Minggu, 12 Juli 2015

[Review Buku] I For You: cinta yang selalu menjagaku by Orizuka



Judul: I For You
by Orizuka
Penerbit GagasMedia
Editor by eNHa & Gita Romadhona
Desainer Sampul by Wahyu Suwarni
Cetakan pertama; 2012; 380 Hlm
☺☺☺☺☻


Suatu hari dalam hidupku, kau dan aku bertemu. Masih jelas di ingatanku sosokmu yang memukau. Lidahku jadi kelu, mulutku terkatup rapat karena malu. Setiap malam, bayangmu menari-nari dalam benakku.

Ada sejuta alasan mengapa aku begitu memujamu. Kau menyinari relung gelap hatiku. Kau satu-satunya orang yang ingin kurengkuh. Kau yang bertanggung jawab atas segala rindu. Kau adalah yang teristimewa bagiku.

Tanda-tandanya sudah jelas: aku menyukaimu. Tetapi bagaimana caranya mendekatimu? Kau begitu jauh, sulit kuraih dengan jemariku.

Dan semakin lama, aku mulai menyadari satu hal. Bahwa kau dan aku mungkin ditakdirkan tak bisa bersatu....


“Saya nggak mau duduk dekat orang miskin.” Hal 7


Princessa Setiawan dan Benjamin Andrews  adalah pasangan dunia fantasi yang terlalu indah untuk berada di dunia nyata. Cessa yang bagaikan putri selalu berada dalam pengawasan sang pangeran tampan. Keduanya tidak terpisahkan, baik itu dalam kerja kelompok ataupun duduk dalam kelas selalu berdekatan, itu semua berkat sang Ayah yang menjadi donatur terbesar di SMA Pelita Kita.

Tapi sesuatu yang telah dipertahankan oleh Benji berubah ketika mereka memasuki kelas XII IPA 2. Mulai dari aturan bangku yang berubah sampai penentuan kelompok pun berubah. Membuat Cessa harus berpisah dari Benji dan mengenal Surya. Siswa beasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu. Dan Cessa tidak menyukai orang miskin, karena masa lalunya yang membuat ia terluka.

Sampai suatu hari, Surya menyelamatkan Cessa dari bola basket yang hendak mengenainya. Sejak saat itu, timbul rasa ingin tahu Cessa kepada Surya. Dan makin lama ia mengenal Surya, ia makin menyukainya dan makin jatuh cinta padanya.

Cessa menembak Surya ....


Dilema yang harus di hadapi Surya ketika mengetahui kenyataan selalu ada Benji yang bersama Cessa. Surya tidak suka Cessa bergantung pada laki-laki lain. Tapi rasa cintanya kepada Cessa, mengalahkan logikanya. Ia mempercayai Cessa bahwa hubungannya dengan Benji tidak berdasarkan cinta.

Sekali atau dua kali, Surya menerima ketika Cessa terluka memanggil bantuan Benji. Tapi Surya tidak menerima ketika Cessa mengulangi hal tersebut, sehingga Surya memutuskan hubungan dengan Cessa. Keadaan malah memburuk. Kesehatan Cessa yang selama ini ia tutupi harus terkuak sedikit demi sedikit saat Cessa mengalami pendarahan dari mata dan hidungnya begitu hebat.

Walaupun kenyataan sudah hampir terbuka, tapi Cessa sama sekali tidak mengizinkan Surya mengetahui sebenarnya. Hingga suatu hari Cessa mengalami pendarahan di kepalanya dan terkuaklah semua kenyataan yang disimpannya.

Tapi sayang ....

Ketika Surya mengetahui dan meminta maaf pada Cessa, laki-laki tersebut harus menerima kepedihan yang lebih berat ketika Cessa sama sekali tidak mengingatnya.

Ia mengalami amnesia sebagian, ingatannya berhenti pada tiga tahun lalu. Sehingga semua kenangannya bersama Surya hilang begitu saja.

Tidak ada yang tersisa di benak Cessa, bahkan cintanya pun hilang begitu saja.

***

Sebuah kisah cinta yang menyentuh ...

Gak ngebayangin kalau ada anak SMA yang pikirannya se-dewasa Benji, Surya, dan Cessa. Membuat aku tersentuh hihi. Aku suka dengan ceritanya yang sederhana tapi bisa menghadirkan konflik-konflik yang menggetarkan jiwa *ah bahasanya hihi*, gimana penulis membawa kita untuk menebak apa yang terjadi pada Cessa hingga ia selalu saja di manjakan dan diperhatikan begitu “lebay” oleh Benji.

Endingnya sendiri antara udah ketebak dengan gak. Penulis membuat kita menduga-duga bahwa ending cerita ini akan menggenaskan, alias sad ending. Walaupun memang menguras air mata, tapi di bagian akhir gak kalah menguras air mata kok *Siapkan tissue T_T

Aku paling suka emosi Surya yang di ciptakan penulis. Aku suka konflik batin yang terjadi ketika Cessa yang sudah resmi menjadi kekasihnya, harus bergantung pada Benji. Kesan yang paling mendalam tentang emosi Surya itu pas Cessa kebentur rahangnya dan Benji bagaikan pangeran dalam dongeng berlari secepat kilat dan menggendongnya. Itu suka banget .... walaupun tanpa kata tapi ngena di hati pas bacanya.

Sebaliknya, tokoh Benji terasa biasa aja sama aku. Dia memang bukan tokoh utama, tapi dia punya peran penting, tapi aku kurang dapat feel-nya pas bagian dia. Bahkan ketika dia sama Bulan, adik Surya, gak ada yang istimewa dari dia.

Nah untuk Cessa sendiri, karakternya Oke banget. Suka sikap dia yang polos dan berubah dewasa hanya karena jatuh cinta pada Surya. Tapi Cessa itu sebenarnya tegar banget, agak kurang cocok dengan sifat dia yang polos kayak anak kecil. Rasanya gak imbang, tapi tetap asik di baca dan gak berlebihan dalam memasukan karakter untuk tokoh Cessa.

Cuma satu hal yang membuat aku agak risih dalam novel ini. Penulisan untuk orang-orang yang lebih tua tidak digunakan Pak, Om dst. Misalnya aja ayah Cessa yang hanya disebut Dirga. Padahal kan lebih sopan bacanya kalau Om Dirga atau Pak dirga atau apalah yang melambangkan tokoh itu lebih tua. Bukan hanya itu, wali kelas bernama Herman, hanya disebut Herman. Menurut aku sih tambahkan juga Pak Herman gitu. Kesan yang aku dapatkan kurang sopan saat ada tokoh yang pantas di hormati tapi tidak diberi “tanda pengenalnya”

Keseluruhan novel ini keren. Cerita yang manis dan sedih sekaligus. Kalau penulis ingin memfokuskan pada kisah Surya-Cessa, berhasil. Tapi kalau ditanya tentang Benji-Bulan, biasa banget.

Oke itu dulu review-ku untuk novel Orizuka yang pertama kali aku baca. Semoga bisa berlanjut ke novel karyanya yang lain *Berharap sih gratisan plak plak (^o^)/


Akhir kata ...



Selamat membaca .....



G+

0 komentar:

Posting Komentar

Berikan komentarmu disini

 
;