Kamis, 29 November 2012

Sepuluh Anak Negro (And Then There Were None) - Agatha Christie


Agatha Christie selalu membuat kejutan disetiap novelnya dan novel yang akan aku bikin sinopsisnya kali ini berjudul “Sepuluh Anak Negro”. Novel ini berbeda dengan novel Agatha Christie yang sudah pernah aku baca. Ceita yang kali ini gillaaa Luar biasa menengangkan dan mencekam para pembacanya *sampai deg deg kan bacanya*. Bener-bener khasnya si Ratu Misteri segajat raya T.O.P dah .... 

Walaupun judul novel ini adalah "Sepuluh Anak Negro" tapi tokoh yang bermain di novel ini sama sekali bukan orang negro. Sepuluh anak negro adalah sajak anak-anak kuno yang dipakai oleh pelakunya sebagai aturan untuk membunuh korbannya. Dan seperti biasa, akhir cerita ini selalu diluar dugaan ......

Sajak Sepuluh Anak Negro

Sepuluh anak negro makan malam
Seorang tersedak, tinggal sembilan.
Sepuluh anak negro bergadang jauh malam
Seorang ketiduran, tinggal delapan.
Delapan anak negro berkeliling Devon
Seorang tak mau pulang, tinggal tujuh.
Tujuh anak negro mengapak kayu
Seorang terkapak, tinggal enam.
Enam anak negro bermain sarang lebah
Seorang tersengat, tinggal lima.
Lima anak negro ke pengadilan
Seorang kedutaan, tinggal empat.
Empat anak negro pergi ke laut
Seorang dimakan ikan hering* merah, tinggal tiga.
Tiga anak negro pergi ke kebun binatang
Seorang diterkam beruang, tinggal dua.
Dua anak negro duduk berjemur
Seorang hangus, tinggal satu.
Seorang anak negro tinggal sendirian
Menggantung diri, habislah sudah.
(*ikan hering merah merupakan ungkapan inggris yang artinya pengalih perhatian)

Sepuluh orang diundang oleh Mr. Una Nancy Owen ke sebuah rumah mewah dan modern di pulau Negro, di seberang pantai Devon. Mereka adalah Mr. Justice Wargrave, Vera Claythone, Philiph Lombard, Emily Brent, Jenderal Macarthur, Dr. Amstrong, Anthony Marston, Mr. Rogers, Mrs. Rogers dan Mr. Blore. Mereka adalah orang-orang yang dihormati di lingkungan tempat mereka tinggal dengan prestasi yang bagus pula. ke sepuluh orang tersebut   memenuhi undangan dengan harapan dapat menikmati indahnya pulau Negro di sore hari. Setibanya mereka di pulau Negro mereka disambut dengan rumah mewah, megah dan modern yang terletak tepat di tengah pulau. Masing-masing dari mereka ditempatkan di kamar yang luar biasa indah dan mewah. Tapi persaamaan dari setiap kamar adalah diletakannya sajak Sepuluh Anak Negro yang dibingkai dan di letakkan di atas perapian. Setiap penghuni kamar menganggap hal tersebut sebagai lelucon yang lucu.

Saat makan malam adalah hal yang di tunggu oleh tamu di pulau Negro, mereka berharap dapat menemui sang Tuan Rumah yang misterius, tapi ketika masuk ke ruang makan mereka hanya dijamu dengan makan malam yang mewah. Yang menarik perhatian para tamu adalah lemari yang letaknya di sudut ruang makan dan lemari tersebut berisi SEPULUH boneka anak Negro. Suatu kebetulankah .....!!??

Makan malam berlangsung dengan tenang, tak ada percakapan antara tamu tersebut. Mereka tetap mengharapkan dapat bertemu dengan Tuan Rumah untuk menjelaskan maksud undangan ke pulau tersebut. Saat makan malam usai, saatnya mereka mengetahui maksud undangan sang Tuan Rumah, ke sepeluh orang tersebut di undang untuk menebus kesalahan mereka di masa lalu, yaitu PEMBUNUHAN. Mereka akan menebus dosa dengan nyawa mereka sebagai bayarannya. Suasana mulai menegang, ketika salah satu dari mereka mati "tersedak" sesuai dengan sajak Sepuluh Anak Negro. Ditengah kecurigaan siapa pelaku pembuhan pertama, mereka dikejutkan dengan menghilangnya satu boneka anak negro dan yang tersisa jumlahnya adalah SEMBILAN.

Keesokan paginya ditemukan korban yang "ketiduran" dan boneka negro di ruang makan tersisa DELAPAN. Suasana sangat mencekam, dimana tidak ada orang yang bisa dipercaya pulau tersebut dan mereka pun akhirnya saling curiga dan menuduh. Pembunuhan tidak berhenti sampai disitu, pelaku terus menyamakan korbanya dengan sajak sepuluh anak negro, hal yang sangat gila dan kejam.

Siapakan sebenarnya Mr. Una Nancy Owen?

Apa tujuan sebenarnya?

Apakah ada orang lain di pulau kecil tersebut?

Kalau ingin tau jawabannya, wajib baca novel detektif - tanpa detektif "Sepuluh Anak Negro" 


G+

2 komentar:

  1. Ini novel Agatha Christie paling TOP menurut gua, dulu itu gua baca sambil deg-degan sendiri... kira-kira kelanjutannya gimana. Dan emang Agatha Christie lihai banget maenin alur. Gua suka ini novel, judul aslinya malah lebih bagus: "And Then There Were None", berasa misterinya.

    Thanks reviewnya, jadi kepengen baca novel Agatha Christie lagi :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi bayu ...

      Thanks juga udah mampir dan ninggalin komentarnya :)

      Kita punya pendapat yang sama untuk itu. Aku juga gak bisa lupain sensasi pas namatin cerita ini. Sayangnya waktu itu novelnya status pinjam, pengen beli sendiri belum kelihatn di toko buku. Padahal rindu sekali sama novel yang satu ini

      Hapus

Berikan komentarmu disini

 
;