempercayai Cessa bahwa hubungannya dengan Benji
tidak berdasarkan cinta.
Sekali atau dua kali, Surya
menerima ketika Cessa terluka memanggil bantuan Benji. Tapi Surya tidak
menerima ketika Cessa mengulangi hal tersebut, sehingga Surya memutuskan
hubungan dengan Cessa. Keadaan malah memburuk. Kesehatan Cessa yang selama ini
ia tutupi harus terkuak sedikit demi sedikit saat Cessa mengalami pendarahan
dari mata dan hidungnya begitu hebat.
Walaupun kenyataan sudah hampir
terbuka, tapi Cessa sama sekali tidak mengizinkan Surya mengetahui sebenarnya.
Hingga suatu hari Cessa mengalami pendarahan di kepalanya dan terkuaklah semua
kenyataan yang disimpannya.
Tapi sayang ....
Ketika Surya mengetahui dan
meminta maaf pada Cessa, laki-laki tersebut harus menerima kepedihan yang lebih
berat ketika Cessa sama sekali tidak mengingatnya.
Ia mengalami amnesia sebagian,
ingatannya berhenti pada tiga tahun lalu. Sehingga semua kenangannya bersama
Surya hilang begitu saja.
Tidak ada yang tersisa di benak
Cessa, bahkan cintanya pun hilang begitu saja.
***
Sebuah kisah cinta yang menyentuh
...
Gak ngebayangin kalau ada anak
SMA yang pikirannya se-dewasa Benji, Surya, dan Cessa. Membuat aku tersentuh
hihi. Aku suka dengan ceritanya yang sederhana tapi bisa menghadirkan
konflik-konflik yang menggetarkan jiwa *ah bahasanya hihi*, gimana penulis
membawa kita untuk menebak apa yang terjadi pada Cessa hingga ia selalu saja di
manjakan dan diperhatikan begitu “lebay” oleh Benji.
Endingnya sendiri antara udah ketebak dengan gak. Penulis membuat
kita menduga-duga bahwa ending cerita ini akan menggenaskan, alias sad ending. Walaupun memang menguras air
mata, tapi di bagian akhir gak kalah menguras air mata kok *Siapkan tissue T_T
Aku paling suka emosi Surya yang
di ciptakan penulis. Aku suka konflik batin yang terjadi ketika Cessa yang
sudah resmi menjadi kekasihnya, harus bergantung pada Benji. Kesan yang paling
mendalam tentang emosi Surya itu pas Cessa kebentur rahangnya dan Benji
bagaikan pangeran dalam dongeng berlari secepat kilat dan menggendongnya. Itu
suka banget .... walaupun tanpa kata tapi ngena di hati pas bacanya.
Sebaliknya, tokoh Benji terasa
biasa aja sama aku. Dia memang bukan tokoh utama, tapi dia punya peran penting,
tapi aku kurang dapat feel-nya pas bagian dia. Bahkan ketika dia sama Bulan,
adik Surya, gak ada yang istimewa dari dia.
Nah untuk Cessa sendiri,
karakternya Oke banget. Suka sikap dia yang polos dan berubah dewasa hanya
karena jatuh cinta pada Surya. Tapi Cessa itu sebenarnya tegar banget, agak
kurang cocok dengan sifat dia yang polos kayak anak kecil. Rasanya gak imbang,
tapi tetap asik di baca dan gak berlebihan dalam memasukan karakter untuk tokoh
Cessa.
Cuma satu hal yang membuat aku
agak risih dalam novel ini. Penulisan untuk orang-orang yang lebih tua tidak
digunakan Pak, Om dst. Misalnya aja ayah Cessa yang hanya disebut Dirga.
Padahal kan lebih sopan bacanya kalau Om Dirga atau Pak dirga atau apalah yang
melambangkan tokoh itu lebih tua. Bukan hanya itu, wali kelas bernama Herman, hanya
disebut Herman. Menurut aku sih tambahkan juga Pak Herman gitu. Kesan yang aku
dapatkan kurang sopan saat ada tokoh yang pantas di hormati tapi tidak diberi “tanda
pengenalnya”
Keseluruhan novel ini keren.
Cerita yang manis dan sedih sekaligus. Kalau penulis ingin memfokuskan pada
kisah Surya-Cessa, berhasil. Tapi kalau ditanya tentang Benji-Bulan, biasa
banget.
Oke itu dulu review-ku untuk
novel Orizuka yang pertama kali aku baca. Semoga bisa berlanjut ke novel
karyanya yang lain *Berharap sih gratisan plak plak (^o^)/
Akhir kata ...
Selamat membaca .....
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan komentarmu disini